Semua kisah diatas sudah sepatutnya menjadi bahan tafakkur bagi kita setiap kesombongan akan berujung pada kenistaan.
Kedua, kisah singkat tersebut memberikan pesan bahwa semua nasihat yang berisi kebaikan dapat datang dari siapapun dan kapanpun itu. Nasihat yang berharga terkadang tidak hanya berasal dari orang berilmu atau orang yang sudah tua, melainkan dapat berasal dari anak kecil bahkan orang yang selama ini kita anggap tidak berilmu. Nasihat berharga tak mengenal waktu. Bahkan terkadang nasihat itu tidak hanya datang ketika kita datang kemajelis ilmu, melainkan datang saat kita sedang berinteraksi dengan orang-orang yang berada disekitar kita.
Oleh karena itu, hendaklah kita jangan pernah meremehkan nasihat dari siapapun itu. Selama nasihat itu adalah benar dan tak bertentangan dengan ajaran agama, kita harus legawa menerimanya, meskipun datangnya dari seseorang yang statusnya lebih rendah daripada diri kita.
Semoga penulis dan pembaca mampu mengambil hikmah yang bgitu dalam terkandung dalam kisah yang terjadi pada imam Abu Hanifah tersebut, dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H