Mohon tunggu...
Bang Pray
Bang Pray Mohon Tunggu... Freelancer - Educator, Microsoft Inovative Educator, Writer

Pengajar dan pendidik yang menginginkan perubahan pendidikan yang lebih baik, sebagaimana konsep pendidikan Islam dalam waktu yang singkat menghasilkan orang-orang yang hebat. Tertarik pada teknolgi informasi, aplikasi android, teknologi pendidikan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Doa Senja Bergema di Pondok Pesantren

19 Februari 2024   12:05 Diperbarui: 19 Februari 2024   12:22 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Doa Senja Bergema di Pondok Pesantren Gontor

Di Pondok Pesantren Gontor, senja berkisah

Berpadu doa-doa yang menggetarkan relung hati

Lantunan ayat suci menggema di setiap serambi

Meluluhkan hati yang kelana

Santri-santri berlarian menuntut ilmu

Di pelataran tempat roh bersemayam

Bukan hanya berhitung dan menghafal kata-kata

Namun mencari ridha Sang Pencipta

Di pelupuk mata yang berkaca

Lelah memandang kepingan langit berwarna perak

Hujan syahdu reda disepanjang langit

Seakan dunia terhenti di setiap sujud

Dalam doa yang terucap di senja yang penuh kerinduan

Aku tak mampu menahan air mata yang berlinang

Melihat kesucian ruang-ruang hati yang membalut sunyi

Menelusuri ruang jiwa bebas dari segala lelah

Di Pondok Pesantren Gontor, semangat pun menggelora

Diiringi doa yang melantun syahdu di setiap bait

Terbentang panorama penuh kasih sayang

Memancarkan sinar agung di balik langit senja

Doa bergema mengusir kabut malam

Menyinari jiwa yang tetap ikhlas memasrahkan diri

Di antara kitab suci yang mengalun sedap merdu

Mengajak langit dan bumi bersimpuh dalam satu tali

Doa Senja Bergema di Pondok Pesantren Gontor

Sebuah keajaiban bertabur khidmat dan ketulusan jiwa

Di mana langit dan bumi bersatu menyatu

Menghasilkan insan-insan yang bertaqwa dan berakhlak mulia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun