Manusia dan Cita-cita
Setiap manusia pasti memiliki cita-cita untuk dicapai. Dengan adanya cita-cita manusia mau bergerak dan berusaha. Sebab cita-cita ini ibarat kompas yang menjadi petunjuk yang mengarahkan aktifitas dan usaha manusia. Cita-cita juga ibarat bahan bakar yang akan terus endorong manusia untuk terus berupaya tuk menggapainya.
Orang yang bercita-cita untuk menjadi tentara misalnya ia akan rajin berolahraga untuk membentuk dan memperkuat fisiknya. Yang memang menjadi syarat utama adalah memiliki badan yang sehat dan kuat serta tinggi badan yang ideal.
Cita-cita Memicu Semangat  Berolahraga
Ia adalah seorang pemuda yang beusia sekitar 20 tahun. Ia berasal dari Palembang Sumatera Selatan yang kebetulan mengabdi bertugas mengajar di Sulawesi Tenggara tepatnya di Konawe Selatan. Ia seorang yang rajin berolahraga setiap pagi, ia juga seorang penyuka kegiatan pramuka, makanya ia ditempatkan sebagai pembimbing kegiatan pramuka, dan baris-berbaris. Jika ada kegiatan baris-berbaris dialah pembinanya, yang bertugas untuk membina dan melatih anak-anak di sekolahnya.
Ia memiliki cita-cita untuk menjadi polisi, semenjak mendengar kabar bahwa Kepolisian Repblik Indonesia akan merekrut para putra bangsa yang beminat untuk bergabung di Kepolisian khususnya yang dari pesantren, ia sangat antusias dan bersemangat untuk berolahraga. Agar memenuhi syarat untuk bisa mengikuti tes masuk kepolisian. Dulu badannya agak gemuk, beratnya melebihi berat badan yang disyaratkan oleh kepolisian, makanya ia rajin berolahraga dan menjalani diet, untuk menurunkan berat badannya. Pemuda tersebut bernama Alex. Ia juga mrupakan rekan saya sesama guru di sebuah pesantren di Sulawesi Tenggara.
Selama menjalani ibadah puasa ini ternyata ia masih aktif berolahaga yaitu lari. Hanya saja lari yang biasanya ia lakukan di pagi hari, dilakukannya di sore hari. Yang biasanya ia lari keluar kampus, sekarang ia melaksanakan lari sore di lapangan sepakbola yang tidak jau dari rumah yang aku tempati. Karena cita-citanya untuk menjadi polisi begitu kuat, maka ia terdorong untuk rajin berolahraga, lari setiap sore hari sambil menunggu waktu buka puasa. Nampaknya usahanya telah berhasil. Tubuhnya yang dulu gemuk sekarang sudah tidak gemuk lagi.
Begitulah sebuah cita-cita seseorang mampu mendorongnya untuk berolahraga secara teratur sebab ia menyadari bahwa itu adalah bagian dari sebuah cara untuk membantu mewujudkan cita-cita yang ingin digapainya. Dengan lari teratur maka berat badanya akan turun, dan fisiknya menjadi kuat. Sehingga nantinya dapat membantunya saat mengikuti tes fisik saat mengikuti kegiatan penerimaan ke kepolisian. Semoga cita-citanya untuk menjadi polisi tercapai ya mas Alex.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H