Mohon tunggu...
Bang Pray
Bang Pray Mohon Tunggu... Freelancer - Educator, Microsoft Inovative Educator, Writer

Pengajar dan pendidik yang menginginkan perubahan pendidikan yang lebih baik, sebagaimana konsep pendidikan Islam dalam waktu yang singkat menghasilkan orang-orang yang hebat. Tertarik pada teknolgi informasi, aplikasi android, teknologi pendidikan.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Fenomena Kalap Belanja Makanan Menjelang Berbuka, Indikasi Kurangnya Pemahaman Kita akan Hakikat Puasa

2 Mei 2020   06:06 Diperbarui: 2 Mei 2020   06:15 546
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Fenomena Kalap Belanja Makanan

Bulan ramadan adalah bulan puasa, dimana kita diperintahkan untuk menahan lapar dan dahaga mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari  selama kurang lebih 12 jam. Menahan lapar dan haus selama itu memang tidak mudah. Kita yang biasanya makan dan minum, kadang-kadang juga masih ngemil dengan berbagai makanan ringan kesukaan kita. Namun pada saat bulan ramadan kita harus menahannya.

Saat berbuka memang waktu yang dinantikan oleh orang yang berpuasa, karena memang salah satu kebahagiaan orang berpuasa adalah saat berbuka menyantap makanan yang kita inginkan. Biasanya karena kita menahan lapar dan dahaga sebelumnya, timbul keinginan nantinya saat menjelang buka pengen makan ini dan itu. 

Sambil menunggu berbuka puasa bisanya kita ngabuburit sambil nyari takjil untuk berbuka puasa. Umumnya kita sering kalap di sini, sebab banyak sekali pedagang yang menjual beraneka makanan dan minuman siap saji, yang bisa disantap saat berbuka. Ingin rasanya nyobain semua makanan dan minuman yang dijual. 

Akhirnya kita membeli beraneka makanan dan minuman untuk takjil, yang sebenarnya tidak mungkin kita makan semuanya sebab kapasitas daya tampung perut kita kan terbatas.

Hakikat Puasa Ramadhan

Fenomena kalap belanja makanan memang kerap kali terjadi saat bulan ramadan. Dan hal ini sulit untuk dihindari, maka agar kita bisa menghindarinya kita harus memahami hakikat puasa itu sendiri. Secara bahasa puasa berasal dari Bahasa Arab shama-yashumu-shauman yang berarti al-imsak (menahan), yaitu menahan dari makan dan minum dan segala sesuatu yang dapat membatalkan puasa serta dapat mengurangi nilai puasa itu sendiri.

Jadi puasa tidak hanya menahan lapar dan dahaga, menahan makan dan minum saja, tetapi lebih dari itu menahan diri dari segala sesuatu yang dapat mengurangi nilai puasa itu sendiri. Contohnya adalah saat puasa ini kita harus mampu menahan diri untuk tidak menggunjing dan berbohong sebab keduanya akan menyebabkan puasa kita berkurang nilainya di hadapan Allah, bahkan bisa jadi puasa kita menjadi tidak bernilai sama sekali dihadapan Allah. Sebab kita belum mampu meninggalkan sesuatu yang dapat mengurangi niali puasa.

Kalap saat belanja makanan untuk berbuka, serta kalap menyantap berbagai makanan dan minuman saat takjil, mengindikasikan bahwa kita belum mampu menahan hawa nafsu kita. Nafsu untuk memuaskan hasrat makan dan minum kita. 

Padahal perut adalah sarangnya penyakit dimasuki terlalu banyak makanan. Memasukkan makanan berlebihan saat berbuka juga akan menyebabkan kita malas dan mengantuk, sehingga mengakibatkan kita sering meninggalkan shalat tarawih dan witir pada malam hari bulan ramadhan. Padahal shalat tarawih dan witir berjamaah pada bulan ramadhan ini pahalanya seperti orang shalat malam semalam suntuk.

Kapan lagi bisa mendapatkan pahala shalat malam semalam suntuk kalau tidak pada bulan ramadan ini. Makanya kita harus memanfaatkan momen bulan ramadan ini untuk meraih semua kebaikan dan keutamaannya, jangan sampai kita ketinggalan atau malah kita melewatkannya dengan sengaja. Sungguh sangat merugi kita kalau sampai ketinggalan apalagi kalau melewatkannya dengan sengaja.

Kiat-kiat Menghindari Kalap Belanja dan Makan Saat Berbuka

akurat.co
akurat.co

Agar kita tidak kalap saat belanja makanan untuk berbuka dan tidak kalap saat menyantap makanan buka puasa, maka kita perlu mempersiapkan dan merencanakan dengan baik keuangan dan kebutuhan makanan kita saat bulan ramadan. 

Apalagi ramadan ini kita tengah menghadapi pandemi covid-19, banyak pekerja yang di PHK, banyak orang yang kesulitan untuk mencari makanan gara-gara tidak punya uang karena kehilangan mata pencahariannya. Berikut beberapa tips yang mungkin bisa membantu kita agar tidak kalap saat belanja dan menyantap makanan buka puasa.

Pertama, pahami dengan baik hakikat daripada puasa itu sendiri. 

Dengan memahami hakikat puasa maka kita akan bisa menahan diri untuk tidak melakukan hal-hal yang dapat mengurangi nilai puasa kita. Akibat kita terlalu memperturutkan hawa nafsu.

Kedua, gunakan prinsip belanja sesuai kebutuhan. Dengan berprinsip belanja sesuai kebutuhan bukan sesua keinginan akan dapat membantu kita untuk berhemat dan tidak boros saat belanja. Karena ia sadar kalau belanja berlebihan termasuk pemborosan, dan pemboros adalah termasuk saudara setan.

Ketiga, merencanakan menu buka puasa dengan baik. 

Perencanaan menu buka puasa juga akan membantu untuk tidak berlebihan dalam belanja. Perencanaan disini termasuk pemilihan menu yang tepat untuk berbuka dan sahur, sehingga puasa berjalan dengan lancar dan kesehatan selama puasa juga terjamin. 

Dalam hal ini kita meniru dan mencontoh Rasulullah dalam pemilihan menu buka puasa dan menu sahur. Karena dalam menentukan makanan bukan hanya dapat mengenyangkan tapi juga yang dapat mendatangkan keberkahan. Dengan mengikuti Nabi berarti kita sudah menjalankan sunnahnya dengan begitu insya Allah akan berkah dan mendapatkan pahala dari Allah swt.

Keempat, bikin takjil sendiri. 

Cara paling aman biar makan tetap terkontrol adalah masak sendiri takjil dan makanan berbuka. KIta bisa menyesuaikan porsi, variasi, dan komposisi gizi supaya lebih seimbang. Kalau kita berburu takjil dalam keadaan perut kosong, bisa dipastikan kita pengin memborong setiap penjual makanan yang kita lewati. Ujung-ujungnya merasa sayang kalau makan cuma sedikit dan berusaha menghabiskan semuanya.

Mungkin itu diantara kiat-kiat yang dapat kita lakukan agar terhindar dari kalap belanja dan kalap makan saat berbuka puasa. Semoga puasa kita lancar dan mendapatkan predikat takwa nantinya setelah menyelesaikan ibadah puasa di bulan ramadhan ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun