Mohon tunggu...
Bang Pray
Bang Pray Mohon Tunggu... Freelancer - Educator, Microsoft Inovative Educator, Writer

Pengajar dan pendidik yang menginginkan perubahan pendidikan yang lebih baik, sebagaimana konsep pendidikan Islam dalam waktu yang singkat menghasilkan orang-orang yang hebat. Tertarik pada teknolgi informasi, aplikasi android, teknologi pendidikan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bergaul dengan Orang yang Jujur dan Menepati Janji

4 April 2020   09:30 Diperbarui: 4 April 2020   09:37 3546
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Manusia adalah makhluk sosial, ia tidak dapat hidup sendiri. Ia akan senantiasa membutuhkan orang lain. Maka dalam memenuhi kebutuhannya manusia harus bergaul dan berinteraksi dengan orang lain. 

Pergaulan seseorang dengan orang lain akan memberikan dampak baginya. Baik dampak positif maupun dampak negatif. Sebagai manusia yang terlahir dengan fitrahnya maka manusia tentu akan memilih sahabat atau teman dalam pergaulan yang memberikan dampak positif baginya.

Jalis ahla ash-shidqi wa al- wafai. Begitulah adagium arab mengajarkan kita didalam bergaul dan memilih teman. Orang yang jujur akan senantiasa mengatakan sesuatu dengan apa adanya dan tidak ditutup-tutupi. 

Teman yang jujurlah yang akan membantu dan mengantarkan anda dalam kebaikan, dan kebaikan akan membawa kita menuju ke surganya Allah. Inna ash-shidqa yahdi ila al-birri wa inna al-birra yahdi ila al-jannati. 

Begitulah Rasulullah mengingatkan kita akan pentingnya kejujuran dalam kehidupan. Maka teman yang memiliki sifat jujur akan membantu kita meraih keutamaan dan kebaikan. 

Sebaliknya teman yang pendusta dan suka berbohong akan membawa kita pada kerusakan dan kehancuran. Inna al-kadziba yahdi ila al-fujuri wa inna al-fujura yahdi ila al-naari.

Sedangkan orang yang menepati janji akan senantisa memenuhi janji yang pernah ia buat. Sifat menepati janji merupakan pertanda bahwa orang yang memiliki sifat ini adalah orang yang memiliki komitmen, bertanggungjawab dan amanah terhadap janji yang pernah ia buat. 

Sementara orang yang tidak menepati janji menandakan orang tersebut tidak punya komitmen, tidak bertanggungjawab dan tidak amanah. Orang seperti ini jika menjadi pemimpin dan pejabat tidak akan banyak memberikan dampak positif bagi kemajuan masyarakat dan bangsa karena mereka hanya bisa mengobral janji saja tanpa ada realisasi.

Mencari sahabat dengan kriteria seperti diatas tidaklah mudah, apalagi di zaman sekarang ini. Hedonisme barat dan materialisme barat telah menjadi penyakit kronis yang sudah menggerogoti kehidupan masyarakat. 

Segala sesuatu diukur dengan harta dan materi. Kejujuran menjadi barang yang langka dan dianggap aneh di zaman sekarang ini.Kejujuran dianggap sebagai penghambat kemajuan dan keberhasilan. 

Maka jika ada orang yang jujur akan dimusuhi banyak orang dan dianggap sebagai orang yang sok suci. Begitulah kehidupan yang sudah rusak jauh dari nilai-nilai keislaman.

Rasulullah saw telah memberikan perumpamaan antara sahabat yang baik dan sahabat yang jahat melalui ungkapannya:

“Sesungguhnya perumpamaan teman yang baik (shalihah) dan teman yang jahat adalah seperti pembawa minyak wangi dan peniup api pandai besi. 

Pembawa minyak wangi mungkin akan mencipratkan minyak wanginya itu atau engkau menibeli darinya atau engkau hanya akan mencium aroma harmznya itu. Sedangkan peniup api tukang besi mungkin akan membakar bajumu atau engkau akan mencium darinya bau yang tidak sedap“. (Riwayat Bukhari, kitab Buyuu’, Fathul Bari 4/323 dan Muslim kitab Albir 4/2026).

Maka Syaikh Ahmad bin ‘Abdurrahman bin Qudamah al-Maqdisi atau terkenal dengan nama Ibnu Qudamah AlMaqdisi memberikan nasehatnya juga dalam memilih teman: 

“Ketahuilah, bahwasannya tidak dibenarkan seseorang mengambil setiap orang jadi sahabatnya, tetapi dia harus mampu memilih kriteria-kriteria orang yang dijadikannya teman, baik dari segi sifat-sifatnya, perangai-perangainya atau lainnya yang bisa menimbulkan gairah berteman sesuai pula dengan manfaat yang bisa diperoleh dari persahabatan tersebut itu.

Ada manusia yang berteman karena tendensi dunia, seperti karena harta, kedudukan atau sekedar senang melihat-lihat dan bisa ngobrol saja, tetapi itu bukan tujuan kita. 

Ada pula orang yang berteman karena kepentingan Dien (agama), dalarn hal inipun ada yang karena ingin mengambil faidah dari ilmu dan amalnya, karena kemuliaannya atau karena mengharap pertolongan dalam berbagai kepentingannya. 

Tapi, kesimpulan dari semua itu orang yang diharapkan jadi teman hendaklah memenuhi lima kriteria berikut; Dia cerdas (berakal), berakhlak baik, tidak fasiq, bukan ahli bid’ah dan tidak rakus dunia. 

Mengapa harus demikian? Karena kecerdasan adalah sebagai modal utama, tak ada kabaikan jika berteman dengan orang dungu, karena terkadang ia ingin menolongmu tapi malah mencelakakanmu. 

Adapun orang yang berakhlak baik, itu harus. Karena terkadang orang yang cerdaspun kalau sedang marah atau dikuasai emosi, dia akan menuruti hawa nafsunya. Maka tak baik pula berteman dengan orang cerdas tetapi tidak berahlak. 

Sedangkan orang fasiq, dia tidak punya rasa takut kepada Allah. Dan barang siapa tidak takut pada Allah, maka kamu tidak akan aman dari tipu daya dan kedengkiannya, Dia juga tidak dapat dipercaya. Kalau ahli bid’ah jika kita bergaul dengannya dikhawatirkan kita akan terpengaruh dengan jeleknya kebid’ahannya itu. (Mukhtasor Minhajul Qasidin, Ibnu Qudamah hal 99).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun