Mohon tunggu...
Bang Pray
Bang Pray Mohon Tunggu... Freelancer - Educator, Microsoft Inovative Educator, Writer

Pengajar dan pendidik yang menginginkan perubahan pendidikan yang lebih baik, sebagaimana konsep pendidikan Islam dalam waktu yang singkat menghasilkan orang-orang yang hebat. Tertarik pada teknolgi informasi, aplikasi android, teknologi pendidikan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tutur Kata yang Manis Memperbanyak Saudara

4 April 2020   08:00 Diperbarui: 4 April 2020   08:06 806
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Dengan tali persaudaraan  yang kokoh ini mereka menjadi masyarakat yang amat rukun dan sempurna karena mereka merupakan masyarakat yang dibangun diatas landasan yang dibngun oleh Allah Yang Perkasa. (Qs.Al-Hujurat:10) sehingga masyarakat semacam ini mampu menggempur segala bentuk tantangan dan rintangan yang datang menghadang, sehingga menjadi masyarakat  rabbani yang sempurna yang dapat mempersatukan umat Islam bahkan umat manusia. Kecintaan yang hakiki serta keikhlasan yang tulus adalah landasan bagi ukhuwah keimanan yang hakiki. Cinta semacam inilah yang menjadi tempat berseminya benih-benih ukhuwah dalam diri kita sehingga menghasilkan buah kebaikan dan hati yang menjadi lapang.

Iman tidak akan mencapai tahap kesempurnaan tanpa adanya Internalisasi dan pemahaman terhadap nilai-nilai ukhuwah serta pengamalan atas segala tuntutannya.

Ukhuwah yang hakiki adalah ukhuwah yang tidak berdiri sendiri tetapi dalam kerangka menggapai keridhaan Allah swt. Ia merupakan tali pengikat dan perekat orang-orang mukmin. Salah satu kunci kunci untuk mempererat persaudaraan dan memperbanyak saudara adalah dengan bertutur kata yang manis dan tidak menyakiti hati. Karena kata-kata yang indah dan manis dapat menebarkan kedamaian dan ketenangan dalam hati saudara-saudara kita. Wallahu a'lam bishawab.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun