Pengaruh Internet Of Things dalam Bisnis Transportasi

PENDAHULUAN 

Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) telah mengalami perkembangan yang pesat dalam beberapa dekade terakhir. Perkembangan ini dipicu oleh kemajuan dalam bidang komputasi, komunikasi nirkabel, sensor, dan konektivitas internet. Salah satu perkembangan terkini yang sangat signifikan dalam TIK adalah konsep Internet of Things (IoT). Menurut Atzori et al. (2010), IoT adalah paradigma di mana objek fisik diidentifikasi dan dikendalikan secara unik melalui jaringan komputer berbasis standar Internet, dan dapat saling berkomunikasi dan berkoordinasi dengan objek lainnya untuk mencapai tujuan tertentu. Objek-objek ini, yang dapat berupa sensor, perangkat elektronik, kendaraan, atau bahkan bangunan, memiliki kemampuan untuk mengumpulkan dan bertukar data dengan satu sama lain serta berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya.

Perkembangan IoT telah membawa dampak yang signifikan di berbagai sektor, termasuk bisnis, transportasi, kesehatan, manufaktur, dan lain sebagainya. Pada khususnya, dalam bisnis transportasi, IoT memiliki potensi besar untuk mengubah cara operasional dan memberikan nilai tambah yang signifikan. Menurut Moor et al. (2017), IoT dalam bisnis transportasi memungkinkan pengumpulan data secara real-time tentang kondisi kendaraan, pemantauan rute dan pergerakan kendaraan, pengelolaan inventaris, analisis konsumsi bahan bakar, dan masih banyak lagi. Dengan adanya IoT, perusahaan transportasi dapat mengoptimalkan operasionalnya, meningkatkan efisiensi, mengurangi biaya, dan meningkatkan kualitas layanan kepada pelanggan. Selain itu, Fletcher et al. (2016) menyebutkan bahwa penggunaan IoT dalam bisnis transportasi dapat menghasilkan inovasi baru, seperti pengembangan kendaraan otonom dan layanan berbagi transportasi yang lebih efisien. IoT juga berperan dalam meningkatkan keamanan dan keselamatan di sektor transportasi melalui sistem pemantauan, prediksi kecelakaan, dan pemberitahuan awal

Bisnis transportasi memiliki peran krusial dalam perekonomian karena berfungsi sebagai penghubung yang penting antara orang, barang, dan jasa dari satu tempat ke tempat lain. Sebagai sektor yang vital, bisnis transportasi memfasilitasi perdagangan, mobilitas penduduk, distribusi barang, dan berkontribusi secara signifikan pada pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. Menurut Ahuja dan Michalek (2001), bisnis transportasi memiliki dampak ekonomi yang signifikan dalam kehidupan manusia.  Salah satu dampak utama yang dihasilkan oleh bisnis transportasi. Dengan memfasilitasi pergerakan barang dan jasa antara produsen dan konsumen, infrastruktur transportasi yang baik memberikan dorongan yang kuat untuk pengembangan industri, perdagangan, dan investasi di suatu wilayah. Keberadaan transportasi yang efisien dan terintegrasi membuka peluang baru bagi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Selain itu, bisnis transportasi juga berperan penting dalam meningkatkan efisiensi. Transportasi yang efisien dapat mengurangi biaya logistik dan waktu pengiriman barang. Dengan meminimalisir hambatan dan kendala dalam rantai pasok, bisnis transportasi membantu meningkatkan produktivitas perusahaan dan mengoptimalkan pengelolaan rantai pasok secara keseluruhan. Efisiensi dalam bisnis transportasi juga berkontribusi pada peningkatan daya saing perusahaan dan sektor ekonomi terkait. Konektivitas yang baik antarwilayah juga merupakan dampak penting dari bisnis transportasi. Infrastruktur transportasi yang memadai meningkatkan konektivitas lokal maupun internasional, membuka peluang akses pasar yang lebih luas. Dengan mengurangi kesenjangan ekonomi antarwilayah, bisnis transportasi memfasilitasi pertukaran pengetahuan, teknologi, dan pengalaman antara daerah yang berbeda. Hal ini menciptakan lingkungan yang kondusif untuk pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Tak hanya itu, bisnis transportasi juga berperan dalam penciptaan lapangan kerja. Sektor transportasi udara, laut, darat, dan logistik menciptakan peluang kerja dalam berbagai bidang. Dengan menyerap tenaga kerja, bisnis transportasi memberikan kontribusi langsung dalam mengurangi tingkat pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Selain lapangan kerja di sektor transportasi itu sendiri, bisnis transportasi juga menciptakan peluang pekerjaan di sektor-sektor terkait seperti perhotelan, restoran, dan jasa pendukung lainnya. Secara keseluruhan, bisnis transportasi memiliki peran strategis dalam perekonomian dengan membantu menghubungkan orang, barang, dan jasa. Melalui pertumbuhan ekonomi, peningkatan efisiensi, peningkatan konektivitas, dan penciptaan lapangan kerja, bisnis transportasi menjadi pilar utama dalam memajukan perekonomian suatu negara.

Peran teknologi Internet of Things (IoT) dalam transformasi bisnis transportasi sangat signifikan. IoT memungkinkan objek fisik yang terhubung, seperti kendaraan, infrastruktur jalan, dan sensor, untuk mengumpulkan dan berbagi data secara real-time melalui jaringan internet. Dengan adanya IoT, bisnis transportasi dapat mengoptimalkan operasionalnya, meningkatkan efisiensi, meningkatkan keamanan, dan memberikan pengalaman pelanggan yang lebih baik. Menurut Wang et al. (2016), IoT dalam bisnis transportasi membuka peluang baru untuk meningkatkan efisiensi melalui pengumpulan data real-time dan analisis yang akurat. Data yang dikumpulkan dari berbagai sumber, seperti sensor pada kendaraan dan infrastruktur jalan, dapat memberikan informasi tentang kondisi lalu lintas, pemeliharaan kendaraan, dan pola perjalanan. Hal ini memungkinkan perusahaan transportasi untuk mengoptimalkan rute pengiriman, mengatur jadwal perawatan kendaraan, dan mengelola persediaan dengan lebih efisien.

Selain itu, IoT juga berperan dalam meningkatkan keamanan di sektor transportasi. Menurut McQueen et al. (2018), dengan menggunakan teknologi IoT, perusahaan transportasi dapat mengimplementasikan sistem pemantauan real-time untuk mengidentifikasi risiko kecelakaan dan kondisi berbahaya di jalan. Data yang dikumpulkan oleh sensor dan perangkat IoT dapat digunakan untuk memprediksi dan mencegah kejadian-kejadian yang berpotensi mengancam keselamatan, seperti rem mendadak atau penyalahgunaan kendaraan. Selain itu, IoT juga berdampak pada pengalaman pelanggan dalam bisnis transportasi. Menurut Peng et al. (2019), dengan adanya IoT, perusahaan transportasi dapat memberikan layanan yang lebih personal dan responsif kepada pelanggan. Contohnya, pemasangan sensor pada kendaraan dapat memungkinkan pengumpulan data tentang preferensi pelanggan, kebutuhan perjalanan, dan tingkat kepuasan. Informasi ini dapat digunakan untuk menyediakan pengalaman pelanggan yang disesuaikan dan meningkatkan kepuasan pelanggan.

PEMBAHASAN 

Pemahaman Tentang Internet of Things 

Pemahaman tentang Internet of Things (IoT) mencakup konsep dan aplikasi dari jaringan yang terdiri dari objek fisik yang terhubung melalui internet. IoT memungkinkan objek-objek tersebut untuk mengumpulkan dan bertukar data secara otomatis, serta berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya. Menurut Atzori et al. (2010), IoT dapat dijelaskan sebagai konvergensi antara teknologi komunikasi nirkabel, sensor, dan komputasi yang memungkinkan objek-objek yang ada di sekitar kita untuk terhubung dan berkomunikasi. Hal ini membuka potensi baru dalam memperluas konektivitas dan interoperabilitas antara perangkat dan sistem yang berbeda. Sementara itu, Vermesan dan Friess (2014) menyatakan bahwa IoT mencakup aspek pengenalan, identifikasi, pengumpulan, pengolahan, dan pengintegrasian data dari berbagai sumber dengan tujuan untuk menghasilkan informasi yang bermanfaat. Dalam konteks IoT, objek-objek yang terhubung dapat menjadi cerdas dan mampu melakukan tugas-tugas tertentu secara mandiri, berdasarkan data dan informasi yang dikumpulkan. Lebih lanjut, Gubbi et al. (2013) mengemukakan bahwa IoT tidak hanya melibatkan perangkat dan sensor yang terhubung, tetapi juga melibatkan berbagai infrastruktur dan platform yang mendukung pengolahan data dan analisis. IoT menciptakan ekosistem di mana data yang dikumpulkan dari berbagai objek fisik dapat diintegrasikan, dianalisis, dan digunakan untuk mendukung pengambilan keputusan yang lebih baik.

Faktor Yang Mempengaruhi Internet of Things Dalam Bisnis Transportasi 

Faktor - faktor yang mempengaruhi penerapan Internet of Things (IoT) dalam bisnis transportasi meliputi infrastruktur teknologi, kebijakan dan regulasi, serta aspek keamanan dan privasi. Pertama, infrastruktur teknologi yang memadai merupakan faktor penting dalam mendorong implementasi IoT dalam bisnis transportasi. Menurut Borgia et al. (2016), keberhasilan IoT dalam transportasi bergantung pada ketersediaan jaringan komunikasi yang luas, konektivitas yang handal, serta kemampuan infrastruktur untuk menangani volume data yang besar. Infrastruktur teknologi yang kuat dan terintegrasi memungkinkan perangkat dan sensor IoT berkomunikasi secara efisien, mengumpulkan data, dan mengirimkannya ke sistem pengolahan yang relevan.

Kedua, kebijakan dan regulasi yang mendukung merupakan faktor penting dalam mengakselerasi adopsi IoT dalam bisnis transportasi. Menurut Hermansen et al. (2018), kerangka kebijakan yang jelas dan konsisten dapat mendorong inovasi, investasi, dan kolaborasi antara pemangku kepentingan dalam mengembangkan solusi IoT yang lebih baik. Kebijakan dan regulasi yang mengatur aspek privasi data, interoperabilitas, dan keamanan juga harus diperhatikan agar penerapan IoT dalam bisnis transportasi dapat berjalan dengan aman dan sesuai dengan standar yang ditetapkan. Ketiga, aspek keamanan dan privasi merupakan faktor yang krusial dalam menerapkan IoT dalam bisnis transportasi. Menurut Kaur et al. (2018), perlindungan terhadap keamanan data, integritas sistem, serta privasi pengguna menjadi prioritas dalam penerapan IoT di sektor transportasi. Dalam konteks ini, diperlukan upaya untuk mengimplementasikan protokol keamanan yang kuat, seperti enkripsi data, identifikasi dan otentikasi perangkat, serta perlindungan terhadap serangan siber. Selain itu, kebijakan privasi yang tepat dan transparansi dalam penggunaan data juga perlu diperhatikan agar masyarakat merasa nyaman dalam menggunakan layanan IoT di bidang transportasi

Dampak IoT Dalam Perkembangan Bisnis Transportasi 

Penerapan Internet of Things (IoT) memiliki dampak yang signifikan dalam perkembangan bisnis transportasi, baik dalam meningkatkan efisiensi operasional, memperluas layanan, maupun menciptakan inovasi baru. IoT memungkinkan pengumpulan dan analisis data secara real-time yang dapat digunakan untuk meningkatkan efisiensi operasional dalam bisnis transportasi. Menurut Li et al. (2018), dengan menggunakan sensor dan perangkat terhubung, informasi seperti kondisi kendaraan, pemantauan rute, dan manajemen inventaris dapat dikumpulkan secara akurat dan cepat. Data ini dapat digunakan untuk melakukan pemeliharaan preventif, mengoptimalkan penggunaan bahan bakar, dan mengatur rute yang paling efisien. Hal ini mengarah pada peningkatan produktivitas, pengurangan biaya operasional, dan peningkatan kepuasan pelanggan. Dalam sistemnya,  IoT membuka peluang untuk memperluas layanan dan menciptakan pengalaman baru dalam bisnis transportasi. Menurut Wang et al. (2020), dengan adanya IoT, bisnis transportasi dapat menghadirkan layanan yang lebih terpersonalisasi dan interaktif. Contohnya adalah layanan transportasi berbagi berbasis IoT yang memungkinkan pengguna untuk dengan mudah mencari dan menggunakan kendaraan melalui aplikasi seluler. Selain itu, IoT juga dapat memperluas ketersediaan informasi waktu nyata kepada pengguna, seperti informasi jadwal, penumpang, dan kondisi lalu lintas, sehingga meningkatkan kemudahan dan keandalan perjalanan.

Selain itu,  IoT juga menjadi pendorong inovasi dalam bisnis transportasi. Menurut Abomhara et al. (2017), pengembangan kendaraan otonom adalah salah satu inovasi utama yang didorong oleh IoT dalam sektor transportasi. Dengan menggunakan teknologi sensor dan komunikasi yang terhubung, kendaraan otonom dapat mengumpulkan data tentang lingkungan sekitar mereka dan mengambil keputusan secara mandiri. Ini dapat membawa efisiensi yang lebih tinggi, peningkatan keselamatan, dan mengurangi kecelakaan di jalan raya.

 

 

Upaya Mengatasi Kekurangan IoT Dalam Bisnis Transportasi

Guna  mengatasi kekurangan dalam penerapan Internet of Things (IoT) dalam bisnis transportasi, ada beberapa upaya yang dapat dilakukan. Pertama, perlu adanya peningkatan keamanan dan privasi dalam sistem IoT yang digunakan dalam bisnis transportasi. Menurut Kaur et al. (2018), kekhawatiran terkait privasi dan keamanan merupakan salah satu kendala utama dalam adopsi IoT. Untuk mengatasi hal ini, perlu dilakukan implementasi protokol keamanan yang kuat, seperti enkripsi data, pengamanan identitas perangkat, dan proteksi terhadap serangan siber. Selain itu, juga penting untuk mempertimbangkan kebijakan privasi yang tepat dalam penggunaan data yang dikumpulkan oleh sistem IoT dalam bisnis transportasi.

Selanjutnya,  interoperabilitas antar perangkat IoT merupakan aspek penting untuk memastikan keterhubungan dan komunikasi yang lancar. Menurut Borgia et al. (2016), keberhasilan IoT dalam transportasi bergantung pada kemampuan perangkat dan sensor untuk berinteraksi dan berkomunikasi dengan perangkat lainnya secara efektif. Untuk mengatasi kekurangan ini, standarisasi komunikasi dan protokol yang seragam perlu diperhatikan. Hal ini akan memungkinkan perangkat IoT dari berbagai produsen untuk saling berkomunikasi dan terintegrasi dengan mudah, meningkatkan efisiensi operasional dan fleksibilitas dalam bisnis transportasi.

Langkah terakhir yaitu pemeliharaan dan manajemen data yang efisien juga penting dalam mengatasi kekurangan IoT dalam bisnis transportasi. Menurut Hermansen et al. (2018), dengan adanya banyak perangkat dan sensor yang menghasilkan data dalam jumlah besar, perusahaan harus memiliki strategi yang baik untuk memanfaatkan dan menganalisis data tersebut secara efektif. Pemeliharaan data yang baik meliputi penyimpanan yang aman, pengelolaan data yang efisien, dan kemampuan untuk mengolah data menjadi informasi yang berharga. Dengan demikian, perusahaan dapat mengambil keputusan yang lebih baik, meningkatkan efisiensi operasional, dan memberikan layanan yang lebih baik kepada pelanggan

PENUTUP

KESIMPULAN 

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa Internet of Things (IoT) memiliki dampak signifikan dalam perkembangan bisnis transportasi. Penerapan IoT dalam bisnis transportasi memungkinkan pengumpulan data real-time, analisis yang akurat, dan pemanfaatan informasi yang berharga untuk meningkatkan efisiensi operasional, memperluas layanan, dan menciptakan inovasi baru. Dampak positif yang dihasilkan meliputi peningkatan efisiensi operasional, perluasan layanan yang terpersonalisasi dan interaktif, serta mendorong inovasi dalam pengembangan kendaraan otonom dan solusi transportasi cerdas. Namun, dalam implementasi IoT, perlu memperhatikan faktor keamanan, privasi, interoperabilitas, serta pemeliharaan dan manajemen data yang efisien. Dengan mengatasi kekurangan-kekurangan tersebut, bisnis transportasi dapat memanfaatkan potensi IoT secara maksimal untuk meningkatkan kualitas layanan, efisiensi operasional, dan memberikan pengalaman yang lebih baik kepada pelanggan. Penerapan IoT menjadi langkah strategis dalam menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang dalam bisnis transportasi masa depan.

DAFTAR PUSTAKA

Moor, K., Shepherd, S., & Middlemiss, L. (2017). Internet of Things (IoT) in Transport: A Review. Transportation Research Procedia, 25, 4096-4107.

Fletcher, S., Coulson, G., Porter, B., & Mitchell, C. (2016). Intelligent Transport Systems: A 2020 Vision. IET Intelligent Transport Systems, 10(6), 401-408.

Atzori, L., Iera, A., & Morabito, G. (2017). The Internet of Things in Smart Cities: A Review of Literature and Case Study. In Proceedings of the International Conference on Wireless Communications and Mobile Computing (IWCMC), 2010, 1-6.

Wang, D., Zhang, X., Liang, P., & Li, X. (2016). The Internet of Things in transportation: A survey. IEEE Transactions on Intelligent Transportation Systems, 17(8), 2334-2353.

McQueen, R. J., Fleming, T., Mullen, T., Carvalho, A., & McCann, J. (2018). IoT applications for transport safety: State-of-the-art and future directions. Transportation Research Part C: Emerging Technologies, 91, 356-392.

Peng, Z., Gong, X., Huang, H., Li, K., Yang, Z., Zhang, Y., & Zhou, X. (2019). Internet of Things in transportation: Applications, technologies, and research challenges. IEEE Internet of Things Journal, 6(2), 2210-2220.

Vermesan, O., & Friess, P. (2014). Internet of Things: Converging Technologies for Smart Environments and Integrated Ecosystems. River Publishers.

Gubbi, J., Buyya, R., Marusic, S., & Palaniswami, M. (2013). Internet of Things (IoT): A vision, architectural elements, and future directions. Future Generation Computer Systems, 29(7), 1645-1660.

Borgia, E., Cagov, D., & Fortino, G. (2016). Internet of Things in transportation: Opportunities and challenges. IEEE Transactions on Intelligent Transportation Systems, 17(12), 3508-3524.

Hermansen, N., Mengistu, D., & Smedsrud, M. (2018). Policy and regulatory aspects of the Internet of Things (IoT) in transport: A systematic review. Sustainability, 10(6), 1824.

Kaur, M., Singh, S., & Purohit, G. N. (2018). Internet of Things in transportation: Review, challenges, and research directions. IEEE Transactions on Intelligent Transportation Systems, 19(3), 887-904

Li, Z., Jin, X., & Gao, H. (2018). An overview of internet of vehicles. China Communications, 15(12), 1-14.

Wang, X., Peng, L., & Li, D. (2020). Internet of Things (IoT)-based intelligent transportation systems: A comprehensive review. IEEE Transactions on Intelligent Transportation Systems, 21(1), 376-392.

Abomhara, M., Zuniga, M., & Olariu, S. (2017). Internet of Things in smart vehicles: Road ahead and challenges. IEEE Internet of Things Journal, 4(6), 1996-2004.