Sampai saat ini, IMAKAMA sedang di nahkodai oleh dulur Fauzan, dulur Fauzan ini berasal dari Ponorogo, pemilihan pada saat itu sama seperti dulur Fuad yaitu di pilih setelah di laksanakannya MUSTAWA, kalau dulur dulur yang kemarin ikut MUSTAWA ke dua ini pasti ingat di mana pelaksanaanya dimana? Ya.. pada saat itu mustawa di laksanakan di kantor HMJ manajeman.
Pentingnya sebuah sejarah di tuliskan, karena menurut saya hal ini sangat berpengaruh untuk masa yang akan datang.
Nah, tujuan dari di dirikannya organisasi mahasiswa IMAKAMA ini ialah
Yang pertama, Sebagai wadah peguyuban bersama mahasiswa rantau yang sedang menempuh studi di kampus Uin Maulana Malik Ibrahim yang berasal dari daerah karesidenan Madiun (Magetan, Madiun, Ngawi, Ponorogo, dan Pacitan). Kelebihannya kalau kita bergabung di organisasi daerah ini, bahasa dari daerah masing-masing kita gak hilang,Â
misalnya nih "CAH" , "BAR"  dan masih banyak lagi pokok e...  gak asik kalau gak ngomong langsung didepan dulur-dulur ini.. duh  jadi kangen aku... atau mungkin lagi kangen-kangennya dengan rumah, bisa dong dulur-dulur berhubung dengan ngopi bareng dengan dulur dulur ini, selain itu kan beda lagi kalau sudah kumpul dengan arek-arek Malang, kita mahasiswa Rantau harus menyesuaikan bahasa di Malang, tapi ini bukanlah menjadi penghalang untuk kita tetap bersosialisasi ya eheheee..
Nah, tujuan yang kedua yaitu sebagai Agen perubahan daerah masing-masing, ya kalau nanti dulur-dulur IMAKAMAÂ ini sudah lulus misalnya, jangan lupa sama daerahnya ya cah.
Berbicara terkait industralisasi, karisidenan madiun ini dulur, lapangan pekerjaan tidak banyak , setidaknya dari itu kita juga mendorong untuk mempunyai greget kesadaran membangun potensi daerah ya melalui keahlian atau ilmu yang sudah di dapat  minimal sesuai jurusanya lah ya lur,
Sekedar informasi juga, jika pada saat ini umk upah minimum kota/kabupaten (UMK) untuk tahun 2020 karesidenan madiun (Magetan, Madiun , Ngawi, Ponorogo, Pacitan) Â sebesar 1.913.321-,
Nah, dari sektor perkebunan dan pertanian di daerah kita, juga menjadi nilai tambah di bidang perekonomian.
Jadi, dulur-dulur kalau nanti sesukses apapun dulur di kota tetangga, jangan lupa sama asalnya, jangan lupa sama daerahnya ya...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H