Mohon tunggu...
Inamu Dzakiyyatul Jamilah
Inamu Dzakiyyatul Jamilah Mohon Tunggu... Lainnya - Fb : Inamu dzakiyyatul jamilah, Instagram :Inamu_99

Mahasiswi "Ngono yo ngono nanging yo ojo ngono"

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bagaimana Pembelajaran yang Bermakna Itu?

30 April 2018   23:56 Diperbarui: 1 Mei 2018   00:01 851
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kreatif artinya memiliki daya cipta; memiliki kemampuan untuk menciptakan, bersifat (mengandung) daya cipta. Bermakna adalah berarti mempunyai (mengandung) arti (KBBI,1998)

Pembelajaran Kreatif dan Bermakna ini kaitanya erat dengan teori konstruktivisme pemikiran Vygotsky ( Social and Emancipator Constructivism) , dari teori Vygotsky ini merupakan teori belajar tentang penciptaan makna, lalu deikembangkan oleh Piaget ( Piagetian Psychological Construktivism). Piaget menjelaskan bahwa setiap peserta didik membawa pengertian dan pengetahuan awal yang sudah dimilikinya ke dalam setiap proses belajar yang harus ditambahkan, dimodifikasi, diperbaharui, direvisi dan diubah oleh informasi yang kita jumpai dalam proses belajar.

Proses Belajar tidak dapat dipisahkan dari aktivitas dan interaksi karena pendapat dan aktivitas dengan melalui dialog-dialog.

Belajar merupakan proses penciptaan makna sebagai hasil dari pemikiran individu dan melalui interaksi dalam suatu konteks sosial.

Pembelajaran bermakna merupakan suatu proses dikaitkannya informasi baru pada konsep-konsep releven yang terdapat dalam struktur kognitif pada individu (Syaiful Karim, 2017).

Maksudnya Struktur Kognitif yang ada pada individu adalah jumlah, kualitas, kejelasan, dan pengorganisasian dan pengetahuan yang sekarang dikuasail oleh individu.

Implikasi Pembelajaran bermakna adalah terjadinya konflik kognitif. Menurut Karli Sriyuliariatiningsih (2004:3 ) dalam buku Pembelajaran Abad 21 Konflik terjadi saat interaksi antara konsepsi awal yang telah dimiliki peserta didik dengan fenomena baru yang dapat diintegrasikan begitu saja, sehingga diperlukan perubahan atau modifikasi struktur kognitif (skemata) untuk mencapai keseimbangan.

Peristiwa ini akan terjadi secara berkelanjutan selama peserta didik menerima pengetahuan baru.

Nah, pembelajaran bermakna ini merupakan suatu proses pembelajaran informasi yang baru dihubungkan dengan struktur pengertian yang sudah dimiliki seseorang yang sedang dalam proses pembelajaran.

Kemudian Pembelajaran bermakna ini ditandai dengan hubungan antara aspek, konsep informasi atau situasi baru dengan komponen-komponen releven di dalam struktur kognitif peserta didik.

Dalam proses pembelajaran disini tidak hanya menghafal,  tetapi proses pembelajaran bermakna disini hendaknya dapat menghubungkan antara konsep-konsep untuk menghasilkan pemahaman yan utuh, sehingga konsep yang dipelajarai dan dipahami secara baik dan tidak mudah untuk dilupakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun