Mohon tunggu...
dzakiyaulia
dzakiyaulia Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

mahasiswa s1

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

KELANGKAAN OBAT GLOBAL : MENGENDIFIKASI PENYEBAB dan RANCANGAN SOLUSI

23 Desember 2024   22:30 Diperbarui: 23 Desember 2024   22:30 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

          Kelangkaan obat telah menjadi fenomena global yang semakin kompleks dan mengkhawatirkan. Tidak hanya terjadi di satu negara, tetapi melanda berbagai wilayah di seluruh dunia, memengaruhi sistem kesehatan dari negara maju hingga berkembang, dan mengungkap kerentanan fundamental dalam rantai pasok farmasi global.

          Penyebab utama kelangkaan obat bersifat multidimensional dan saling terkait. Globalisasi rantai pasok farmasi telah menciptakan sistem yang sangat interdependen namun rapuh. Mayoritas bahan baku obat diproduksi di segelintir negara, terutama India dan China, yang menguasai hampir 80% produksi bahan aktif obat dunia. Ketika terjadi gangguan di negara-negara ini, dampaknya segera terasa di seluruh dunia.

         Faktor geopolitik memainkan peran krusial. Konflik internasional, sanksi ekonomi, ketegangan perdagangan, dan ketidakstabilan regional secara langsung memengaruhi produksi dan distribusi obat. Perang, embargo, dan ketidakpastian politik dapat dengan cepat memutus rantai pasok farmasi yang telah dibangun selama bertahun-tahun.

         Pandemi COVID-19 telah mengekspos kelemahan sistem kesehatan global. Pembatasan pergerakan, gangguan produksi, dan alihan sumber daya kesehatan untuk menangani virus corona telah menciptakan ketidakseimbangan yang signifikan dalam produksi obat untuk penyakit lain. Beberapa negara mengalami kelangkaan obat untuk penyakit kronis, gangguan jiwa, dan terapi kanker.

          Faktor ekonomi turut memberikan kontribusi kompleks. Tekanan untuk menekan biaya produksi telah mendorong konsolidasi produsen farmasi dan memfokuskan produksi pada obat-obatan yang paling menguntungkan. Obat generik dan obat untuk penyakit jarang sering diabaikan, menciptakan kerentanan dalam sistem kesehatan global.

          Perubahan iklim dan bencana alam menjadi faktor gangguan yang semakin signifikan. Cuaca ekstrem, banjir, kekeringan, dan perubahan pola pertanian dapat secara langsung memengaruhi produksi bahan baku obat. Produsen farmasi dipaksa untuk merancang ulang strategi rantai pasok yang lebih tangguh dan adaptif.

          Solusi komprehensif membutuhkan pendekatan global yang terintegrasi. Pertama, diversifikasi sumber produksi menjadi kunci utama. Negara-negara perlu mendorong produksi domestik dengan memberikan insentif ekonomi, dukungan riset, dan kebijakan yang mendukung industri farmasi lokal.           

          Teknologi informasi dan digitalisasi dapat menjadi instrumen transformatif. Sistem informasi global yang terintegrasi, memungkinkan pelacakan real-time ketersediaan obat, prediksi kebutuhan, dan koordinasi cepat antara produsen, distributor, dan sistem kesehatan di seluruh dunia.

         Kerja sama internasional menjadi aspek kritis. Organisasi kesehatan global, pemerintah, dan produsen farmasi perlu membentuk mekanisme respons bersama. Hal ini termasuk membuat cadangan strategis obat internasional, berbagi informasi, dan mengembangkan protokol respons cepat untuk menghadapi gangguan distribusi.

         Investasi dalam riset dan pengembangan teknologi produksi obat menjadi prioritas. Teknik produksi baru, seperti manufaktur berbasis bioteknologi, produksi on-demand, dan teknologi pencetakan 3D untuk obat, dapat merevolusi cara kita memproduksi dan mendistribusikan obat.

        Pendidikan dan pelatihan profesional berkelanjutan bagi tenaga kesehatan di seluruh dunia menjadi kunci transformasi. Kemampuan adaptasi, inovasi, dan komunikasi lintas batas diperlukan untuk mengelola sistem kesehatan global yang semakin kompleks.

        Etika dan keadilan global harus menjadi pertimbangan mendasar. Sistem kesehatan tidak boleh hanya berfokus pada keuntungan, tetapi harus menempatkan akses kesehatan sebagai hak dasar manusia. Negara-negara maju memiliki tanggung jawab moral untuk membantu negara berkembang dalam membangun ketahanan sistem kesehatan.

        Krisis kelangkaan obat global bukan sekadar tantangan teknis, melainkan panggilan untuk transformasi fundamental dalam cara kita merancang, mengelola, dan memahami sistem kesehatan dunia. Pendekatan holistik, kolaboratif, dan manusiawi menjadi kunci menuju masa depan kesehatan yang lebih adil dan tangguh.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun