Hal tersebut secara jelas telah memberikan dorongan kesejahteraan pada sektor ekonomi dan ketenagakerjaan khususnya dalam sektor ekonomi kreatif. Ini menunjukkan bahwa ekonomi Indonesia semakin dapat bersaing dan berinovasi dengan negara lain. Di era globalisasi ini, kreativitas sangatlah dibutuhkan karena semakin ketatnya persaingan antar bisnis. Hal ini membuat berbagai pelaku usaha untuk berpikir secara kreatif demi memastikan bisnis mereka semakin terlihat oleh konsumen.
Sampai saat ini, paradigmanya adalah bahwa perubahan ekonomi, atau perubahan struktural yang lebih awal, bertujuan untuk mengalihkan pekerjaan dari sektor berbasis Sumber Daya ke sektor bernilai tambah seperti industri. Hal ini memicu terjadinya urbanisasi dari desa ke kota. (Kementrian koordinator bidang perkonomian republik indonesia, 2019)
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah menegaskan bahwa pandemi Covid-19 telah memberikan pukulan bagi perekonomian dan dunia tenaga kerja Indonesia, termasuk pada sektor industri kreatif "Bukan industri kreatif namanya kalau kita tidak bisa menghadapi tantangan pandemi COVID-19 dengan cara-cara yang kreatif," ujar Menaker Ida.Â
Namun, Menaker Ida yakin bahwa industri kreatif bisa kreatif dalam menghadapi tantangan pandemi Covid-19. Menurut Menaker Ida, industri kreatif harus terus memperjuangkan tiga hal dalam menghadapi tantangan pandemi  Covid-19.
Pertama, memanfaatkan teknologi informasi. Dikatakannya, para pelaku industri kreatif membutuhkan kemampuan beradaptasi dalam pengembangan dan diseminasi karya dengan memanfaatkan teknologi dan informasi.
Kedua, industri kreatif harus bekerjasama. Menurutnya, kerjasama saat ini menjadi salah satu cara yang paling banyak diminati, karena dalam rencana kerjasama, para pelaku industri kreatif dapat saling berbagi ide dan sumber daya untuk saling memperkuat karya kreatif.
Terakhir, para pelaku industri kreatif harus mampu meningkatkan keterampilan dan menggunakan fleksibelitasnya. Karena kualitas kreatif dan inovatif mincul ketika anda memiliki pengetahuan dan keterampilan. (Kominfo, 2021)
Lantas apa yang harus kita lakukan?
Kita bisa mengamankan dan mempertahankan sumber penghasilan seberapapun sulitnya. Kita juga dapat mulai mempertimbangkan alternatif penghasilan, contohnya dengan berjualan online atau dengan memanfaatkan bakat yang kamu miliki saat ini untuk menghasilkan pendapatan.Â
Kita juga harus mengamankan dana darurat. Dengan menjaga kedisiplinan dana darurat, kita bisa terus hidup bebas utang, sesulit apapun situasi keuangan kita saat ini. Sesuai dengan namanya, dana darurat ini dapat digunakan untuk hal-hal mendesak seperti biaya pengobatan saat kita atau anggota keluarga sakit, untuk melunasi utang, atau untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari jika kehilangan pekerjaan. Dana darurat juga dapat disimpan dalam tabugan, deposito atau instrumen pasar uang lainnya.
Hindari pengeluaran besar, terlebih jika harus menggunakan dana darurat. Tanyakan pada diri sendiri sebelum belanja, keinginan atau kebutuhan. Kita juga perlu menghindari utang. Sebaiknya kita hindari diri dari kewajiban utang yang akan membuat cashflow yang akan semakin membuat tertekan. Karena jika kita tidak dapat melakukan pembayaran utang, kita harus membayar bunga yang masih harus dibayar, yang pada gilirannya menghambat arus kas kita. Dan jika kehilangan pekerjaan, segera cari sumber penghasilan baru. (Allianz, 2020)