Mohon tunggu...
Abdullah Dzakir Ahmad
Abdullah Dzakir Ahmad Mohon Tunggu... Guru - lama fakum menulis

Bukan siapa siapa!!

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Idzinkan Aku, Melukis Dirimu

22 November 2013   17:49 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:48 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Idzinkan aku, melukis dirimu
melalui ujung jemari

Yang sengaja ku torehkan diatas butir-butir suci

Idzinkan aku, meraih nafasmu

Dengan irama lantun, kohimile geya

Yang sengaja ku putar, agar kita bedendang diatas pahatan kayu akasia

Idzinkan aku, mngejar bayangmu

Saat mahgrib mengejar isya’

Yang perlahan melenyapkan pandangku terhadapmu

Ahhh , , , ,
apa yang ku tulis kali ini,

Sebuah oretan akal akan mahluk yang satu itu,

Tiba, duduk, diam, senyum, menghapir dan pergi

Ahhh , , ,

Tingkah apa itu,

Tak jua puas akan mengambangnya tanya

Di antara beribu-ribu jawaban mengawang

Ahhh, , , ,

Naluri puitis ini muncul lagi,

Mengoret-oret lamun senja

Di antara gemercik air yang singgah

Dan, huftt , , ,

Kau ?

Baru ku sadar

Penggoda hasrat untuk menjentikkan

Jemari di atas keybord usang

tiba berhasil ku rangkai

Sebuah prosa rahasia,

Yah, rahasia

Idzinkan aku, melukis dirimu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun