Mohon tunggu...
Dzaki Muallif
Dzaki Muallif Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

belajar hal baru dan bersungguh-sungguh dalam melakukan sesuatu

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Perencanaan Master Plan Desa Simoketawang - Sidoarjo

15 November 2022   17:49 Diperbarui: 15 November 2022   17:56 541
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Desa Simoketawang di kabupaten Sidoarjo, sedang menata diri sebagai sebuah desa wisata dengan produk unggulan sebagai desa wisata Kelengkeng. Program yang diinisiasi oleh kepala desa Zainudin Elyas sejak tahun 2018 mendapatkan apresiasi dari pemerintah kabupaten Sidoarjo. Keberhasilan ini juga ditunjukkan melalui mulai meningkatnya dana anggaran desa yang diterima untuk mendukung program pengembangan desa wisata melalui pemberdayaan tanah kas desa (TKD).

Untuk mendukung program pengembangan desa wisata melalui pemanfaatan tanah kas desa, maka pemerintah desa (pemdes) perlu mempersiapkan master plan sebagai pedoman dalam pengembangan desa wisata. Sivitas akademika Untag Surabaya yang sebelumnya sudah terlibat aktif dalam mendampingi kegiatan pengembangan wisata Kelengkeng di desa Simoketawang juga berinisiatif mendampingi kegiatan penyusunan master plan tersebut. 

Perencanaan master plan ini melibatkan satu dosen dengan dibantu oleh lima mahasiswa yang semuanya berasal dari program studi arsitektur. Kegiatan ini dimasukkan sebagai bagian dari kegiatan Matching Fund yang diinisiasi oleh pak Febby Rahmatullah Masruchin dan merupakan salah satu bentuk dari Program Kampus Merdeka / MBKM di tahun 2022. 

Kegiatan penyusunan master plan ini dilatarbelakangi oleh kepedulian Untag Surabaya, dalam hal ini prodi Arsitektur, untuk mendampingi proses pengembangan desa wisata agar terarah dan tertata. Harapannya agar pembangunan yang dilakukan memiliki sebuah grand design yang tidak saja berfungsi sebagai pedoman tetapi juga pengendali, agar perkembangan desa wisata sesuai dengan daya dukung dan potensi kawasan. 

Proses perencanaan juga menggunakan pendekatan partisipatif, dimana perangkat desa dan masyarakat sebagai pengelola ikut terlibat secara aktif. Hal ini dimaksudkan agar produk perencanaan sesuai dengan konteks lokasi dan harapan masyarakatnya.

Penyusunan master plan ini fokus dalam mengintegrasikan Tanah Khas Desa (TKD) yang tersebar di desa Simoketawang menjadi destinasi wisata yang saling terkoneksi. Dalam perencanaan masterplan Desa Simoketawang ini, setiap TKD memiliki konsep (tema) yang berbeda -- beda. Hal ini ditujukan untuk menambah daya tarik sehingga wisatawan tertarik untuk mengunjunginya setiap obyek wisata yang ada di desa Simoketawang.

Dokpri
Dokpri

Dengan memiliki potensi alam yang melimpah, maka perencanaan desain ini tidak banyak mengubah kondisi asli yang melainkan mempertahankan keaslian desa ini akan memiliki kesan yang natural yang menambah daya tarik wisatawan. Pada TKD 1 dan 2 memiliki konsep sebagai tempat pemancingan dan spot foto untuk menambah daya tarik wisatawan. TKD 3 dan  4 memiliki konsep yang akan dikembangkan sebagai tempat parkir, area kuliner, dan menjadi area stopping untuk kendaraan wisata seperti delman, kereta kelinci, sepeda angin, dan lain -- lain. 

TKD 5 memiliki konsep yang akan dikembangkan sebagai wisata kuliner panggung yang memiliki view persawahan dan dilanjutkan dengan konsep pemancingan. TKD 6 yang berada di dekat lahan perumahan akan dikembangkan sebagai rest area yang berisikan tempat parkir, playground, dan tempat makan guna sebagai tempat peristirahatan wisatawan agar bisa bersantai setelah berwisata di Desa Simoketawang. TKD 7 yang akan dikembangkan sebagai wisata kebun kelengkeng, mini zoo, taman selfie, dsb. Sedangkan TKD 8 akan dikembangkan sebagai wisata bercocok tanam dan spot foto. TKD 9 sebagai pintu gerbang masuk serta sentra kuliner.

Dokpri
Dokpri

Perencanaan master plan ini mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah desa dan masyarakat. Sekalipun dalam perjalanan kegiatan matching fund ini terjadi pergantian kepala desa, tetapi transfer tongkat kepemimpinan tidak mengalami perubahan kebijakan. Kepala desa yang baru tetap memberikan dukungan penuh terhadap kegiatan matching fund ini. Selain produk master plan yang akan diserahkan kepada masyarakat desa Simoketawang, kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh dosen dan mahasiswa ini juga menghasilkan artikel ilmiah  yang telah dipresentasikan pada sebuah seminar nasional. Masukan dan tanggapan dari forum ilmiah dapat lebih mempertajam produk perencanaan master plan.

Penulis : Tigor Wilfritz Soaduon Panjaitan, S.T., M.T., PhD dan Febby Rahmatullah Masruchin, S.T., M.T.; serta lima mahasiswa yang terdiri dari : M. Dzaki Al Mualif, Ahmad Murtadho, Azzahra Putri Laksana, M. Dicky Sadullah, dan Marino Yandrian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun