Mohon tunggu...
Dzakii AlFikri
Dzakii AlFikri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Try Hard

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Potensi Permasalahan Kontrak Derivatif

21 Maret 2024   23:07 Diperbarui: 22 Maret 2024   00:12 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Definisi Derivatif 

Derivatif adalah kontrak atau pengaturan yang nilai atau peluang keuntungannya berkaitan dengan kinerja aset lain. Aset lain ini disebut aset dasar.

Daripada memperdagangkan atau menukar aset secara fisik, pelaku pasar mengadakan kontrak untuk menukar uang, aset, atau  nilai di masa depan dengan mengacu pada aset yang mewakili referensi yang mendasarinya.

Dalam arti lain, derivatif adalah perjanjian kontraktual yang dilakukan oleh dua pihak atau lebih dengan tujuan untuk membeli atau menjual suatu aset atau komoditas. Nantinya perjanjian ini menjadi subjek perdagangan.

Harga transaksi harus disepakati oleh semua pihak yang terlibat dan  juga dipengaruhi oleh nilai aset atau komoditas yang mendasarinya.

Derivatif merupakan produk investasi yang terdiri dari berbagai instrumen keuangan dan diawasi oleh Bursa Efek Indonesia (BEI). Produk keuangan meliputi saham, mata uang, obligasi,  suku bunga, indeks saham, indeks obligasi, dll.

Namun jika produk derivatifnya berupa komoditas maka akan diawasi oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI).

Surat berharga derivatif adalah surat berharga yang berasal dari surat berharga "utama", baik berupa surat berharga investasi maupun surat berharga utang. Sekuritas derivatif dapat berupa derivatif langsung atau derivatif lanjutan dari sekuritas "utama".

Jenis Derivatif 

Derivatif saat ini didasarkan pada berbagai  transaksi dan memiliki lebih banyak kemungkinan kegunaan. Hal ini juga dapat diperoleh berdasarkan data meteorologi seperti  curah hujan regional atau jumlah hari cerah. Manajemen Risiko, Spekulasi, dan Posisi Ada banyak jenis derivatif yang dapat digunakan untuk leverage.

Pasar derivatif adalah pasar yang terus berkembang yang menawarkan produk untuk memenuhi hampir semua kebutuhan dan toleransi risiko. Ada dua kelas  turunan: "kunci" dan "opsi". Produk-produk utama (futures, forwards, atau swaps) mengikat masing-masing pihak pada persyaratan yang disepakati sejak awal sepanjang jangka waktu kontrak. Produk opsi (opsi saham), di sisi lain, memberikan hak kepada pemegangnya, namun bukan kewajiban, untuk membeli atau menjual aset atau sekuritas yang mendasarinya pada harga tertentu pada atau sebelum tanggal kedaluwarsa opsi. Jenis derivatif yang paling umum adalah futures, futures, swap, dan options.

Potensi Masalah Kontrak derivatif

Potensi Masalah pada Kontrak Derivatif Menurut Dian Ediana Rae (2008) dalam bukunya "Perdagangan Derivatif dan Permasalahan Ekonomi di Indonesia", potensi permasalahan yang dihadapi dalam kontrak derivatif adalah:

  • Risiko Kredit: Kontrak derivatif melibatkan transaksi antara pihak-pihak yang berjanji untuk melakukan bisnis di masa depan. Risiko kredit timbul ketika salah satu pihak tidak dapat memenuhi janjinya, sehingga dapat mengakibatkan kerugian bagi pihak lainnya.
  • Model risiko: Penggunaan model matematika atau statistik untuk menilai harga dan risiko derivatif dapat menimbulkan kesalahan dalam estimasi harga dan risiko, dan Kegagalan melakukan verifikasi dan pemantauan dapat mengakibatkan kerugian.
  • Volatilitas Pasar: Derivatif sangat sensitif terhadap perubahan harga aset dasar dan dapat menimbulkan potensi kerugian jika terjadi pergerakan harga yang tidak diinginkan.
  • Risiko Likuiditas: Kurangnya pasokan atau minat  pelaku pasar terhadap transaksi derivatif dapat mempengaruhi kemampuan pemegang pasar untuk keluar dari posisi atau melikuidasi portofolio derivatif.
  • Skandal dan Komitmen Pinjaman Luar Negeri: Dalam beberapa hal, kontrak derivatif dapat menjadi bahan skandal atau dilanggar dalam perselisihan antar pihak sehingga mengakibatkan kerugian bagi pihak-pihak yang bukan pihak yang bersengketa.
  • Ketentuan Hukum: Derivatif pada dasarnya adalah instrumen investasi yang berfungsi untuk melindungi nilai atau harga  suatu aset. Namun peraturan perundang-undangan yang berlaku di masing-masing negara dapat mempengaruhi manfaat dan ketentuan transaksi derivatif.

Pelaku pasar derivatif harus menyadari faktor-faktor yang mempengaruhi volatilitas pasar, seperti berita ekonomi, peristiwa politik, dan sentimen pasar, dan harus melakukan penelitian yang cermat sebelum menggunakan derivatif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun