Mohon tunggu...
Dzaida Nikmatul Mufida
Dzaida Nikmatul Mufida Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Metodologi Studi Islam dalam Memahami Sumber Ajaran Agama

14 Oktober 2024   13:20 Diperbarui: 14 Oktober 2024   13:33 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pengertian metodologi studi Islam dijelaskan dalam buku ajar Metodologi Islam: kajian Metodologi dalam ilmu-ilmu Islam yang ditulis oleh Achmad Slamet (2016:5). Menurut buku tersebut, pengertian metodologi studi Islam adalah suatu ilmu yang mencoba mempelajari Islam dalam bidang ajaran agama dan fenomena-fenomena yang terjadi dalam agama Islam.

Istilah metodologi studi Islam digunakan ketika seseorang ingin membahas berbagai metode yang dapat digunakan dalam studi Islam. Misalnya penelitian di bidang budaya, sejarah, filsafat, sosiologi, komparatif, dan lain-lain.

Pendidikan agama dalam rangka pendidikan Islam merupakan hasil pemahaman umum tentang Islam, yang dapat digunakan dalam sejarah dan kehidupan manusia. Karena ajaran agama hanya berdasarkan ajaran Tuhan dan Rasul, tidak dipengaruhi oleh sejarah.

Penggunaan istilah kajian Islam mencerminkan beberapa tujuan. Pertama, pendidikan Islam, yang mengacu pada kegiatan kajian dan penelitian serta progam yang berkaitan dengan agama sebagai subjek, seperti mengkaji konsep zakat profesi. Kedua, kajian Islam berkaitan dengan materi, kajian dan kurikulum kajian Islam, seperti kajian agama Islam (fikih atau teologi). Ketiga, kajian Islam, berkaitan dengan lembaga pembelajaran Islam, baik yang dilakukan di perguruan tinggi formal maupun kegiatan informal, seperti pada forum-forum kajian dan kelompok. Oleh karena itu, istilah ilmu keislaman dapat digunakan secara santai di kalangan akademisi. (Rosihon Anwar, et, al, 2009).

Seiring berjalannya waktu, agama bukan hanya sekedar penegasan ajaran, namun agama tersebut juga harus dipelajari. Dijelaskan Amin Abdullah, fenomena keberagaman umat manusia tidak bisa dilihat hanya dari kacamata doktrin wahyu, meski fenomena ini tetap menjadi ciri agama-agama masa kini. Namun kita perlu melihat dari sudut pandang sejarah untuk memahami dan menafsirkan masyarakat atau kelompok dalam kaitannya dengan ajaran agama yang dianutnya, termasuk contoh-contoh praktis dan pengamalan dari ajaran agama yang dilakukan. (Maarif dan Afdillah, 2019).

Tujuan dan motivasi studi Islam adalah pembahasan yang mendalam tentang pendidikan Islam agar mereka dapat menerapkan dan mempelajari pendidikan Islam dalam proses pembelajaran Islam dan sudut pandangnya secara mendalam semua yang terkait. Mempelajari Islam adalah soal ilmu dan pembelajaran. (Farikhatin et al., 2016) Arah dan tujuan pendidikan Islam dapat diringkas sebagai berikut:

1. Untuk memahami secara mendalam tentang apa agama Islam yang sebenarnya dan peran serta hubungannya dengan agama lain dalam kehidupan budaya manusia.

2. Untuk memahami secara mendalam tentang pokok-pokok ajaran Islam serta penjelasan dan pengelolaannya dalam pertumbuhan dan perkembangan kebudayaan Islam sepanjang sejarah.

3. Untuk memahami secara mendalam tentang sumber-sumber dasar ajaran agama Islam yang masih valid dan efektif, serta tentang bagaimana penerapannya sepanjang sejarah.

4. Untuk memahami secara mendalam mengenai prinsip-prinsip pokok dan nilai-nilai ajaran agama Islam dan bagaimana cara mencapainya dalam membimbing serta mengatur perkembangan kebudayaan dan kehidupan manusia saat ini. (ibid, 32-36).

Mempelajari Metodologi studi Islam menciptakan suatu model visi masa depan di mana Islam dipandang sebagai konstruksi yang kreatif dan berkembang dalam kehidupan manusia. Pola visinya didasarkan pada konsep Islam yang jelas dan tidak menyimpang dari hukum yang telah ditetapkan yaitu Al-Qur'an, Sunnah dan Hadits.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun