sejak sajak perpisahan tertulis pada dinding kehidupan yang usang.
kenyataan meniti rintih pada segala kata harap yang runtuh.
jalan beriringan dengan kehilangan begitu buas menikam jiwa yang malang.
aku adalah separuh jiwamu yang mati suri.
aku menimba luka pada mata air duka tanpa henti.
aku adalah sunyi yang di dekap nestapa, dan kini kita adalah ketiadaan yang abadi.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!