Mohon tunggu...
Dzafif Syamaidzar
Dzafif Syamaidzar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mendengarkan musik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Gelombang Maut dari Kedalaman: Bahaya Gempa Megathrust

12 Oktober 2024   23:00 Diperbarui: 12 Oktober 2024   23:08 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Menurut Uka, surat edaran Bupati Bandung itu untuk merespons informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), terkait kesiapsiagaan beberapa wilayah Zona Megathrust Indonesia yang diperkirakan berpotensi terjadinya gempa bumi dan tsunami.

Selain itu juga merespons Surat Deputi Bidang Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk melakukan langkah-langkah kesiapsiagaan zona megathrust, dan surat edaran dari Pj Gubernur Jabar, tentang meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan gempa bumi megathrust Selat Sunda. 

Lalu ada tanggapan dari warga yang bernama Aldy Mulya mengenai persiapan bencana megathrust. "saya semenjak mendengar berita ini dari pemerintah sudah was-was, keluarga juga was-was, Masyarakat pun pasti gentar mendengar berita ini. Tentu kami akan mempersiapkan jika bencana ini benar-benar terjadi, tidak lupa juga kami akan meminta doa kepada Allah SWT agar semua Masyarakat yang berdampak kena kasus ini agar di lindungi oleh sang maha kuasa, Aamiin" ujarnya. (9/10/2024)

Gubernur Sumatera Barat Bahtiar, mengajak masyarakat dan seluruh elemen pemerintahan bergerak bersama melakukan upaya kesiapsiagaan, baik berupa mitigasi struktural maupun non struktural dengan membangun bangunan aman gempa, merencanakan tata ruang pantai yang aman tsunami serta membangun kapasitas masyarakat dalam melakukan aksi dini untuk selamat jika gempa bumi dan tsunami terjadi. 

Penting pula peningkatan pelaksanaan edukasi, sosialisasi dan literasi kepada masyarakat dalam upaya meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat terhadap risiko gempa bumi dan tsunami, Pengecekan ketersediaan papan informasi, rambu rambu serta arah evakuasi yang memadai. Melakukan koordinasi kesiapan mekanisme kedaruratan/ penanggulangan bencana bersama dengan stakeholder daerah serta simulasi rencana kontingensi menghadapi ancaman bencana dengan melibatkan seluruh stakeholder setempat. 

"Dan, Koordinasi yang lebih intensif dengan Pusat Pengendali Operasi di BPBD masing masing daerah dan atau Pusdalops PB BNPB," tutup Bahtiar.

Maka dari itu kita sebagai masyarakat setelah mendapatkan kabar berita dari BMKG dan pemerintah setempat harus tetap waspada jika benar-benar bencana megathrust ini terjadi. Berdoa lah, jika bencana ini tidak terjadi kita harus mensyukurinya. Dan terima kasih juga kepada pemerintah dan berita-berita yang beredar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun