Mohon tunggu...
Dzafif Syamaidzar
Dzafif Syamaidzar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mendengarkan musik

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

A Bullet My Name

5 Oktober 2024   14:34 Diperbarui: 5 Oktober 2024   14:35 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

hi, perkenalkan nama saya Dzafif Syamaidzar biasanya di panggil teman dekat "bob" atau yang belum dekat atau sekedar tau nama saya biasanya japip (ya translate dzafif versi sunda). Saya memulai sekolah dari mulai tk lalu masuk SDN Panyileukan, di akhir kelas 6 sd saya berpikir apakah saya akan lanjut ke smp negeri atau masuk sekolah pesantren di garut. Karena selama saya kecil sampai akhir sd, saya mengikuti ilmu agama atau pengajian semasa kecil saya jadi masa kecil saya penuh di asupan ilmu-ilmu agama dari sejak dini. Dan setelah bertanya sana sini, mengobrol dengan guru agama saya apa yang akan di pelajari disana dan saya akan mendapatkan apa, karena saya akan jauh dari orang tua karena pesantren saya di garut. Setelah saya berpikir matang akhirnya memutuskan dengan masuk pesantren tanpa ragu, karena di sana ada saudara saya dan saya pun mengajak rekan-rekan disini untuk masuk pesantren disana juga. Sebelum masuk pesantren saya berpamitan dengan alm nenek dan alm kakek saya serta saudara semua termasuk rekan-rekan saya, disaat itu juga alm nenek dan alm kakek saya memberikan hadiah dan itu adalah kenangan saya sebelum mereka akhirnya mengembuskan nafas terakhirnya. Tibalah dimana saya sudah memasuki hari pertama sekolah SMP saya di pesantren disitu saya merasakan senang karena banyak teman-teman yang dari berbagau kota bahkan pulau, selama saya di sekolah tidak merasakan rindunya rumah bahkan orang tua sekalipun tetapi waktu saya di asrama barulah terasa kangennya rumah, kangennya orang tua serta masakan ibu yang dulu saya tinggal makan atau bisa minta ingin di masak apapun, ketika saya di asrama itu semua sudah di atur dari makan di bagi menjadi 3 kali, tidur tepat waktu, sholat subuh pun harus ke masjid serta pengajian sesudah subuh dan sebelum masuk sekolah. saya sempat nelefon orang tua saya bahwa saya ingin pindah sekolah di bandung saja karena tidak betah berada di lingkungan seperti ini, orang tua saya pun menangis mendengar berita itu dari saya ibu saya pun mengatakan ini "de, jalanin aja pesantren nya nanti juga banyak temen bakal betah lakuin aja apa yang kamu pernah lakukan di rumah waktu itu" seketika saya berpikir dan menanya nanya ke kaka kelas waktu itu apa yang harus di lakukan di asrama supaya betah dan tidak ingin pulang terus (di karenakan pesantren tidsk boleh membawa handphone) setelah saya mengobrol dengan banyak kaka kelas disana akhirnya sayapun mencoba satu per satu kegiatan yang di rekomendasi oleh kaka kelas saya, dan akhirnya pun saya merasakan nyaman dan betah di lingkungan pesantren dan asramanya,singkat cerita saya akan lulus dari pesantren itu kenangan yang cukup indah,perih, dan tentu juga banyak kenangan bahagia bersama teman asrama, setelah lulus daru pesantren saya berpikir kembali, akan kemana kah saya lanjut sekolah? SMA kah atau kembali lagi ke pesantren? setelah kembali mengobrol dengan orang tua dan kaka, skhirnya saya memutuskan untuk sekolah di SMA, ya memang akan menjadi tantangan bagi saya karena SMA ini lingkungan yang baru bagi saya yang dulu nya pesantren yang serba di atur oleh landasan agama kali ini saya sekolah di campur dengan wanita. Sama seperti biasa awal sekolah saya mempunyai banyak teman, saya melakukan banyak aktivitas di sekolah mengikuti eskul yang saya sukai terutama bola, masuk di tahun 2020 dunia di masuki wabah COVID-19 yang dimana wabah itu mengganggu semua aktivitas di dunia, berjalan 2 tahun wabah itu akhirnya hilang (ya meskipun wabah itu seperti penyakit biasa pada umumnya) setelah 2 tahun saya tidak merasakan banyak kenangan bersama teman-teman saya di SMA, karena setelah wabah itu kita langsung naik ke kelas 12 dimana kelas 12 itu langsung di fokuskan kepada ujian ujian untuk mengakhiri SMA dan di fokuskan lagi untuk masuk perguruan tinggi, singkatnya saya lulus SMA bersama teman-teman dan memilih universitas masing masing yang di ingingkan, setelah mengikuti tes SBMPTN kala itu saya tidak keterima di unpad dan di upi (salah saya juga waktu itu tidak banyak belajar) akhirnya saya bingung karena tidak di pikirkan masuk swasta, akhirnya setelah banyak tawaran ini itu saya akhirnya mencoba daftar ke UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA dan allhamdulillahnya saya di terima. Setelah di terima saya mengikuti banyak ospek ospek dari kampus hingga jurusan,semua saya lalui dan yaa tidak terasa saya sudah 2 tahun berada di kampus ini dan semoga saya akan lulus tepat waktu yaitu 2 tahun lagi, dan setelah lulus ingin langsung kerja terutama di stasiun tv dan membanggakan orang tua. Mungkin ini adalah perjalanan karir saya dari tk sampai kuliah ini (meskipun baru 2 tahun) tapi selama saya hidup 21 tahun banyak pelajaran yang saya petik selama saya belajar dimanapun dan dengan siapapun itu. Terimakasih yang sudah mau membaca sampai akhir, semoga mendapatkan rejeki dan petunjuk yang sudah tuhan arahkan, byebye~

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun