Mohon tunggu...
Dyah WahyuKusumaningrum
Dyah WahyuKusumaningrum Mohon Tunggu... Editor - Menulislah

Be Better, try, try and try

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Imam Muhammad Abu Zahrah Memandang Hubungan Internasional dalam Islam

26 Oktober 2019   09:41 Diperbarui: 26 Oktober 2019   09:55 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Hubungan internasional menjadi suatu perbincangan yang wajib dilakukan oleh setiap Negara, pasalnya  setiap Negara tidak mungkin jika tidak melakukan hubungan dengan Negara lain. 

Islam sebelum Barat hadir dengan pemikiran dan pandangannya, Islam telah hadir kedepan dalam menanggapi segala permasalahan dan hubungan kerjasama antar Negara. Dalam Islam, seperti yang dituliskan oleh Al-Imam Muhammad Abu Zahrah terdapat 10 dasar hubungan internasional dalam Islam yaitu;

Menjaga Kemuliaan Manusia  : Allah menciptakan manusia sebagai makhluk yang sempurna diantara makhluk-makhluk lain. Bukti kesempurnaan manusia diantara makhluk lain adalah adanya akal yang Allah berikan kepada manusia sebagai alat berfikir dalam mengelola bumi dan seisinya. 

Akal saja tidak cukup bagi manusia dalam menyelesaikan permasalah yang ada di bumi, melainkan ketaqwaan lebih utama dalam menjalani kehidupan. Karena, pada dasarnya manusia diciptakan untuk di bumi ini untuk menyembah Allah dan menjadi seorang khalifah. 

Seperti halnya kita dalam menyikapi hubungan internasional yang ada pada saat ini. Ketika kita sudah memiliki ketaqwaan yang kuat, maka dalam menjalankan amanah maka yang akan dihasilkan adalah keadilan, kesejahteraan dan perdamaian, karena semua didasarkan pada Allah.

Seluruh Umat Manusia adalah Satu Kesatuan : Islam sebagai agama yang di bawa oleh Rasulullah merupakan cara Allah dalam menyatukan umat manusia. 

Risalah yang dibawa oleh Rasulullah merupakan hidayah yang diberikan Allah untuk menghilangkan perbedaan dan menuju kepada jalan yang benar. Islam hadir sebagai agama yang menentang adanya perselisihan, dengan tujuan untuk meneguhkan keadilan. 

Dalam hubungan internasional, tidak sedikit permasalahan yang terjadi akibat adanya perselisihan yang dirasakan oleh beberapa Negara di dunia. Hal ini secara tidak langsung mengakibatka peperangan yang merugikan banyak pihak.

Saling Tolong Menolong : Tolong menolong dalam islam merupakan hal mendasar dari tatanan social manusia. Islam menajarkan manusia dalam tolong menolong dalam kebaikan. 

Bukan hanya tolong menolong dengan manusia, melainkan Rasul juga menganjurkan seluruh umat manusia untuk saling tolong menolong dalam hubungan antar Negara.

Toleransi : Toleransi yang diajrkan oleh Islam merupakan cara yang diajarkan oleh islam dalam membangun suatu hubungan yang baik, tidak hanya dengan sesame muslim melainkan seluruh umat manusia. Samahalnya ketika buhubungan dengan Negara lain guna menciptakan keharmonisan dan kepercayaan satu sama lain dalam menjalin kerjasama.

Kebebasan : Ketika manusia terlahir di bumi, manusia telah memiliki hak wajib telah dimiliknya. Salahsatunya adalah hak kebebasan. Namun, yang dimaksud kebebasan dalam islam adalah ketika manusia dapat mengendalikan keinginan dan akal dari hawa nafsu, hal ini lah yang menjadi dasar kebebasan dalam Islam. 

Dalam Islam, kebebasan dibagi menjadi 3 yaitu kebebasan dalam berfikir, tidak adanya paksaan dalam berkaidah, dan kebebasan dalam menentukan tempat kembali.

Kemuliaan : Kemulaiaan merupakan suatu hal yang seharusnya didapatkan oleh seorang manusia ketika seseoran tersebut mendapatkan apa yang sudah ia usahakan dalam mencapai suatu titik tertentu. Namun, dalam Islam seseorang dikatan seseorang itu mulia apa bila ia memiliki ilmu dan taqwa. 

Dalam menyikapi berbagai hal kita harus menggunakan akal yang telah diberikan oleh Allah, begitu halnya dalam urusan negara. Akal dan taqwa harus selalu digunakan bersamaan karena ketika akal berfikir, fikiran itu akan kembali kepada tujuan utama hidup di dunia, yaitu Allah. 

Adil : Keadilan dalam Islam sangat dijunjung tinggi. Tidak ada kata memilih dalam menyikapi permasalah dan kebijakan yang ada. Tanpa memberikan rasa yang tidak adil kepada beberapa pihak. 

Keadilan dalam suatu Negara juga ternilai sangat penting, pasalnya dari keadilan yang didapatkan oleh rakyat dapat menjadi gambaran maju atau berkembangnya suatu Negara.

Interaksi dengan cara yang sama : Dalam Islam, yang dimaksud dalam interaksi dengan cara yang sama adalah ketika seorang lawan Negara melakukan kebaikan, maka hendaknya kita melakukan hal timbal balik yang serupa dengan Negara tersebut guna menjadikan hubungan kerjasama yang harmonis. 

Namun, ketika suatu Negara melakukan hal yang dinilai merugikan Negara kita, maka haruslah kita tetap menyikapi dan mebalasnya tidak dengan merugikan Negara tersebut.

Menepati Janji : Islam hadir dengan membawa kesejahteraan. Salah satu ajaran Islam yang berujung pada kesejahteraan adalah menepati janji. Hal ini telah direalisasikan dalam hubungan internasional yaitu dengan mengadakan perjanjian-perjanjian demi terciptanya perdamaian, kerjasama dan mencegah terjadinya perang. Karna buah dari menepati janji adalah keselamatan dan kepercayaan.

Menyayangi dan mencegah Kerusakan : Islam mengajarkan kita dalam menyayangi sesama makhluk hidup, tidak hanya manusia. Lingkungan yang kita tinggali tidak hanya dihuni oleh manusia, melainkan hewan, tumbuhan dan lain-lain. 

Tugas manusia sebagai khalifah adalah mnejaga lingkungan dan mencegah terjadinya lingkungan. Begitu pula dalam melakukan hubungan dengan Negara didunia, kerjasama yang dilakukan harusnya mengedepankan nilaik kemanusiaan (menyayangi) dan peduli terhadap lingkungan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun