Hari silih berganti hari
Malam pun menyambut dengan sendu tanpa bintang
Hanya rembulan yang nampak cahayanya redup
Seolah sebentar lagi cahayanya akan hilang
Angin berhembus perlahan
Seolah membisikkan
Kata yang tak ingin kudengar
Jiwamu ragamu lepaskanlah
Terbangkan harapan bersamaÂ
daun daun itu
Wajah yang pucat
Pandangan lurus dan kosong
Serpihan-serpihan hati yang telah pecah
Berserakan, hilang dan entah kemana
Kususun serpihan itu
Serpihannya serpihanku
Lukanya cukup melukaiku saja
Ya, diriku saja
Waktu bergulir
Dipeluk langit malam
Jiwaku bergemaÂ
Suara itu, semakin terasa jelas
Hampir merusak dinding telingaku
Hatiku Bergejolak
Rasa ini
Rasa yang membuat
Diriku merasa menyedihkan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H