Mohon tunggu...
Nur HidayatSaputra
Nur HidayatSaputra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Jakarta

Media Teknologi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peristiwa G30S/PKI dalam Sudut Pandang Ilmu Sosiologi Komunikasi

15 Juli 2024   23:09 Diperbarui: 15 Juli 2024   23:21 1132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Peristiwa G30S/PKI dalam konteks sosiologi komunikasi Latar Belakang Sejarah Peristiwa G30S/PKI  tahun 1965 merupakan salah satu peristiwa sejarah di Indonesia yang masih menimbulkan kontroversi hingga saat ini.

Peristiwa tersebut merupakan upaya kudeta  terhadap pemerintahan Presiden Sukarno yang dilakukan oleh tentara yang tergabung dalam Partai Komunis Indonesia (PKI).

Kudeta tersebut disusul dengan pembersihan  anggota dan simpatisan PKI  yang dikenal dengan Gerakan 30 September.
Proses Komunikasi dalam Konteks Konflik Politik Dalam  sosiologi komunikasi, peristiwa G30S/PKI memberikan kajian mendalam tentang bagaimana komunikasi digunakan untuk memprovokasi, mengintensifkan, dan mengelola konflik politik.

PKI menggunakan jaringan komunikasi internal untuk memobilisasi anggotanya dan menyebarkan pesan revolusioner kepada para pendukungnya.
Sebaliknya, para penentang PKI menggunakan komunikasi untuk menggalang dukungan, menghasut rasa takut terhadap komunisme, dan memperkuat opini publik terhadap PKI.

Menafsirkan dan Mengkonstruksi Realitas Peristiwa ini menunjukkan betapa berbagai pihak mempunyai penafsiran berbeda terhadap apa yang sebenarnya terjadi.

Sosiologi komunikasi membantu kita memahami bagaimana pesan dan informasi diproses, didistribusikan, dan ditafsirkan oleh masyarakat.
Berbagai teori menyebut PKI sebagai pelaku utama, sementara teori lain menekankan peran Sukarno atau Soeharto dalam insiden tersebut.
Konstruksi realitas ini dipengaruhi oleh bagaimana narasi yang berbeda dikonstruksi dan disebarluaskan melalui  saluran komunikasi yang berbeda.

Pengaruh  dan Pemberitaan Media Peran media massa dalam peristiwa G30S/PKI sangatlah penting.
Media yang saat itu berpihak pada pemerintah  berperan  memperkuat retorika anti-PKI dan mendukung  pembersihan  anggota PKI.

Sementara itu, media pendukung PKI berusaha mempertahankan narasi dukungan terhadap gerakan komunis dan oposisi terhadap tindakan pemerintah.

Dalam konteks ini, sosiologi komunikasi mempelajari bagaimana media massa  mempengaruhi pembentukan opini publik dan dapat memainkan peran penting dalam proses politik yang kompleks.

Pembelajaran ke Depan Investigasi peristiwa G30S/PKI menunjukkan pentingnya memahami dinamika komunikasi dalam konteks konflik politik dan peran media massa dalam mengkonstruksi realitas sosial.

Pembelajaran ini relevan untuk memprediksi dan mengelola konflik politik di masa depan dengan mempertimbangkan bagaimana komunikasi dapat digunakan untuk mempengaruhi sikap dan perilaku masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun