Â
Beberapa waktu yang lalu lewat media lokal, kembali terjadi tiga orang anak muda dari Kabupaten Pali, meninggal dunia tersambar petir saat berada di puncak Bukit Besak, Lahat. Entah bagaimana kronologinya, yang jelas saat itu hujan lebat dan cuaca ekstrim.
Kita tahu berita semacam ini bukanlah kali ini saja terjadi. Sudah banyak mefia -media memberitakan kejadian serupa diberbagai tempat di Indonesia.
***
Flash back, saat tujuh tahun lalu. anak sulung saya minta izin buat ikut Mapala dikampusnya, dari papah izin keluar tanpa hambatan, nah mamah lansung kenceng mengeluarkan larangan, ujung-ujung nya beradu argumen mak dan anak. Akhirnya mamah mengalah karena anaknya didukung papah...hue hue
Mamah ngomel
Kenapa sih mesti ikut mapala, kenapa gak ngeband aja ? kenapa gak basket atau futsal, kamukan jago? atau bola aja sekalian ? etc...etc.
Anaknya beralasan
Yang mamah sebutkan itu gak ada tantangan.
Tantangan apa yang mau kamu taklukkan?
Yaa..Menaklukkan diri sendirilah mah...
***
Begitulah, mencoba untuk memahami keinginanan anak, sambil terus menerus mengingatkan untuk selalu berhati hati.
Akhirnys setelah manjalani Diklatsar dikampus, resmilah dia menjadi anggota mapala.sudah bisa ditebak mulai jumat sore sampai minggu dia nggak pulang, berbagai kegiatan diikuti, sampai suatu saat anak saya harus bedrest karena sakit yang lumayan serius, padahal sudah prepare buat naik ke gunung dempo.
Seiring waktu, mungkin karena kesibukan akhirnys dia berhenti sendiri....alhamdulillah.
Saya tahu, Kegiatan Mapala bertujuan baik, banyak hal hal positif yang dapat diambil tetutama bagi anak muda dan mahasiswa yang menyukai tantangan dan gemar berpetualang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H