Mohon tunggu...
Dita Silvi Antika
Dita Silvi Antika Mohon Tunggu... -

Mahasiswa UIN Maliki Malang jurusan Psikologi dan Tutor Matematika di LBB Gold Generation\r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Cognitive

11 September 2014   04:00 Diperbarui: 18 Juni 2015   01:02 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

COGNITIVE

1.Sejarah Psikologi Kognitif

Sebelum saya menjabarkan panjang lebar tentang sejarah Psikologi Kognitif ada baiknya kita tau terlebih dahulu tentang definisi psikologi kognitif. Mungkin sebagian besar dari kalian akan berfikir bahwa tentunya Psikologi kognitif tidak akan jauh dari lingkup kognisi atau kognitif. Ketika kita berfikir apa itu psikologi kognitif? kita sudah melibatkan kognisi kita. Ada beberapa orang yang memandang bahwa psikologi kognitif adalah studi terhadap proses-proses yang meandasi dinamika mental. Walaupun sebenarnya psikologi kognitif meliputi segala hal yang kita lakukan.  Kesimpulannya adalah bahwa psikologi kognitif adalah ilmu mengenai pemrosesan informasi, bahwa psikologi kognitif berkutat dengan cara kita memperoleh informasi mengenai dunia, cara informasi tersebut disimpan dan diproses oleh otak, cara kita menyelesaikan masalah, berfikir dan menyusun bahasa, dan bagaimana proses-proses ini ditampikan dalam bentuk perillaku yang dapat diamati. (solso dkk, 2008)

Setelah pembahasan sekilas paragraf diatas tentang definisi psikologi kognitif, selanjutnya akan membahas tentang sejarah psikologi kognitif.  sejarah psikologi kognitif merupakan sejarah terpanjang. Dimulai dari filsuf yang bertanya tentang asal-usul sebuah pengetahuan dan bagaimana pengetahuan dijabarkan dalam sebuah pikiran.  Dan pertanyaan filsuf tersebut menjadi awal muasal pembahasan tentang psikologi kognitif. Teori-teori kuno umumnya membahas tentang letak pikiran dan memori. Ada sebuah pembelajaran yaitu tentang aksara hieroglif Mesir kuno mengungkapkan bahwasanya pengetahuan berada di jantung hal ini juga di setujui oeh aristoteles. Namun, pendapat ini dibantah oleh plato. Plato berpendapat bahwa tempat pengetahuan disimpan adalah di otak.

2.Hubungan antara Psikologi Kognitif dengan ilmu kognitif

Hasil revolusi kognitif adalah bersatunya berbagai ilmuan dari berbagai bidag ilmu yang berbeda-beda. Ada linguistik, psikologi perkembangan, ilmu komputer dan psikologi kognitif untuk menyelidiki topik-topik yang sama seperti struktur dan proses kognitif. beberapa ilmuan yang tergabng tersebut berkembang menjadi sesuatu kekuatan yang mengalahkan behaviorisme. Contoh dari jean piaget memberikan teori tahapan penting psikoogi kognitif anak, yang tidak dapat dijabarkan oeh teori behaviorisme.

Ilmu kognitif pada masa sekarang sangat menekankan pada bidang-bidang interdisipliner berikut ini: ilmu komputer, fisafat, psikologi, neurosains, linguistik, dan antropologi.

Para peneliti merupakan ilmuan yang sangat tertarik terhadap proses kognitif manusia. Mereka menyebut diri mereka ilmuan kognitif apabila mereka memiliki kemampuan atau ebih dari bidang-bidang ilmu tersebut. Terkait dengan sifatnya yang inteerdsiplin, imu kognitif bisa di pelajari oleh fakutas-fakutas ain selain psikologi. Seperti halnya filsafat dan illmu komputer. Ilmu kogitif dipengaruhi kuat oleh imu komputer, ini ditunjukkan dengan adanya mata kulliah kognitif pada modeing terhadap komputer, kecerdasan buatan (artifical intelligence; AI), dan neurosains.  Psikologi kognitif juga membahas tentang hal ini namun menekankan pada kognisi manusia.  Perbedaan objek penekanan inilah yang menjadi berbagai macam studi kognitif pada imu-ilmu yang lain.

Alasan ilmu komputer mempelajari tentang ilmu kognitif  adaah karena komputer memiliki keungguan dalam meyusun dan menguji model-model kognitif. Model komputer mampu mensimulasikan prosess dan mengahasikan output. Parameter-parameter pada model (yang didapat dari hasil simulasi) dapat disesuaikan dan diterapkan pada data-data yang didapat dari studi behavioral. Dengan kemampuan ini, para ilmuan kognitif dapat menggunakan simulasi untuk memprediksi respon manusia pada kondisi-kondisi hipotesis. Keebihan yang didapat dari pemodean berdasarkan komputer adalah meminimaisir sumber daya seperti ruangan dan waktu dibandingkan eksperimen menggunakan partisipasi manusia yang sebenarnya. Dengan ini sebuah program di daam komputer dapat mensimulasi dan menghasilkan lebih banyak data dibandingkan dengan menggunakan manusia sebagai penelitian. Artinya komputer dapat menjadi alat penelitian yang ampuh dan canggih. Kelebihan komputer yang lain yaitu komputer yang berkecepatan tinggi dapat menjaankan mode-model PDP (jaringan saraf) yang di desain seperti dengan otak manusia.

(solso,2008) Sekaipun imu komputer juga mendominasi ilmu kognitif, akar imu kognitif sesungguhnya adalah psikologi kognitif, karena pada hakikatnya ilmu kognitif mempelajari proses-proses kognitif dasar dan perilaku yang ditimbulkannya.

3.Metode Penelitian

Metode penellitian yang digunakan dalam psikologi kognitif bersumber dari metode yang digunakan para peneliti Jerman. (Wundt dkk). Dan di dalamnya mempelajari tentang memori, asosiasi, dan proses-proses psikologis.  Psikologi eksperimen menggunakan teknik-teknik tersebut.  Seiring dengan perkembangannya ilmu ini. Psikologi kognitif meminjam metode-metode dari ilmu yang lain dan memodifikasinya sehingga dapat mempelajari proses kognitif.  metode penelitian itu sendiri merupakan suatu alat yang digunakan untuk menguji, memahami serta dapat mengembangkan ide-ide baru.

Sebenarnya ada berbagai macam metode penelitian yang dapat dikaji oleh para ilmuan psikologi. Beberapa metode mempukan para peneliti untuk mendeskripsikan fenomena (studi observasi)  sedangkan metode yang lain membantu para peneliti untuk menjelaskan fenomena, inilah yang disebut dengan eksperimen. Dengan eksperimen tersebut determinan sebab akibat dapat ditentukan. Sehingga dapat kita simpulkan bahwa sebuah eksperimen merupakan alat yang sangat membantu dan berharga bagi seorang psikolog kognitif.

Salanjutnya yaitu tentang definisional konseptual dan operasional, keduanya sagat penting dalam proses-proses yang dipelajari dalam psikologi kognitif. sebuah contoh definisi konseptual adalah situasi ketika seorang perempuan dinyatakan “pingsan”. Yang secara general, kita faham ari “pingsan” secara konseptual, namun kita belum memiliki ukuran yang jelas tentang pingsan itu sendiri.

Sedangkan sebuah definisi operasional mengharuskan kita menjelaskan konsep secara jelas dan detail. Dan memaksa kita mengubah konsep yang abstrak menjadi konkret. Dan yang menarik dalam hal ini adalah kita sebagai peneliti menemukan definisi operasional dari variabel-variabel dalam penelitian kita.

Metode yang lain adalah adanya unit analisis. (solso dkk,2008) unit analisis adalah bahan atau fokus utama studi kita, yang pada akhirnya menentukan apa yang sebenarnya sedang diukur. Cara terbaik untuk memahami unit analisa adalah dengan menentukan apa yang sebenarnya sedang diukur. Dan biasanya para psikolog kognitif menggunakan unit analisis berupa individu dan perorangan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun