Mungkin para pembaca akan tergelitik sebuah pertanyaan kenapa saya memilih judul dan membahas tentang ini.Mungkin bagi yang kurang bijak akan menebak atau beropini bahwa saya yang berhati ndak sehat, beranggapan saya membenci TKW atau justru beranggapan saya IRI dengan TKW.
   Di sini saya akan menjawab dan menguraikan kenapa saya memilih bahasan ini. Tentu jika anda membaca cerpen saya di halaman yang sebelumnya yang berjudul "SDM yang terbelakang sangat mengganggu kenyamanan"tentu akan memahami, bahasan saya kali ini masih ada kaitannya dengan cerpen saya sebelumnya yang saya ambil dari" True story".
    Ketika saya menegur satu orang karena anaknya yang masih pelajar sudah ada bibit kebrutalan yang di lakukan terhadap mertua saya, " Mbak...mohon anaknya di didik agar lebih baik lagi karena kecil kecil sudah bertindak brutal terhadap mertua saya", ya...kalimat itulah yang saya sampaikan  ke ibu dari pelajar itu .Saya menyampaikan itu langsung ke facebook pribadinya karena jarak yang ndak memungkinkan kejadian di luar kota,  saya di surabaya, ibu pelajar itu di hongkong yang membuat kesulitan untuk bertemu langsung, maka saya memilih opsi lewat facebook pribadinya. Kalimat itu sama sekali ndak menyinggung TKW, ndak membahas TKW, atau bahkan menghina TKW seperti anggapan banyak orang.Dari situ orang yang saya tegur marah, mencaci maki saya, mengunggah foto facebook saya dan di beri caption saya IRI dia dengan segala caci makian.Ribuan tetangga dan teman teman TKWnya langsung menyerang dan mencaci maki sangat pedas dan brutal hingga berdampak pada psikis saya.Kenapa para TKW kok menyerang saya dan mencaci saya ? karena ibu yang saya  tegur itu seorang TKW, sudah bukan hal yang aneh di dunia mereka jika temannya ada masalah maka mereka akan membantu menyerang tanpa melihat kronologi dan posisi salah benarnya.Â
   Di sinilah kenapa saya bisa bilang mereka banyak yang KRISIS MORAL ( maaf ndak semua).Saya ndak pernah membenci TKW atau menganggap beda profesi TKW, namun dari pengalaman saya yang pernah di perlakukan oleh sebagian TKW yg seperti itu saya berulang kali berusaha memberitahukan kepada mereka yang biasa bersosial media ngawur dan liar agar pelan pelan menyadari dan memperbaiki diri.Selain saya banyak juga yang menjadi korban mereka, sehingga semakin banyak postingan negatif tentang TKW dan pandangan negatif untuk TKW walau sebenarnya ndak semua seperti itu.
   Sering jika ada postingan negatif di sosial media,kritikan dari halus hingga kasar...mereka para TKW banyak yang belum sadar justru anggapan mereka selalu merasa GEDE RASA dan menyombongkan diri anggapan mereka;
1.Iri TKW
2.Naksir TKW di tolak
3.Mau ngutang uang TKW ndak boleh
4.Mau bergaya seperti TKW ndak mampu
  Tak jarang mereka berteriak teriak bertanya " Apa salah TKW?, kenapa banyak postingan negatif tentang TKW?,kenapa memandang rendah TKW?
Mbak....
Sebenarnya pertanyaan pertanyaan itu jawabnya ini, ini fakta yang terjadi di tengah masyarakat.Saya memberi masukan bukan karena membenci kalian karena kejadian yang menimpa saya di waktu yang lalu, Justru karena saya sudah mengalami maka saya bisa memberi masukan.Sebagian dari TKW itu memiliki latar belakang yang saya lebih mudahnya menyebut KRISIS MORAL, itu bisa terjadi karena dampak dari didikan dan pendidikan di masa lalu mereka ( maaf ndak semua) sehingga jika bersosial media bisa seperti ini ;
1.Mereka sering masuk ke postingan orang lain dengan ngawur dengan gaya bahasa yang ndak beretika.
2.Mereka sering ndak paham, ndak bisa mencerna kalimat dengan baik, ndak bisa membedakan postingan itu untuk siapa jika ada kontra juga ndak tahu itu masalah siapa ,mereka asal TERIAK ikut grudak gruduk.Mereka malas membaca.
3.Mereka ndak bisa berdiri sendiri, grudak gruduk maju bareng ndak peduli kronologi dan fakta yang penting mbantuin temannya.terkadang bukan topik TKW mereka juga asal komentar brutal dan menyerang...sehingga banyak yang terluka dengan cara kalian bersosial media.
 Ndak ada larangan untuk berkomentar asalkan biasa saja tetap memakai etika, jangan selalu beranggapan makan ndak minta, kuota internet beli sendiri sehingga bisa suka suka..sesuka hati berkiprah dan melukai sesama.
   Sadarlah...terimalah nasehat dan masukan agar menjadi lebih baik di masa mendatang sehingga orang orang di sekeliling kalian merasa nyaman dan ndak terganggu oleh perilaku kalian. Buang jauh jauh pemikiran tingkah kalian di sosmed ndak mengganggu dan ndak merugikan, itu hanya anggapan kalian karena HATI NURANI kalian sudah tertutup kesombongan dan liar.Perilaku kalian sangat mengganggu PSIKIS yang itu ndak bisa di ganti dengan UANG.
   Saya yakin teman teman kalian sesama TKW yang baik baik yang ndak berulah pasti ikut menanggung malu... namun mereka enggan bersuara atau menegur dan mengingatkan karena pasti semakin kamu caci maki juga.
"Surat suara dari orang yang PEDULI bukan IRI "
Saya pribadi ikut prihatin sungguh MIRIS melihat dan mengamati rusaknya MORAL sebagian TKW dengan segala kiprahnya di sosial media ( maaf ndak semua TKW ).
Terimakasih
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H