Mohon tunggu...
Dyta Utamie
Dyta Utamie Mohon Tunggu... -

dytautami.wordpress.com\r\n

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Potret

15 Maret 2015   00:17 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:39 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Sekolah yang rajin nak.. biar jadi anak pintar" Nasihat klise itu kerap disampaikan orang tua pada anaknya, terutama ibu. Dulu sekali mungkin kalimat itu terdengar merdu  dan membuat seorang anak menjadi terobsesi, karena dengan pintar dia bisa meraih cita-citanya, jadi dokter, guru, polisi, hakim, dan seterusnya. Dan kalau cita-citanya bisa tercapai dijamin bakalan memiliki hidup yang enak, kaya, dihormati, bisa berguna bagi diri sendiri, keluarga, dan sesama.

Tapi itu dulu, kalau sekarang beda lagi reaksinya, "Sekolah yang rajin ya nak, biar jadi anak yang pintar..." "Buat apa mak, orang pintar udah banyak" mungkin kalimat seperti itulah yang akan meluncur dari mulut sang anak sebagai jawaban dari perintah ibunya. Bukan itu saja,  mereka anak-anak kita masih memiliki segudang jawaban lain yang kalau dibilang tidak masuk akal tetapi masuk akal.

Simak jawaban lanjutan mereka, "Buat apa sekolah tinggi-tinggi, menjadi pintar dan kaya mak? Mak sering liat di tv khan,  mereka yang pintar, yang sekolahnya tinggi, kaya, terkenal, tapi kenapa malah suka mencuri dan berkelahi?..

Nah loh, kalau anak sudah pandai menelaah kenyataan yang ada, lalu mengambil kesimpulan bahwa sekolah itu tidak ber'arti' dan tak memiliki efek positif pada perilaku di kehidupan ini. Para orang tua harus memberi jawaban apa??

Karena contoh yang konkrit jelas terpampang di depan mata tak terbantahkan....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun