Kakaknya (Anton) sangat sayang sekali dengan adiknya (Angel) yang masih kecil mereka tidak bisa dipisahkan, dan harus mengamen di lampu merah sehingga menjadi rutinitas keseharian mereka untuk menyambung hidup, walaupun hasil dari ngamennya itu harus di sumbangkan kepada Om Rudy yang telah merawat dan menampung mereka sebagai anak jalanan dengan diiming-iming akan dicarikan "Orang Tua Asuh".
Sosok Om Rudy seperti dalam novel "Surat Kecil Untuk Tuhan" di kota besar Jakarta menurut saya sudah tidak aneh. Mereka memanfaatkan kepolosan anak- anak untuk menjadi mesin pencari uang recehan dipinggir jalan apalagi semua ini hanya kedok belaka sebagai "Orang tua asuh" .
"Suatu ketika, kakak dan adik itu harus terpisah tanpa pernah sempat mengucapkan perpisahan...Hanya sebuah surat kecil untuk Tuhan yang menjadi surat terakhir mereka kepada Tuhan agar kelak dipertemukan kembali..."
Kalau boleh disimpulkan dengan kata isi novel "Surat Kecil Untuk Tuhan" ada empat pelajaran yang saya dapat yakni Empati, Bersyukur, Sabar dan Pantang Menyerah.
Selain itu ada kutipan pesan kehidupan di bawah ini, dalam novel tersebut:
"Ada yang kaya, memiliki segalanya, tetapi selalu tampak kesedihan diwajahnya. Ada juga yang sederhana, tak memiliki segalanya, akan tetapi selalu tampak senyum di wajahnya...." (hal:82)
Semoga kita bagian dari yang selalu tersenyum dalam menjalankan kehidupan, maka percayalah Tuhan akan selalu ada  disamping kita.
Terima kasih Agnes Davonar dan Falcon publishing yang telah menghadirkan novel keren ini sebagai koleksi bacaan saya di rumah karena telah menginspirasi bagi kita semua yang membacanya, ditunggu karya terbarunya.***
Nb: Novel ini akan di Filmkan, Udah pasti seru....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H