Informasi dan Teknologi (IT) saat ini sudah begitu pesat, bagi sebagian orang mungkin tidak masalah karena bisa mengikuti perkembangan tersebut, Namun khususnya perempuan apalagi Ibu Rumah Tangga apakah bisa beradaptasi dengan perkembangan tersebut? harusnya bisa, namun berdasarkan kajian dan penelitian di 3 Kota Jakarta, Bandung dan Kendal oleh Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) kenyataannya tidak demikian, masih ada yang belum paham atau tidak mengerti dengan IT ( khususnya Internet)
Melihat hal di atas tentunya menjadi PR bersama dan harus mencari solusi agar perempuan-perempuan Indonesia Pintar IT, sekaligus menjadi kartini-kartini masa kini. Kalau menurut saya semua kembali lagi dirinya sendiri Mau atau Tidak belajar dan mengikuti perkembangan teknologi tersebut.
Kebetulan hari ini 15 September 2015 bertempat di Grand Cemara Hotel Jakpus, KPPPA mengundang para blogger, mahasiswa, Ibu-Ibu kader dan penggiat usaha, untuk mendiskusikan di Forum Group Diskusi (FGD) membahas hal tersebut, dengan mendatangkan tiga narasumber yaitu Ibu Raihana Nadra Alkat selaku dosen tetap Ilmu Kesehatan Masyarakat UIN Jakarta, Ibu Puspitasari Zorawar selaku Praktisi dan Akademisi sekaligus Managing Partner Excellence Indonesia, dan Ibu Rohindari dari Kementrian Kominfo mewakili ibu Septy.
Sebelum diskusi, acara dibuka dengan paparan oleh Pak Bambang dari KPPPA. Dalam paparannya yang menjadi harapan dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak adalah Ibu-Ibu agar dapat bersaing dalam globalisasi dan kemajuan jaman. Sekaligus memanfaatkan informasi yang ada seperti aplikasi peluang karya, asosiasi pendamping usaha perempuan dll.
[caption caption="Raihana Nadra Alkat | Dosen tetap Ilmu Kesehatan Masyarakat UIN Jakarta"]
Dilanjutkan dengan narasumber pertama Ibu Raihana, yang sharing tentang Pemanfaatan TIK ( Teknologi Informasi dan Komunikasi) bagi perempuan. Menurutnya saat penelitian tahun 2012 bersama KPPPA di tiga kota yang sudah disebutkan diatas, yang notabene memiliki karakteristik kota besar yaitu Jakarta dan Bandung ternyata pengetahuan dan penguasaan perempuan terhadap IT (khususnya Internet) masih rendah. Jadi kesimpulan beliau tidak ada perbedaan yang signifikan dengan kondisi perempuan di kabupaten Kendal yang memiliki karakteristik geografi, sosial dan ekonomi berbeda.
Tambah Ibu Raihana, Yang dibutuhkan perempuan dalam hal ini Internet cukup sederhana yaitu Informasi, makannya penggunaan internet dimulai dari kebutuhan terlebih dahulu seperti informasi kuliner, wisata, dll. Seperti pengalaman beliau yang baru-baru ini mencari informasi di internet untuk membuat paspor, cukup cari di internet (google) dengan mudahnya langsung mendapatkan informasi tersebut.
[caption caption="Puspitasari Zorawar | Praktisi,Akademisi,Konsultan dan Managing Partner Excellence Indonesia"]
Selanjutnya Ibu Puspitasari sebagai narasumber kedua, selain akademisi beliau juga seorang konsultan komunikasi. Menurutnya perempuan harus "Pintar" bukan hanya pintar akademisi saja, namun pintar-pintar untuk membagi waktu, peluang dll.
Selain itu Perempuan harus dapat mengembangkan diri, maksudnya perempuan harus punya tujuan, visi, misi, strategi, dan action yang jelas. Sekaligus dapat menghargai kemajuan walaupun belum optimal dan mau belajar pada siapa saja yang lebih berpengalaman.
7 Nilai Orang Yang Baik menurut ibu Puspitasari
- Mengenali diri sendiri
- Percaya Diri
- Bermafaat
- Kata-kata yang efektif
- Terus Belajar
- Menyelesaikan Masalah
- Miliki Tujuan