Mohon tunggu...
Dyonisius Favian
Dyonisius Favian Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Work hard play hard

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemimpin Ideal Masa Kini

3 Februari 2024   08:12 Diperbarui: 3 Februari 2024   08:12 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Karya: Josef Gunawan Wiharjo dan Ignatius Waradana Seto

A. Landasan Teori

Kepemimpinan merupakan komponen penting dalam suatu kelompok atau organisasi. Dalam kehidupan berbangsa, sebuah kepemimpinan memiliki otoritas untuk menentukan arah gerak sebuah negara di masa sekarang dan masa yang akan datang. Menurut Peramesti dan Kusmana (2018, 74), kepemimpinan merupakan kegiatan untuk mempengaruhi orang-orang demi tercapainya tujuan suatu organisasi. Akar kata dari kepemimpinan adalah pemimpin. Menurut Situmorang et al (2023, 958), pemimpin adalah seseorang yang memiliki pengaruh terhadap orang-orang yang ada di sekitarnya (pengikut) untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Seorang pemimpinlah yang menuntun seluruh komponen dalam sebuah kelompok atau organisasi yang ia pimpin supaya target atau tujuan yang dimiliki dapat tercapai demi kebaikan bersama (bonum commune). Hal ini dilakukan untuk menjaga dinamika sebuah kelompok atau organisasi sehingga tetap pada tujuan awalnya (Parhusip et al: 2022, 29).

Menurut Daniel Goleman (2000, 58-59), pemimpin yang mampu mempengaruhi banyak orang adalah pemimpin yang memiliki kecerdasan emosional (emotional intelligence). Kecerdasan emosional dapat dikaitkan dengan empati. Menurut KBBI, empati merupakan kondisi mental yang membuat seseorang atau mengidentifikasikan dirinya dalam keadaan perasaan atau pikiran yang sama dengan orang lain atau kelompok lain. Kondisi mental dari pengikut perlu diperhatikan secara intensif oleh pemimpin. Dengan demikian, para pengikutnya mau bertahan dalam situasi apapun dengan pemimpinnya (Situmorang: 2023, 960).

Selain itu, kerendahan hati dan logika seorang pemimpin dapat diukur dari solusi yang ia tawarkan berdasarkan diskusi kolektif. Terobosan atau solusi tersebut menjadi suatu acuan yang akan dicapai di masa depan. Fleksibilitas menjadi unsur yang penting dalam menemukan terobosan sesuai dengan perubahan kebutuhan masyarakat saat ini  (Mardizal et al: 2023, 2997). Misalnya pemimpin membuat sebuah kebijakan baru untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat menengah ke bawah sehingga terjadi pemerataan kondisi sosial-ekonomi masyarakat. Maka dari itu, kemampuan berpikir kritis seorang pemimpin perlu ditingkatkan supaya ia dapat memberikan dan menawarkan solusi untuk mengatasi suatu fenomena yang terjadi dalam masyarakat.

Beragam perubahan yang terjadi secara cepat dan tidak terduga saat ini, seperti konflik internasional, perubahan iklim, gejolak demokrasi, dan sebagainya. Pemimpin yang berani dalam mengambil resiko dan tegas dalam menegakkan hukum demi teratasinya beragam fenomena krisis yang terjadi saat ini. Dengan demikian, 2 karakter ini penting bagi diri pemimpin. Hal ini sejalan dengan ideologi bangsa Indonesia, yakni Pancasila.

B. Konteks Pemilu 2024

Pemilihan Umum atau Pemilu adalah sarana kedaulatan rakyat untuk memilih anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Presiden dan Wakil Presiden, dan untuk memilih anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), yang dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (bds. UU Nomor 7 Tahun 2017 mengenai Pemilihan Umum). Seluruh golongan masyarakat yang telah sah dapat menggunakan hak pilihnya di Tempat Pemungutan Suara (TPS) masing-masing daerah pada 14 Februari 2024. Pada Pemilu 2024 ini, terdapat 3 pasangan calon yang akan maju menjadi calon presiden dan calon wakil presiden Indonesia, yakni Anies-Muhaimin nomor urut 1, Prabowo-Gibran nomor urut 2, dan Ganjar-Mahfud nomor urut 3.

Sebelum pemilu 2024 dilaksanakan, mereka diberikan wadah untuk berdebat dan menyampaikan gagasan di depan publik. Debat calon presiden dan calon wakil presiden dapat membantu para pemilih untuk memahami pandangan dan visi-misi dari pasangan calon sehingga para pemilih yakin pada pilihannya terhadap salah satu dari pasangan calon. KPU menetapkan pelaksanaan debat capres dan cawapres 2024 sebanyak 5 kali. Calon presiden akan diberikan kesempatan untuk berdebat sebanyak 3 kali dan calon wakil presiden sebanyak 2 kali. Debat calon presiden dan calon wakil presiden dilaksanakan pada 12 Desember 2023, 22 Desember 2023, 7 Januari 2024, 21 Januari 2024, dan 4 Februari 2024. Berikut merupakan topik debat calon presiden dan calon wakil presiden 2024:

Debat pertama : Hukum, HAM, Pemerintahan, Pemberantasan Korupsi, dan Penguatan Demokrasi.

Debat kedua    : Pertahanan, Keamanan, Geopolitik, dan Hubungan Internasional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun