Mohon tunggu...
M.IZZUDDIN
M.IZZUDDIN Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA

Menuju tak terbatas dan melampauinya

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Doa di Bumi Wali

31 Desember 2024   13:39 Diperbarui: 31 Desember 2024   13:41 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Jiwo tertawa kecil. "Iya, Pak. Rasa pecel di sini memang istimewa."

Marbot itu duduk di dekatnya. "Jadi, bagaimana, Jiwo? Sudah merasa lebih baik?"

Jiwo mengangguk. "Lebih baik, Pak. Saya rasa saya tahu harus mulai dari mana. Saya akan kembali ke Surabaya, menghadapi semuanya, dan mencoba memperbaiki yang bisa diperbaiki."

Pak Marbot menepuk bahu Jiwo. "Itulah semangat yang benar, Nak. Jangan pernah takut kepada masalah. Tak ada masalah yang terlalu besar jika kita menghadapinya dengan tawakal dan usaha."

Jiwo tersenyum penuh keyakinan. Kota Tuban, dengan segala kesederhanaannya, telah menjadi tempat ia menemukan kembali keberanian dan ketenangan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun