Masa remaja adalah masa terpenting dalam perkembangan individu dimana mereka mengalami berbagai perubahan, baik secara fisik, emosional, dan sosial. Kesehatan mental remaja merupakan isu yang penting, Sehingga membutuhkan perhatian khusus. Pada masa ini seringkali di warnai dengan berbagai tekanan dan tantangan  yang dapat mempengaruhi kesehatan mental remaja. Menurut beberapa pendapat kesehatan mental adalah kesehatan yang berkaitan dengan kondisi emosi, kejiwaan, dan psikis seseorang. Dibutuhkannya peran orang tua dalam menangani masalah kesehatan mental remaja. Orangtua seharusnya bisa memberikan pembelajaran yang baik sejak dini, karena pastinya akan sangat berpengaruh di masa yang akan datang. Peristiwa-peristiwa yang pernah mereka lalui pun bisa memberikan dampak terhadap kesehatan mental.
Peranan konselor pada kesehatan mental remaja sangat penting untuk memberikan bimbingan  dan masukan yang sesuai dengan keadaan mereka. Konselor sendiri bertugas untuk memberikan solusi, pengarahan, dan bimbingan kepada klien sehingga mendapatkan perubahan yang baik. Masalah kesehatan mental remaja harus segera di tangani, karena jika tidak segera di tangani akan mengalami dampak yang buruk. Mengingat pada saat ini semakin maraknya peristiwa yang tidak baik seperti bunuh diri, pelecehan seksual, bulying, dan sebagainya. Menjadi tantangan besar bagi seorang konselor untuk bisa menuntaskan masalah tersebut.Â
Kemudian ada beberapa kasus gangguan mental yang kerap di alami pada remaja, diantaranya:Â
- Mood Swing, dimana suasana hati  yang mudah berubah-ubah dapat berlangsung dalam waktu yang sebentar maupun lama. Akan menyebabkan gejala kelainan bipolar, dan depresi.
- Sulit Berkonsentrasi, beberapa kasus menunjukkan bahwa anak yang mengalami gangguan mental akan sulit untuk duduk dengan tenang dan membaca, hal ini akan mempengaruhi akademis.
- Penurunan Berat Badan Yang Drastis, adanya rasa tidak selera dalam makan, stres sampai depresi, sehingga menyebabkan penurunan berat badan yang drastis.
- Sering Melakukan Tindakan Yang Menyakiti Diri Sendiri, orang yang mengalami kekhawatiran yang tinggi dan rasa takut berlebihan dapat memicu mereka untuk menyakiti diri sendiri.
Gangguan mental diatas, dapat mengakibatkan kesulitan dalam mengelola emosi, dan dampak besarnya bisa saja beujung pada percobaan bunuh diri. Konselor di harapkan dapat mendengarkan dengan penuh perhatian pada saat klien mengungkapkan semua keluh kesah tanpa menghakimi dan membuat klien merasa tertekan. Kemudian konselor dapat mengambil sudut pandang yang positif dan dapat memberikan solusi yang baik dari permasalahn tersebut.
Peran konselor hanya sebatas membantu klien mengambil keputusan dan mengarahkan kepada kebaikan sehingga dapat memberi perubahan yang baik pula, karena konselor sebagai fasilitator. Menjadi seorang konselor pasti harus memiliki pengetahuan yang luas, supaya dapat menemukan solusi untuk latar belakang klien  berbeda-beda, dan pasti juga harus memiliki kesabaran yang tingi.
Berikut beberapa peran konselorÂ
- Fasilitator kepercayaan:Â Konselor harus meciptakan suasana yang kondusif bagi klien agar merasa aman saat berbagi pemikiran dan berbagi cerita. Konselor harus menjaga kerahaiaan menunjukkan empati, dan menjadi pendengar yang baik
- Pengamat yang objektif: Mempertahankan objektivitas dalam menilai, tidak memihak satu pihak, supaya klien memberikan umpan balik yang jujur.
- Pemberian dukungan :Â Konselor selalu memberikan dukungan kepada klien, supaya klien merasa di hargai dan dipahami.
- Edukator:Â Konselor memberikan edukasi kepada klien tentang masalah yang sedang di hadapinya dan memberikan pemahaman yang mendalam tentang masalah tersebut.
- Model peran: Kknselor menunjukkan cara-cara yang baik kepada klien agar mampu menghadapi masalah tersebut, dan untuk masa yang akan datang.Â
Dukungan dari orangtua juga sangat penting untuk keberangsungan hidup kedepannya, karena konselor hanya memberikan bimbingan dan arahan yang waktunya sementara.
Referensi
ryadi Agus.dkk, Â Pengaruh Media Sosial Terhapad Kesehatan Mental Remaja, Jurnal Ilmu Hukum dan administrasi negara, Vol.2, No. 1, thn.2024
https://konselor.id/tips/pentingnya-konselor-kesehatan-mental-untuk-para-remaja.html IÂ