Mohon tunggu...
dynahrosita
dynahrosita Mohon Tunggu... Administrasi - Suka baca komentar netizen... Untuk bahan obrolan...

Saya senang memasak yang mudah dan pasti enak (kukus sayuran/umbi2an dan bikin nasi/mie goreng). Rajin bersih-bersih toilet, karena gak suka dengan toilet yang bau dan kotor...Tapi, saya males beresin tempat tidur, hahaha... Saya suka berinteraksi dengan alam, seperti hiking, camping dan bersepeda.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Jika Bukan Seperti Set Menu Fine Dining, Lalu Seperti Apa dong?

29 Juli 2022   07:06 Diperbarui: 29 Juli 2022   07:12 276
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto : Salena Luana/pexels.com

Memulai pertemanan, apakah bisa seperti Set Menu makan Fine Dining? 

Jika kita mulai dari Appetizer, yaitu menyiapkan makanan pembuka yang ringan agar lidah kita mengecap sedikit makanan asin dan gurih untuk memicu rasa lapar di meja makan.

Appetizer dalam konteks memulai pertemanan adalah memperkenalkan diri dengan sopan dan memberikan sedikit senyuman kecil. Jika menggunakan masker, berarti senyuman tertutup ini berlangsung saat ada Covid 19 ya teman-teman. Tidak berlebihan saat berkenalan, itu sudah cukup. Hal tersebut mungkin saja membuat orang ingin mengenal lebih dekat siapa diri kita. Ingat, Appetizer hanya menu makanan pembuka loh. Jadi, yang ringan-ringan saja ya seperti salad, soup atau french fries. 

Foto : Dari Shevtsova/pexels.com
Foto : Dari Shevtsova/pexels.com

Tapi, bagaimana jika Appetizer yang dihidangkan tidak seperti set menu fine dining? Tidak masalah. 

Banyak dibeberapa tempat, saat menyambut kedatangan tamu berbeda-beda cara menyajikan makanan pembuka. Ada yang menyajikan dengan teh manis hangat beserta aneka gorengan, ada yang menyajikan tuak dengan ubi bakar atau bahkan hanya segelas air mineral saja? Beda Appetizer, beda pula feedbacknya kan. 

Dalam set menu fine dining, setelah  Appetizer maka selanjutnya akan ada Main Course, yaitu hidangan makanan utama. Saat hidangan makanan utama, biasanya disediakan menu berupa irisan daging putih atau daging merah dan beberapa irisan sayuran di dalam piring cantik. 

Nah, jika yang disajikan berupa Nasi Goreng Gila dengan 2 telor bebek maka sudah pasti anda akan cepat kenyang di tahap Main Course. Perut terasa membesar dan sesak kan? Lalu, hal yang berlebihan ini tak menguntungkan anda kan? Begitupun juga dengan pertemanan yang berlebihan rasa ingin tahu, rasa ingin dimengerti, dan rasa ingin memiliki. 

Untuk tahap ini biasanya pertemanan mulai mengakrabkan diri dengan tukar cerita satu sama lain dan kadang pada masa ini, pertemanan mulai terlihat ke arah Toxic, Komersil atau menjadi Bestie. 

Foto : Liza Summer/Pexels.com
Foto : Liza Summer/Pexels.com

Disebut Toxic, mungkin bersama orang tersebut terasa banyak merugikan fisik, mental dan juga financial. 

Disebut komersil, mungkin bersama orang tersebut terasa menjadi followers tanpa feedbacknya. 

Disebut Bestie, mungkin bersama orang tersebut terasa aman, nyaman dan menjadi support system kita. 

Set menu terakhir adalah Dessert. 

Dessert menyajikan hidangan yang berasa manis dan segar. Seperti Ice Cream, Chocolate Cake dan minuman buah segar. Jika dalam pertemanan kita mendapatkan hal yang enak-enak, baik-baik dan bermanfaat dalam hidup, itu rasanya seperti cukup. Cukup dapat rasa bahagianya.

Foto : Helena Lopes/pexels.com
Foto : Helena Lopes/pexels.com

Namun jika kita mendapatkan Dessert berupa martabak coklat keju dengan olesan mentega wisman, wah... itu namanya bonus pertemanan karena bikin Melted melihatnya. Haha... 

Apapun itu cara pertemananmu, ada ataupun tanpa Appetizer atau mau langsung Dessert , tetaplah selalu berdoa agar diberkati oleh Tuhan Yang Maha Esa saat kamu bersosialisasi dalam memilih teman yang berguna ya. Amin. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun