Mohon tunggu...
Dyna Analysa
Dyna Analysa Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis cerita

minat membaca dan menulis tentang informasi dan wawasan terutama terkait dengan bidang lingkungan dan kesehatan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Terbuang

21 Oktober 2024   19:27 Diperbarui: 21 Oktober 2024   19:38 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Langkah kaki terhenti saat melewati sisi yang mengingatkan masa lalu. Mengingat masa lalu yang membuat sampai pada jalan yang kini dilewati. Seakan menemukan bayangan masa lalu saat mulai menginjakkan kaki disini. Masih malu malu dan ragu ragu juga takut takut melangkah. Bertemu dengan keadaan yang membuat harus berangkat pagi hingga malam. Tak jarang juga sendirian hanya ditemani petang kadang bersama siulan bintang dan rembulan. Dilalui seakan beghitu saja waktu beghitu cepat berjalan. Hingga lupa akan kesendirian yang seakan terperangkap kubangan besar. Hingga mulai sadar bahwa ini tidak benar saat melihat sekitar beghitu bebas kesana kemari sedangkan diri seakan terkungkung dalam tempurung dan sibuk tiada henti dan letih. Mulai bersuara lalu terkadang jeritan terdengar disela sela nafas yang berhembus. Sedikit demi sedikit diberi kesempatan untuk menambah wawasan seperti dalam angan angan. Tapi itu hanya sebentar lalu seakan terasa terbuang. Hilang sudah angan angan yang lama terpendam. 

Setelah berhenti sejenak tersentak akan kata kata terbuang, langkah kaki mulai mengayuh lagi. Dalam kebimbangan tanpa angan angan seakan rasa penat yang kian menekan dalam sudut sudut yang seolah ingin mematukan. Terus berjalan adalah keharusan bukan lagi pilihan. Meski ada rasa terbuang yang kadang terngiang dalam ingatan, sudah melakukan terbaik apa yang bisa dilakukan adalah pengabdian yang tiada tara. Bahkan rasa terbuang tak lagi membuat berhenti berjalan.

Semua kenangan hanyalah kenangan yang ada dibelakang. Menatap masa depan dan terus berjalan adalah kewajiban. Meski tak jarang masih terbayang rasa terbuang setelah beghitu banyak kenangan dan pengorbanan.  Tak ada yang perlu disesalkan karena tak akan merubah keadaan. Terbuang adalah hanya sebuah perasaan atas rasa kecewa yang beghitu dalam. Dia akan hilang dengan berjalannya waktu berputarnya kehidupan

Rasa terbuang itu juga akan terbuanv dimasa depan, dia akan hilang ditelan kehidupa.. menjadi sebuah kekuatan untuk menghadapi setiap kesulitan. Hingga menemukan sebuah kehormatan karena pengabdian. Sampai ketujuan bernama kesuksesan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun