Mohon tunggu...
Dyna Analysa
Dyna Analysa Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis cerita

minat membaca dan menulis tentang informasi dan wawasan terutama terkait dengan bidang lingkungan dan kesehatan

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Menukil Kisah pada Buku "Terapi Berpikir Positif"

30 Juli 2022   18:41 Diperbarui: 30 Juli 2022   18:46 728
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Buku dengan judul Terapi Berpikir Positif, adalah salah satu buku karya Dr. Ibrahim Elfiky.  Buku yang sangat menarik untuk dibaca, dipahami sehingga bisa diambil banyak pelajaran didalamnya.  

Salah satu yang menarik dari buku ini adalah beberapa kisah nyata yang diceritakan. seperti dilihat pada sampul buku ini, diharapkan apa yang ditulis dan diceritakan penulis bisa menginspirasi pembaca agar lebih sukses dan lebih bahagia. 

Kisah nyata yang dikutip antara lain adalah Kisah petenis Andre Agasi, diceritakan suatu ketika mengalami kekalahan dari pemain baru. Dimana saat itu ada yang memberi saran untuk gantung raket disitu ada perdebatan di dalam hati sang petenis. 

singkat cerita psikolog yang menanganinya mengungkapkan bahwa semua pikiran Andre Agasi seperti merasa uzur, lemah dan pesimisme hingga menjadikan kepercayaan dan persepsi negatif bahwa dia tidak bisa menang sehingga itulah yang terjadi yaitu kekalahan demi kekalahan. 

Disitu mulailah sang petenis memperbaiki visualisasi menjadi positif hingga menjadi optimis. 

Dengan terus melatih psikis, fisik dan teknik akhirnya Andre Agassi mampu meraih posisi sepuluh besar dunia. 

Lalu ada kisah tiga prajurit Perang Dunia II yang diberi hukuman karena tidak melaksanakan perintah Hitler. 

Prajurit itu dikurung dalam ruang sempit tertutup dan diberi informasi bahwa diruangan itu berisi gas beracun padahal itu tidak benar. Dalam kurun waktu tiga jam ketika pintu dibuka ternyata dua dari tiga prajurit benar benar tewas dan satu kritis. 

Peneliti menyebutkan bahwa prajurit meyakini menghirup gas beracun akibatnya detak jantung meningkat dan saluran nafas sesak. dengan kisah ini disimpulkan akal dan tubuh sangat mempengaruhi.

Berikutnya kisah Samir dan Mun'im, dua orang yang bekerja di perusahaan asuransi. Karena perusahaan mengalami penurunan angka penjualan maka perusahaan melakukan pengurangan karyawan termasuk Samir dan Mun'im. 

Mereka keluar dari perusahaan dengan perasaan sangat kecewa. 

Samir dan Mun'im mempunyai pemikiran yang berbeda dalam menghadapi situasi ini. Samir berpikir untuk segera mencari jalan keluar dan percaya bahwa Allah yang mengatur rejeki dan tidak mungkin mengabaikannya. 

Samir berpikir positif dan optimis. sedangkan pikiran Mun'im berpikir sebaliknya, dia beghitu outus asa dan merasa bahwa tidak akan ada lagi kesempatan untuk mendapat pekerjaan lagi. Singkat kata Samir karena pantang menyerah untuk mencari pekerjaan akhirnya dia berhasil mendapat pekerjaan baru meski harus melewati beberapa penolakan dan tantangan yang harus dihadapi. 

Samir akhirnya mendapatkan pekerjaan di sebuah bank dan dia semakin bersemangat dan rajin dalam bekerja higga berhasil menjadi kepala cabang. sedangkan Mun'im tidak berusaha mencari pekerjaan karena pikiran pesimis dan terus mengeluh terus menerus karena pemecatan perusahaan. 

Kondisi kesehatan jiwanya semakin memburuk dari hari ke hari. Sehingga akhirnya dia harus ditangani di rumah sakit jiwa. Kisah Samir dan Mun'im adalah contoh betapa kekuatan pikiran akan mempengaruhi kehidupan manusia.

Dari kisah diatas dan kisah lainnya di buku ini ada beberapa point yang bisa diambil antara lain:

1. Pikiran Melahirkan Mindset

2. Pikiran Mempengaruhi Intelektual

3. Pikiran Mempengaruhi Fisik

4. Pikiran Mempengaruhi Perasaan

5. Pikiran Mempengaruhi Sikap

6.Pikiran Mempengaruhi Hasil

7. Pikiran Mempengaruhi Citra Diri dan Harga Diri

 

Buku ini sangat menarik untuk dibaca lebih lanjut. Banyak kisah yang bisa diambil pelajaran dalam menjalani kehidupan ini untuk mengingatkan bahwa berpikir positif melahirkan hal yang baik untuk kehidupan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun