Mohon tunggu...
aldila ratna chamelia
aldila ratna chamelia Mohon Tunggu... -

barharap tulisan ini bermanfaat bagi orang banyak :)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Takkan Terganti

13 Agustus 2010   22:23 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:03 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Walau besar impianku untuk membahagiakan kalian. . Walau kuat tekadku membalas jasa kalian. .
Walau aku telah mengorbankan jiwa dan ragaku demi kalian. .
Itu semua tak kan sanggup dan tak akan pernah bisa membalas semua jasa-jasa kalian.
Kasih sayang tulus dari kalian yang tak akan pernah kami dapati dari orang tua manapun.
Belaian lembut tanganmu ibu membuat hati ini tenang.
Disaat aku sakit kau membelai lembut kepala, tangan, kaki dan pundakku seraya malafaskan Asmaul Husna.
Air mataku jatuh ibu
Dan taukah kau ibu
aku merasa bahagia dan bersyukur kepada Allah telah memberikan ibu sepertimu.
Tapi aku pun merasa disaat itu pula aku merasa sungguh menjadi bebanmu.
Karena telah mengganggu tidurmu untuk menjagaku padahal disiang hari kau harus dan telah bekerja keras menyiapkan semua kebutuhan kami semua.
Kau mewariskan ilmu
karena bagimu itulah harta yang tidak akan pernah habis hingga akhir hayat nanti.
Dan kau juga ayahanda.
Setiap hari peluhmu keluar demi kami.
Anak-anakmu.
Kau selalu terlihat tegar
padahal jauh dilubuk hatimu tersimpan ketulusan dan kelembutan.
Kau selalu meyakinkan ku aku BISA
kau bilang pada kami anak-anakmu jangan pernah mengandalkan harta.
Bahkan disaat kau tau anak-anakmu menghadapi masalah kau mampu menjadi tempat curhat kami yang terbuka.
semua keinginan kami selalu kau penuhi
padahal demi memenuhi keinginan kami semua kau harus banting tulang dan memutar otak untuk mengabulkannya.
Tapi kami anak-anakmu masih saja sering tak bersyukur.
Anak-anakmu masih saja meminta lebih
anak-anakmu masih saja menyakiti hati kalian.
Anak-anakmu masih saja membantah disaat kau memberi nasihat.
Kini sebagai seorang anak hanya dapat berucap MAAF.
Maaf jika kami tak mampu membahagiakan kalian
maaf jika kami teramat sering menyakiti hati kalian.
Maaf karena kami sering berucap kasar kepada kalian.

Dan jika kami nanti tak mampu membahagiakan kalian dengan harta yakinlah kami anakanakmu selalu berdoa semoga kelak kita kan bahagia di akhirat nanti AMIN

THANKS GOD FOR GIVING ME BEST PARENTS :D

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun