Mohon tunggu...
Dyiena Hanieviya Ouelya
Dyiena Hanieviya Ouelya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Menulis untuk berbagi inspirasi dan pengalaman

Saya merupakan mahasiswa jurusan Sastra Inggris dari Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. Saya suka mengikuti berbagai kegiatan terkait kebahasaan dan pengembangan diri yang dapat menambah pengalaman serta wawasan saya. Selain itu,saya pernah menjadi panitia dibeberapa acara kampus dan menjadi volunteer di salah satu start up ternama di Indonesia sebagai content writer selama 3 bulan. Saya juga punya pengalaman menjadi konten kreator di akun Platform Tik Tok. Selama menjadi konten kreator sosial media, saya berhasil meningkatkan followers akun tersebut dari 100 menjadi 5000 followers dalam waktu 3 bulan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Jangan Jadikan Kekuranganmu Alasan untuk Kamu Gagal Berkembang dan Menjadi Sukses

21 Januari 2023   17:26 Diperbarui: 21 Januari 2023   17:28 423
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://pixabay.com/id/photos/papan-sekolah-mimpi-membuat-2433982/

Perasaan akan kekurangan  fisik yang tidak mendukung potensi yang kita miliki sering kali menganggu pikiran kita.Mungkin,tidak satu dua kali kita merasa kurang secara fisik.Bahkan terkadang kelemahan fisik itu memang tidak bisa kita tolak begitu saja.Namun,kita bisa mengurangi rasa malu menjadi suatu keakuatan agar kita bisa lebih percaya diri.Apalagi jika hanya sebatas kulit hitam,hidung pesek,postur tubuh yang gemuk,dan lain sebagainya.

Padahal,sebenarnya ada hal yang lebih banyak yang harusnya bisa kita syukuri seperti SEHAT,masih bisa makan dengan normal,masih bisa berkumpul dengan keluarga tercinta,masih memiliki orang tua yang lengkap,masih bisa menghirup udara pagi dan masih banyak lagi kenikmatan yang sebenarnya bisa syukuri seperti bisa menikmati artikel ini sambil meminum secangkir teh hangat.

Sejatinya,menjadikan kekurangan fisik yang ada pada diri kita hanyalah perilaku pembenaran semata yang harusnya tidak kita lakukan jika kita ingin bertumbuh dan sukses.Diluar sana,banyak sekali orang-orang sukses yang memiliki keterbatasan fisik yang mungkin lebih parah dari kita yang hanya sekedar memiliki tubuh yang pendek,postur tubuh yang gemuk,mata panda,atau bahkan hidung pesek.Misalnya saja seperti Louis Braille dan Tony Melendez.

Louis Braille pencipta sistem tulisan braille yang digunakan oleh penyandang tunanetra untuk membaca.Pada usia tiga tahun Braille mengalami kecelakaan yang membuat matanya tertusuk jarum sehingga menyebabkan kerusakan pada salah satu bola matanya.Pada usia lima tahun infeksi menyebar ke kedua matanya yang menyebabkan ia mengalami buta total.Namun siapa sangka,walaupun memiliki keterbatasan fisik ia mampu menciptakan huruf Braille yang kini bisa dirasakan manfaatnya oleh orang tunanetra.

Selain Louis Braille juga ada Tony Melendez yang memiliki keterbatasan fisik sejak ia terlahir ke dunia.Ia adalah seorang gitaris yang memainkan alatnya tanpa kedua tangan karena keterbatasan fisiknya.Walaupun demikian,tidak menjadikannya patah semangat untuk terus menjalani hidup dan mencapai kesuksesan.Tony berpikir bahwa dia masih memiliki sepasang kaki yang masih bisa ia maksimalkan dalam menjalani kehidupannya sehari-hari.Pada akhirnya tony pun mulai belajar alat musik seperti harmonika dan gitar.Sampai pada akhirnya ia tampil memainkan gitar dalam berbagai acara penting dan mendapatkan banyak penghargaan dalam berbagai kategori.

Rasanya sungguh miris jika kita hanyut dalam kekurangan yang kita miliki dan perasaan rendah diri.Maka dari itu,cobalah buka pintu hatimu  seluas-luasnya dan lihatlah bahwa sebenarnya ada banyak pintu untuk menuju kesuksesan.Jadi gimana nih?Masih ngerasa minder dan rendah diri gak sekarang?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun