Mohon tunggu...
Dydha Syarif
Dydha Syarif Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universita Airlangga Fakultas Perikanan dan Kelautan

Mahasiswa yang suka membaca, menulis dan makan

Selanjutnya

Tutup

Money

Krisis Pangan yang Akan Datang

15 Juni 2022   10:21 Diperbarui: 15 Juni 2022   10:42 461
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kebutuhan Pangan dunia terus bertambah seiring tahun berganti. Hal ini tidak diiringi dengan pertambahan suplai makanan yang ada di dunia. FAO atau Food and Agriculture memperkirakan kebutuhan bagi negara-negara berkembang akan meningkat sekitar 60% pada tahun 2030 dan 120% di tahun 2050. 

Sedangkan produksi pangan global mengalami peningkatan sebesar 42% pada tahun 2030 dan 70% pada tahun 2050. Hal ini menunjukan adanya ketidakseimbangan terhadap suplai dan kebutuhan.

Naiknya kebutuhan pangan ini disebabkan karena adanya peningkatan populasi dunia yang terus meningkat setiap tahunnya. Saat ini, jumlah penduduk miskin yang ada di dunia sudah mengalami kelaparan sebesar 1 miliyar orang. Angka ini sudah mencapai presentase sebesar 15% dari populasi dunia. Presentase tersebut akan terus meningkat apabila ini terus dibiarkan.

Dengan adanya Krisis pangan ini, menyebabkan harga komoditi pangan meningkat, yang pada akhirnya akan menaikan inflasi di negara-negara yang krisis akan pangan. Kekurangan pangan ini akan semakin parah jika tidak diantisipasi sejak dini.

Untuk mengantisipasi krisis pangan yang tahun ke tahun akan semakin parah, Urban Farming adalah salah satu solusinya. Urban Farming atau bisa disebut pertanian di perkotaan, dapat memanfaatkan lahan yang kecil menjadi ladang sumber pangan. Konsep pertanian di perkotaan ini bisa membuat masyarakat menghasilkan bahan pangan sendiri walaupun berada di perkotaan. Selain itu, urban farming juga bisa membuat suasana perkotaan menjadi lebih asri.

Selain urban farming, sektor Akuakultur juga menjadi jawaban akan krisis pangan ini. Hasil perikanan Indonesia tergolong masih rendah jika dibandingkan dengan panjangnya garis pantai yang dimiliki Indonesia. 

Hal tersebut harus terus diperhatikan oleh pemerintah untuk memenuhi kebutuhan pangan domestik maupun internasional. Salah satu cara untuk meningkatkan hasil tangkapan ikan adalah dengan menggunakan kapal-kapal dengan kapasitas yang besar. Dengan demikian, hasil dalam satu kali kapal berangkat akan jauh berbeda dengan kapal kecil.

Krisis pangan akan datang pada beberapa tahun kedepan. Hal ini sudah mulai terasa disaat pandemi Covid-19 yang membuat beberapa harga pangan naik. Beberapa negara maju seperti Cina sudah melakukan antisipasi terhadap hal ini. Pemerintah perlu mengambil langkah antisipasi atas masalah yang akan terasa beratnya beberapa tahun kedepan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun