Mohon tunggu...
Dyda Ayu Wardoyo
Dyda Ayu Wardoyo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Airlangga

jogging

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sejarah dan Pemugaran Candi Jawi: Peninggalan Bersejarah Hindu-Buddha Kerajaan Singasari

11 Juni 2024   23:23 Diperbarui: 11 Juni 2024   23:55 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

  • Latar Belakang

Menurut Negarakertaagama, pupuh 56, Raja Kertanegara, raja terakhir kerajaan singasari, memerintah pembangunan candi jawi sebagai tempat beribadah bagi penganut agama Siwa-Buddha. Pembangunan candi jawi jauh dari pusat kerajaan karena banyaknya penganut agama Siwa-Buddha dikawasan tersebut. Masyarakat di daerah itu sangat setia, meskipun kertanegara adalah raja yang terkenal, dia memiliki banyak musuh di dalam negeri. Kidung Panji Wijayakrama, misalnya, mencatat pemberontakan kelana bhayangkara. Menurut Negarakertagama, ada pemberontakan di cayaraja. Pendukung kertanegara diduga mendirikan candi jawi. candi jajawa dikunjungi oleh prabu hayam wuruk, raja majapahit, sekitar tahun 1359 Masehi, menurut negarakertagama untuk memberikan penghormatan dan persembahan kepada prabu Kertanegara, kakek buyutnya, sang raja singgah di candi ini. Menurut Negarakertagama, dibilik candi terdapat arca siwa. diatasnya arca maha aksobhya, yang sekarang tidak ada lagi. selain itu, ada banyak arca yang berhubungan dengan siwa, seperti Nadiswara, Durga dll. 

  • Pembahasan

Candi Jawi ini terletak di desa candi wates, kecamatan prigen, kabupaten pasuruan, jawa timur. Terletak di tepi jalan raya yang menghubungkan Surabaya ke tretes, Kira - kira pertengahan antara pandaan dan tretes, candi ini termasuk salah satu candi dijawa timur yang sangat mudah dicapai dengan kendaraan darat. Candi Jawi ini terletak diatas bukit welirang dengan ketinggian 285 meter dpl. Gunung Arjuna dan Penanggungan merupakan Gunung - Gunung disekeliling candi dan banyak peninggalan yang terlihat disana. 

1. Riwayat Pemungaran pada candi jawi ini : 

a. Pemugaran pada masa pra-pelita 

Menurut kakawin negara Kertagama, puncak candi jawi hancur karena disambar petir pada tahun 1331, dan kemudian dipungar pada tahun 1332. Candi telah dilupakan sebagai bangunan suci setelah kekuasaan majapahit runtuh pada abad - 15, ketika penduduk beralih dari agama - hindu dan buddha ke islam. Pemerintahan hindia belanda berusaha menyelamatkan peninggalan sejarah dan purbakala. Ini dilakukan secara bertahap setiap tahun, dan melibatkan inventarisasi, dokumentasi dll. Namun, kegiatan waktu itu masih terbatas pada area Jawa,Bali dan Sulawesi Selatan. Di Jawa timur, penelitian yang diawali dengan penggalian dilanjutkan dengan pemungaran, termasuk pemungaran candi - candi seperti penataran (1917-1919), sumberawa (1937-1938) dll. Karena ada beberapa batu pada tubuh candi yang belum ditemukan, penyelidikannya tentang candi jawi tidak dapat dilanjutkan dengan pemugaran, hanya membuat rekonstruksi di atas kertas. oleh karena itu, pemungaran candi jawi hanya terbatas di bagian kakinya. Bagian atas, dengan persyaratan teknis arkeologis. 

B. Pemugaran pada masa pelita

Pada tahun 1975, awal tahun pelita 11 (1974-1979), pemerintah orde baru sangat memperhatikan warisan budaya bangsa. Sejak anggaran 1975 - 1976, pemugaran bangunan peninggalan sejarah dan purbakala, terutama bangunan budaya jawi. Meskipun pemugaran candi jawi didanai oleh proyek pemugaran dan pemeliharaan peninggalan sejarah dan purbakala departemen perpustakaan dan kebudayaan, prosesnya dilakukan secara mandiri (swakelola) oleh petugas arkeologis yang berpengalaman dari direktorat perlindungan dan pembinaan peninggalan sejarah dan purbakala, ditjen kebudayaan. Pemugaran candi jawi dapat dilanjutkan pada tahun 1975 karena beberapa alasan. Salah satunya adalah barn sekarang memiliki dana, dan ada keyakinan bahwa batu - batu yang hilang telah di temukan karena banyak batu candi dari basil susulan percobaan di masa lalu terancam hilang. 

Sesuai dengan persyaratan tehnis arkeologis yang diberikan secara tertulis dan ditetapkan dalam petunjuk operasional (p.o) pada tiap DIP, yang antara lain menyatakan bahwa pemugaran benda -  benda peninggalan sejarah dan purbakala harus dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah secara tehnis dan historis, proses pemugaran candi jawi dilakukan dalam 5 (lima) tahap : 

A. ganti rugi pembongkaran rumah penduduk yang dibangun di halaman candi 

B. melakukan penggalian/penyelidikan untuk mecari batu - batu yang hilang 

C. memasang beton bertulang pada bagian dalam tiap sudut candi untuk menjamin hasil pemugaran tahan lebih lama terhadap gangguan alam

D. menyambung batu - batu yang pecah untuk mengatasi kekurangan batu (yang hilang). 

E. memasang perancah untuk menyusun kembali batu - batu candi dengan melakukan pendokumentasian lengkap : penggambara, pengukuran dll. 

C. Tujuan Pemugaran dan Prospeknya di masa datang. 

Berlandaskan kepada kebijakan yang telah ditetapkan did alam undang - undang dasar 1945 pasal 32 serta ketetapan MPR No. IV/MPR/1978 tentang garis - garis besar haluan negara yang antara lain menyebutkan : 

1. Nilai - nilai budaya indonesia dipelihara dan dikembangkan untuk memperkuat kepribadian bangsa, memperkuat rasa harga diri dan kebangaan bangsa, dan memperkuat semangat kesatuan bangsa. 

2. Tradisi peninggalan sejarah yang mengandung nilai perjuangan. 

  • Penutup

Pemugaran  memiliki tujuan selain mengembalikan bangunan yang rusak ke bentuk aslinya, melestraikannya dan menggunakan hasilnya sebagai tempat penelitian, pemupukan kepribadian budaya bangsa dan aktrasi wisata. Pemerintahan sangat memperhatikan pemugaran sejak pelita, terutama pelita II. Ini terlihat dalam program - program sub sektor kebudayaan yang mencakup proyek pemugaran dan pemeliharaan peninggalan sejarah dan purbakala. Jika kita melihat tujuan pemugaran untuk peninggalan sejarah dan purbakala sebelum dan sesudah pelita. dengan koordinasi instansional, pemugaran bangunan peninggalan sejarah dan purbakala dapat dinikmati sebagai hasil pembangunan nasional di bidang kebudayaan. Hasil ini akan dihargai oleh kalangan ilmiah dan masyarakat umum di dalam dan di luar Negeri. Karena itu, setiap perencanaan pemugaran mempertimbangkan tidak hanya bangunan secara keseluruhan, tetapi juga tata letak lingkungan, taman, zonasi dan hal - hal lainnya. 

  • Daftar Pustaka

Direktorat  perlindungan dan pembinaan peninggalan sejarah dan purbakala Jakarta. 2008. Candi Jawi Sejarah Dan Pemugarannya. Pere PT. Palem Jaya , 1982. 

Mukti Ali. 2017. Candi Jawi di kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, bagai sumber belajar sejarah bagi siswa menengah atas. Universitas pendidikan ganesha, Singaraja . 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun