Mohon tunggu...
Ign.Ferdy Okta
Ign.Ferdy Okta Mohon Tunggu... -

saya hanyalah orang yang biasa-biasa saja dan berusaha untuk terus belajar tentang segala hal dalam proses pencarian jati diri.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Gangguan Tumbuh Kembang Anak dan Penyebabnya

26 Oktober 2010   07:27 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:05 7393
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Di dalam kehidupan sehari-hari kita menemui berbagai macam karakter, sikap dan tingkah laku anak-anak yang berbeda-beda. Di antara berbagai macam karakter, sikap dan tingkah laku anak-anak yang berbeda-beda tersebut, terkadang kita juga menjumpai beberapa anak yang memiliki karakter, sikap dan tingkah laku yang agak berbeda dari kebanyakan anak-anak. Hal ini terkadang kurang di perhatikan dan disadari oleh kita semua. KIta hanya tahu bahwa anak itu bodoh dan tidak memiliki kemampuan, tanpa kita berfikir dan sadari “mungkin” saja anak itu mengalami gangguan tumbuh kembang atau mengalami cedera otak.

Berikut sedikit informasi tentang beberapa gangguan tumbuh kembang anak yang sering terjadi dan penyebabnya.

1. Mental Retardasi (MR)

MR (keterbelakangan mental) adalah suatu keadaan dimana kemampuan intelektual di bawah rata-rata dan di sertai dengan penurunan perilaku adaptasi dan manivestasinya selama masa perkembangan. Biasanya kelihatan saat umur anak di atas 3 tahun.

MR dapat di klasifikasikan menjadi 3 :

a. Educable (mampu untuk di didik) = IQ 50 s/d 75.

b. Try Enable (mampu untuk di latih) = IQ 25 s/d 49.

c. Custodial (mampu rawat) = IQ 0 s/d 24.

Penyebab MR (Mental Retardasi) adalah :


  • Pre Natal (saat kehamilan) : anoxia (kurang oksigen), infeksi ibu seperti toksoplasma rubella, sipilis, kekurangan gizi.
  • Natal (saat kelahiran) : anoxia, prematur, lahir dengan di vakum, dll.
  • Post Natal (saat pertumbuhan 0-3 tahun) : anoxia, trauma kepala, kuarang gizi, dll.


2. Down Sindrome

Down Sindrome adalah gangguan mental syndrome akibat dari jumlah kromosom yang tidak normal dan memiliki ciri yang khas seperti wajah mongoloid. 90% kasus di sebabkan karena kelebihan kromosom ke-21, perpindahan komponen kromosom 21 pindah ke kromosom yang lain sehingga pada manusia normal mempunyai 2 garis kromosom yang sama (linear) menjadi tidak seimbang karena salah satu kromosomnya menjadi 47 (pada normalnya 46).

Penyebab yang lainnya adalah faktor usia pada saat ibu hamil. Berdasarkan penelitian dimana usia ibu melahirkan >= 40 tahun lebih beresiko melahirkan anak dengan down syndrome dari pada ibu-ibu muda.

3. Autis

Autis adalah gangguan tumbuh kembang anak pada masa kanak-kanak dengan karakteristik sebagai berikut :


  1. Kurang atau tidak adanya respon terhadap orang lain.
  2. Penurunan dalam berkomunikasi atau berbicara.
  3. Bereaksi yang aneh terhadap berbagai aspek lingkungan.
  4. Gangguan berbicara seperti ecolalia.
  5. Melakukan sesuatu tanpa tujuan.


Autis kelihatan di saat umur anak di atas 3 tahun.

Penyebab autis secara pasti belum di ketahui, di duga autis disebabkan karena adanya gangguan reticular system aktif (system saraf pusat), faktor genetik, metabolic dan biochemical.

Banyak orang tua yang melaporkan anak autis mengalami kemajuan pesat setelah tidak mengkonsumsi susu sapi dan terigu. Kenapa demikian ? alasannya karena hampir semua anak autis menderita Multiple Food Alergi / Alergi Makanan, sehingga perlu dilakukan pengaturan dukungan nutrisi yang sesuai dan seimbang, sebagai contoh yang paling sering terjadi menurut pengalaman saya, kebanyakan anak autis lebih sering cenderung bersikap hiperaktif bila di beri susu sapi, cokelat, dan makanan yang terbuat dari terigu.

Pengaturan nutrisi dan diet untuk anak autis berikut contoh bahan makanan dan minuman yang dilarang, adalah :


  • Diet bebas Gluten dan Kasein. Gluten : Makanan yang mengandung terigu ( Mie, roti, biskuit ).Kasein : mentega,mozarella butter, butter, susu sapi, yoghurt, susu kambing, susu bubuk, keju, laktalbumin, cream.
  • Diet bebas gula : gula pasir, soft drink, sirup, fruit juice kemasan.
  • Diet bebas jamur/fermentasi : minuman fermentasi, kecap, vermipan, tauco, baking soda, keju, soft drink.
  • Diet bebas zat aditif : pewarna makanan, penambah rasa, dan pengawet makanan.
  • Diet bebas fenol dan salisilat : buah berwarna cerah, anggur, apel, almond, cherry, plum, prune, jeruk, tomat.
  • Diet rotasi dan eliminasi : diketahui dan dilakukan setelah melakukan test alergi.
  • Pengaturan alat masak dan saat pemberian makanan : Alat masak dari bahan yang tidak mengandung logam berat. Makanan yang tinggi protein di berikan saat makan pagi untuk mencegah anak hiperaktif.
  • Pemberian suplemen yang sesuai.


Catatan : sebaiknya sebelum melakukan diet, lakukanlah test alergi terlebih dahulu.

4. ADHD (Attention Deficit Hyperactive Disorder)

ADHD adalah suatu kondisi yang di gunakan untuk menggambarkan anak-anak dengan itelegensi rata-rata atau di bawah rata-rata yang mempunyai tingkat perkembangan yang tidak sesuai pada area atensi dengan adanya implusive dan hiperaktif.

Penyebab gangguan ini tidak di ketahui secara pasti, faktor penyebabnya mungkin berhubungan dengan kerusakan sistem saraf pusat selama atau sebelum kehamilan, faktor genetik, hiperaktif di sebabkan oleh kurangnya penyaringan stimulasi eksternal.

5. Gangguan Congenital

Gangguan Congenital adalah suatu kondisi yang di tandai dengan malformasi pada anggota tubuh yang terjadi selama proses kehamilan. Penyebab secara pasti masih belum di ketahui, kemungkinan faktor genetik atau metabolisme.

6. Cerebral Palsy

CP (Cerebral Palsy) adalah kelainan anggota gerak yang di sebabkan oleh gangguan otak/cidera otak yang sifatnya tidak progresif, sehingga berdampak pada sistem motorik anak.

Penyebabnya :

a. Prenatal (saat kehamilan)

• Infeksi seperti : Rubella, toksoplasma, cipilis.

• Anoxia (kekurangan oksigen).

• Trauma kehamilan.

b. Natal (saat kelahiran)

• Prematur

• Lahir dengan divakum

• Anoxia

c. Post Natal (saat pertumbuhan 0-3 tahun)

• Trauma kepala

• Anoxia

CP (Cerebral Palsy) ada beberapa macam, yaitu :

- CP Spastik : kerusakan terjadi di otak besar.

- CP Atetoik : lokasi gangguan ada di otak besar.

- CP Ataksia  : terjadi gangguan pada otak kecil.

- CP Flaccid    : gangguan pada otot.

*Semoga Bermanfaat*

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun