Oleh karena itu alternatif solusi model pembelajaran yang dinilai sesuai untuk meningkatkan hasil belajar memproduksi cerpen adalah penerapan model pembelajaran Project Based Learning (PjBL). Â Menurut Daryanto dan Raharjo (2012: 162) Project Based Learning (PJBL) adalah salah satu model pembelajaran yang yang memakai masalah sebagai dasar dalam pengumpulan dan mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalaman dan aktivitas secara nyata. Model pembelajaran ini didesain untuk dipakai pada permasalahan yang kompleks yang dibutuhkan siswa dalam melakukan investigasi dan memahaminya. Selain model PjBL penulis pun menggunakan gambar berseri sebagai media pembelajaran menulis cerpen.
Gambar berseri merupakan sejumlah gambar yang menggambarkan suasana yang sedang diceritakan dan menunjukkan adanya kesinambungan antara gambar yang satu dengan lainnya. Dengan gambar tersebut, diharapkan dapat merangsang ide atau gagasan serta imajinasi siswa, sehingga siswa dapat menuangkannya ke dalam cerpen dengan lebih mudah. Pada akhirnya peserta didik mampu menentukan tema, membuat kerangka kalimat, serta menerapkan struktur dan unsurnya kemudian mengembangkan dan memproduksi cerpen dengan baik.
Praktik pembelajaran ini sangat penting untuk dibagikan karena dapat menjadi referensi bagi sekolah dalam mengambil kebijakan, dapat menjadi alternatif solusi pembelajaran inovatif bagi guru mengenai bagaimana cara mengatasi permasalahan yang serupa, dengan menerapkan model pembelajaran PjBL, peserta didik lebih terstruktur, pembelajaran berpusat pada peserta didik (student centered), pembelajaran menjadi lebih menarik sehingga peserta didik lebih fokus dan tercapai tujuan pembelajaran sesuai dengan apa yang direncanakan.
Peran dan tanggung jawab saya dalam praktik ini yaitu merancang model pembelajaran inovatif agar dapat meningkatkan  motivasi belajar peserta didik, menciptakan suasana kelas yang nyaman bagi peserta didik untuk bisa mengeksplorasi potensi dalam dirinya, memfasilitasi peserta didik dalam mengembangkan kompetensinya.
Setelah melakukan identifikasi masalah dengan refleksi diri, wawancara teman sejawat, kepala sekolah dan pakar, serta kajian literatur maka beberapa tantangan yang dihadapi, yaitu pembelajaran yang dilakukan masih berpusat pada guru, belum optimal dalam membuat LKPD yang inovatif sesuai sintak model pembelajaran, penerapan model pembelajaran, menggunakan media pembelajaran yang sesuai , pemanfaatan teknologi, kurang memahami sintak model pembelajaraaan dan mengedit video hasil perekaman PPL AKSI 2.
Adapun tantangan dalam pembelajaran model PjBL dalam menulis cerita pendek  yaitu membutuhkan persiapan lebih untuk menyiapkan alat, konsep, media, menentukan masalah yang akan menjadi acuan pemecahan masalah untuk proyek, memerlukan waktu yang cukup panjang dalam pelaksanaannya namun harus selesai dalam satu kali pertemuan.
Selain itu tantangan menghadapi peserta didik yang kurang semangat mengikuti proses pembelajaran, peserta didik kesulitan untuk memulai menulis karena bingung dalam menentukan tema /ide cerita, minimnya penguasaan kosakata yang dimiliki peserta didik, peserta didik kesulitan menyusun cerita pendek secara runtut, peserta didik kurang percaya diri saat melakukan presentasi hasil karya cerita pendek, peserta didik kurang terlibat aktif dalam pembelajaran terutama saat diskusi dan tanya jawab.
Dari beberapa tantangan diatas, guru dituntut untuk merancang pembelajaran yang inovatif yang berbasis TPACK sehingga dapat melaksanakan proses pembelajaran yang menyenangkan dan terfokus pada menuntaskan permasalahan, guru harus bisa menumbuhkan motivasi belajar peserta didik melalui proses pembelajaran yang menyenangkan, pemilihan materi dan media yang tepat agar merangsang anak untuk belajar, pemilihan metode pembelajaran disesuaikan dengan karakteristik materi pelajaran dan peserta didik.
Dalam mencapai tujuan pembelajaran tersebut  terdapat beberapa pihak yang terlibat pada praktik PPL AKSI 2 , diantaranya, peserta didik sebagai objek dalam kegiatan pembelajaran, rekan Guru ( Enda Kurniawan, S.Pd.) yang membantu mempersiapkan kelas sebelum PPL dan membantu pengambilan video, dan Kepala Sekolah (Drs. Dikdik Kusmana) sebagai koordinator dan pengawas dalam kegiatan PPL.Â
Berdasarkan tantangan yang dihadapi, maka langkah-langkah yang dilakukan dalam materi menulis cerpen adalah menyusun perangkat pembelajaran yang terdiri dari RPP, BAHAN AJAR, MEDIA PEMBELAJARAN, LKPD, INSTRUMEN PENILAIAN tentang materi menulis cerpen dengan menggunakan model Project based Learning (PjBL), menentukan model Project based Learning (PjBL) dengan media gambar berseri,diskusi dan tanya jawab  dengan materi menulis cerpen, menentuan jadwal aksi PPL 2 dan konfirmasi kepada Dosen pembimbing dan Guru Pamong untuk jadwal sign in Aksi PLL 2 yang dilaksanakan pada hari senin, 9 Januari  2023 mulai pukul 10.00 -- 11.30 WIB, melibatkan rekan sejawat Guru (Enda Kurniawan,S.Pd. sebagai juru kamera dan membantu segala persiapan sebelum aksi dilaksanakan), mempersiapkan fasilitas dan media yang digunakan yaitu: ruangan kelas, smartboard, laptop dan video pembelajaran. Selain itu menyiapkan RPP, Bahan ajar, LKPD per kelompok, lembar penilaian pengetahuan dan sikap,  peserta didik, internet, gawai dan perangkat lainnya yang mendukung pelaksanaan aksi.
Adapun langkah-langkah kegiatan pembelajaran pada saat melaksanakan aksi 2, pertama guru mempersiapkan peserta didik agar lebih konsentrasi dalam belajar dengan berdoa, mengecek kedisiplinan, mengecek kebersihan dan memberikan motivasi, kedua peserta didik bertanya kepada guru terkait langkah-langkah dalam menulis dan hambatan yang dihadapi, ketiga guru menjelaskan materi dengan bahasa yang mudah dipahami peserta didik, keempat guru membimbing peserta didik dalam merencanankan proyek sesuai LKPD yang diberikan mulai dari menentukan tema, membuat kerangka, dan menyusun teks cerpen, kelima guru mengecek pemahaman dan memberikan bimbingan pada peserta didik dalam menyusun proyek, keenam guru memberikan kesempatan mempresentasikan hasil proyek peserta didik dan ditanggapi oleh peserta didik lain, guru memberikan apresiasi kepada peserta didik yang sudah semangat mengikuti kegiatan pembelajaran menulis cerpen dan membacakannya di depan kelas.