Kinerja karyawan adalah faktor penting bagi setiap institusi karena kinerja karyawan dapat menentukan keberhasilan suatu institusi (Holid dan Meilani, 2018). Bagi institusi yang berbentuk nirlaba, seperti perguruan tinggi, kinerja karyawan dapat menjadi sumber penghasil keuntungan yang terus-menerus bagi institusi terkait (Holid dan Meilani, 2018). Maka dari itu, kualitas karyawan selalu menjadi variable penting yang menjadi pusat perhatian untuk ditingkatkan dan dikembangkan di institusi manapun.
Perubahan paling besar dalam pekerjaan berasal dari perubahan nilai-nilai sosial. Misalnya, undang-undang pekerja anak dan pendidikan wajib selamanya mengubah komposisi pekerja pabrik di Amerika Serikat. Terajdinya perubahan nilai sosial ini mengakibatkan perubahan perilaku dan pola pemikiran karyawan.
Nilai mempengaruhi siapa yang bekerja, di mana mereka bekerja, dan saat mereka bekerja. Bagaimana perubahan seperti itu akan mempengaruhi pekerjaan di masa depan. Namun, ada tren tertentu yang mungkin terbukti berpengaruh.Â
Beberapa tren ini, yang berlaku di Amerika Serikat:
- Saat ini angkatan kerja semakin menua, atau lebih tepatnya rata-rata usia pekerja semakin meningkat
- Selama 40 tahun terakhir, perempuan semakin banyak yang bekerja
- Keragaman tenaga kerja di Amerika Serikat diperkirakan akan meningkat di masa depan
- Generasi muda tertanam kuat di dunia kerja
Selain perubahan demografis, mungkin ada perubahan dalam peran pekerjaan di dalam kehidupan masyarakat. Seperti jumlah pendidikan yang diterima rata-rata yang memiliki pendidikan tinggi sejak Revolusi Industri, dan tampaknya tren ini akan terus berlanjut. Â
Salah satu efek dari peningkatan pendidikan tersebut adalah bahwa seseorang yang berpendidikan tinggi menginginkan dan mengharapkan pekerjaan yang berkontribusi pada perkembangan mereka sendiri atau pada kesejahteraan orang lain dengan cara yang tidak sepele.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk memecahkan masalah tersebut, adalah dengan memperbaiki interaksi sosial dalam lingkungan kerja. Seperti yang dikemukakan oleh Holid dan Meilani (2018), pengelolaan hubungan kerja dan pengendalian emosional di tempat kerja itu sangat perlu untuk diperhatikan karena akan memberikan dampak terhadap peningkatan kinerja karyawan.
Selain itu, perlu diperhatikan bahwa langkah perbaikan apapun harus dilakukan dengan perencanaan dan pelaksanaan yang matang, karena perencenanaan yang salah tentang lingkungan kerja akan membuat lingkungan kerja tersebut tidak aman dan menghalangi tingkat kinerja para karyawan (Holid dan Meilani, 2018).
Referensi :
1. H., A dan Meilani, R. I. 2018. Pengaruh lingkungan kerja sosial terhadap kinerja karyawan direktorat akademik di sebuah perguruan tinggi di Indonesia. Jurnal Pendidikan Manajemen Perkantoran. 3 (1): 54-62.
2. Brannick, Michael T., and Levine, Edward L., Job Analysis : Methods, Research & Applications for Human Resource Management in the Millennium Age, Sage Publications, 2002.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H