Mohon tunggu...
Dyan Yulianti
Dyan Yulianti Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswi Agroteknologi

Mahasiswi Agroteknologi - FPB UKSW

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Tak Disangka, Ternyata Hama Ini Bisa Jadi Pupuk Organik

28 Februari 2018   22:17 Diperbarui: 28 Februari 2018   22:35 1734
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

        Para petani padi tentu sudah tidak asing dengan hama yang satu ini.

       Hama tersebut adalah keong mas (Pomacea canaliculata Lamarck). Keong tersebut dinamakan keong mas karena cangkangnya yang berwarna keemasan. Keong mas ini berbahaya karena memakan batang tanaman padi yang masih muda. Tentu saja dengan begitu, petani padi akan mengalami kerugian yang tidak sedikit. Bahkan padi yang baru ditanam bisa musnah dalam waktu yang singkat. Keong mas sulit untuk dibasmi secara tuntas. Perkembangan keong mas sangat cepat, masa telur hingga menetas hanya membutuhkan waktu 4-7 hari. Sedangkan satu ekor keong mas betina bisa menghasilkan 15 kelompok telur selama satu siklus hidup sekitar 60-80 hari, dan seekor keong mas dewasa mampu menghasilkan 1000-1200 telur pada tiap bulannya. Dengan perkembangan dan penyebarannya yang cukup luas dan sangat cepat ini keong mas masuk dalam kategori hama yang ditakuti petani. Bahkan dalam waktu dua sampai tiga hari, seratus keong mas dapat menghabiskan satu petak tanaman padi. Sungguh memilukan bukan ?

http://www.tugutani.info
http://www.tugutani.info
       Ada beberapa cara yang biasa dipakai untuk membasmi hama sawah ini. Petani yang awam dan toleran terhadap kimia, tentu tidak segan dengan penggunaan moluskisida atau pestisida untuk moluska. Namun di sisi lain, dalam jangka panjang justru akan  menimbulkan dampak yang negatif. selain kepada tanaman atau petani itu sendiri, terutama terhadap kesehatan dan kesuburan tanah mereka.

       Sebaliknya cara yang mudah dan aman adalah dengan menangkap dan mengumpulkannya. Selama ini keong mas dikenal sebagai hama pada tanaman padi yang cukup sulit dikendalikan. Namun jika kita mau kreatif ternyata banyak manfaat yang bisa diperoleh dari keong mas. Biasanya banyak petani yang menggunakan keong mas ini sebagai makanan ternak dan ikan, namun ternyata masih ada manfaat lain keong mas yaitu sebagai pupuk organik cair. 

Membuat pupuk organik dari keong mas selain membantu mengendalikan hama, juga dapat mewujudkan pertanian organik yang lebih sehat tentunya. Bagaimana cara pengelolaan hama keong mas yang dapat memberikan manfaat dalam budidaya tanaman pertanian? Simak ulasan berikut ini.

       Dalam perkembangan teknologi pertanian masa kini, keong mas dapat dijadikan salah satu pupuk organik cair dengan cara menjadikannya MOL keong mas, dengan bahan baku keong mas yang diharapkan dapat menghambat atau bahkan menghilangkan perkembangbiakan keong mas tersebut. 

MOL sendiri adalah cairan yang berbahan dari berbagai sumber daya alam yang tersedia setempat. Berdasarkan kandungan yang terdapat dalam MOL tersebut, maka MOL dapat digunakan sebagai pendekomposer, pupuk hayati, dan sebagai pestisida organik terutama sebagai fungisida. Adapun cara pembuatan MOL keong mas adalah dengan cara sebagai berikut:

Bahan baku : keong mas  1 kg,  gula merah kg, air cucian beras 4 liter, serta bisa juga ditambahkan dengan air kelapa sebanyak 2 liter.

Cara membuat:

  • Pertama haluskan keong mas dengan cara ditumbuk, kemudian gula merah disisir halus dan dilarutkan dalam larutan air cucian beras yang telah dicampur dengan air kelapa.
  • Setelah itu diaduk hingga merata dan disimpan selama 15-30 hari atau lebih jika menginginkan hasil yang baik.
  • Pembuatan pupuk cair ini dinilai berhasil jika hasil fermentasi mengeluarkan bau harum yang khas. Jika berbau busuk, bisa ditambahkan kembali irisan gula merah.
  • Untuk pembuatan pupuk organik yang lebih banyak, maka dapat dilakukan dengan melipatgandakan bahan-bahan yang tersedia dengan memperhatikan perbandingannya.

Cara penggunaan:

  • Satu liter MOL keong mas bisa dicampur dengan air biasa sekitar 2 liter/tangki.
  • Pupuk organik cair ini bisa diaplikasikan dengan penyemprotan pada umur padi 15HST dengan jarak 2-3 kali seminggu.

       Beberapa keunggulan yang bisa didapatkan petani dengan penggunaan pupuk organik ini yaitu, yang pertama dengan mengaplikasikan pupuk organik keong mas ini tanaman dan buah akan lebih cepat pertumbuhannya dibandingkan dengan penggunaan pupuk kimia pada umumnya. 

Selain itu pupuk organik ini mampu menghidupkan organisme tanah sehingga tanah akan kembali subur. Kemudian keunggulan yang utama adalah pupuk organik ini tidak menimbulkan efek buruk kepada tanaman atau bahkan petani itu sendiri, serta terhadap lingkungan karena tidak bercampur dengan bahan kimia.

       Sekian dari saya, salam hormat dan semoga bermanfaat !

Daftar pustaka

Ameliawati, M.A. 2013. Kandungan Mineral Makro-Mikro dan Total Karotenoid Telur Keong Mas (Pomacea canaliculata) dari Kolam Budidaya FPIK. Skripsi. IPB, Bogor.

Budiyono S. 2006. Teknik Mengendalikan Keong Mas pada Tanaman Padi. Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian 2(2): 128-133.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun