Strategi pembelajaran adalah suatu rangkaian yang didalamnya terdapat metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya atau kekuatan dalam suatu pembelajaran. Strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan (rangkaian kegiatan) termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya atau kekuatan dalam pembelajaran yang disusun untuk mencapai tujuan tertentu. Setiap guru mempunyai strategi belajar yang berbeda-beda dikarenakan tujuan belajarnya pasti berbeda. Perbedaan strategi dalam pembelajaran juga dibedakan berdasarkan usia peserta didik. Pada usia anak-anak harus menyenangkan dan membuat anak tidak bosan. Sedangkan pada usia remaja harus menarik agar membuat peserta didik tertarik dan penasaran akan hal itu.
Konsep dasar strategi belajar mengajar ini meliputi hal-hal: a) menetapkan spesifikasi dan kualifikasi perubahan perilaku belajar, b) menentukan pilihan berkaitan dengan pendekatan terhadap masalah belajar mengajar, c) memilih prosedur, metode dan teknik belajar mengajar dan norma, d) Â kriteria keberhasilan kegiatan belajar mengajar. Strategi dapat diartikan sebagai suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam rangka mencapai sasaran yang telah ditentukan. Dikaitkan dengan belajar mengajar, strategi bisa diartikan sebagai pola-pola umum kegiatan guru, murid dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Motivasi belajar merupakan suatu faktor eksternal dalam pembelajaran. Ini merupakan salah satu faktor penting penunjang pembelajaran. Motivasi memiliki peran yang besar terhadap keinginan peserta didik dalam belajar. Jika ia mempunyai motivasi yang kuat maka proses pembelajaran akan lebih mudah. Karena peserta didik tersebut merasa tertantang untuk menyelesaikan pembelajaran dengan baik. Hasil yang didapatkan juga akan membaik. Sebaliknya jika seorang peserta didik tidak memiliki motivasi dalam belajar, maka ia akan malas-malasan dan tidak semangat dalam pembelajaran. Ia tidak memiliki suatu hal yang menarik jika menyelesaikan pembelajaran dan hasil dari pembelajaran akan biasa-biasa saja.
Motivasi yang berasal dari dalam diri peserta didik itu sendiri yaitu yang didorong oleh faktor kepuasan dan rasa ingin tahu. Jenis motivasi itu timbul tanpa adanya paksaan atau dorongan dari luar contohnya seperti kemampuan peserta didik itu sendiri. Sedangkan motivasi yang berasal dari luar diri peserta didik timbul akibat adanya rangsangan dari luar. Seperti mendapatkan hadiah, serta bentuk-bentuk penghargaan yang lainnya. Jenis motivasi ini timbul sebagai pengaruh dari luar individu seperti karena adanya ajakan dari orang lain atau karena adanya tekanan atau paksaan dari orang lain. Adanya motivasi sangat mempengaruhi hasil dan proses peserta didik dalam pembelajaran terutama dalam pelajaran Bahasa Indonesia.
Bahasa Indonesia mempunyai kedudukan sebagai bahasa negara karena Bahasa Indonesia berfungsi sebagai bahasa pengantar di lembaga-lembaga pendidikan. Sebagai lambang kebanggaan nasional sebagai alat pemersatu berbagai suku bangsa dengan latar sosial budaya, bahasa dan pengembang kebudayaan ilmu pengetahuan dan teknologi serta sebagai alat perhubungan kepentingan dari kenegaraan. Pengajaran Bahasa Indonesia pada hakekatnya adalah pengajaran keterampilan berbahasa bukan pengajaran tentang pengetahuan bahasa yang meliputi tata bahasa, pengembangan kosa kata dan teori sastra sebagai alat penyetor saja.
Pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam Bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis, serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia. Kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, keterampilan berbahasa, dan sikap positif terhadap bahasa dan sastra Indonesia. Standar kompetensi ini merupakan dasar bagi peserta didik untuk memahami dan merespons situasi lokal, regional, nasional, dan global
Dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar bahasa Indonesia adalah kondisi psikologis yang merupakan swadaya penggerak dalam diri seseorang untuk memulai suatu kegiatan atau aktivitas belajar bahasa Indonesia atas kemauannya sendiri atau minat individu dalam menyelesaikan tugas tepat waktu, sehingga tujuan yang dikehendaki dapat tercapai. Purwanto (2005) menjelaskan secara umum motivasi belajar mengandung tiga aspek, yaitu: a. Menggerakkan. Aspek ini menunjukkan bahwa motivasi menimbulkan kekuatan pada individu untuk bertindak dengan cara tertentu, misalnya kekuatan ingatan, respon efektif, dan kecenderungan mendapat kesenangan. b. Mengarahkan. Aspek ini menunjukkan bahwa motivasi menyediakan suatu orientasi tujuan tingkah laku individu yang diarahkan terhadap sesuatu. c. Menopang. Aspek ini menunjukkan untuk menjaga tingkah laku, lingkungan sekitar harus menguatkan integrasi dan arah dorongan-dorongan kekuatan individu.
Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:
Faktor internal (faktor dari dalam diri peserta didik), yakni keadaan atau kondisi jasmani dan rohani peserta didik.
Faktor eksternal (faktor dari luar peserta didik), yakni kondisi lingkungan di sekitar peserta didik.
Faktor pendekatan belajar (approach to learning), yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi-materi pelajaran.
Setiap metode pembelajaran masing-masing mempunyai kelebihan dan kelemahan dalam membentuk kemampuan siswa. Adapun jenis-jenis metode pembelajaran tersebut adalah metode ceramah, metode diskusi, metode simulasi, metode demonstrasi, metode eksperimen, metode Role Play. Â Istilah role playing dalam metode merupakan dua istilah ganda bagi metode pembelajaran role playing maupun metode bermain peran, karena tergolong dalam model pembelajaran simulasi, sehingga di dalam pelaksanaannya dapat dilakukan pada waktu yang bersamaan dan silih berganti. Metode simulasi (Role Playing) adalah suatu cara mengajar dengan jalan mendramatisasikan bentuk tingkah laku dalam hubungan sosial (Sudjana, 2009:89).
Dalam pelajaran Bahasa Indonesia, kemampuan berbicara siswa dapat direkayasa untuk ditingkatkan melalui metode pembelajaran role playing, karena role playing efektif dalam memberikan pemahaman konsep secara luas kepada siswa melalui peniruan tokoh tertentu yang di atur dalam situasi tertentu. Hal tersebut dapat meningkatkan rasa sosial peserta didik terhadap lingkungan dan orang di sekitarnya. Salah satu alternatif metode pembelajaran yang dapat dikembangkan untuk meningkatkan motivasi belajar bahasa Indonesia adalah model belajar role playing. Menurut Zuhaerini (2000:18), model ini digunakan apabila pelajaran dimaksudkan untuk: 1) menerangkan suatu peristiwa yang didalamnya menyangkut orang banyak, dan berdasarkan pertimbangan didaktik lebih baik didramatisasikan daripada diceritakan, karena akan lebih jelas dan dapat dihayati oleh anak, 2) melatih anak-anak agar mereka mampu menyelesaikan masalah-masalah sosial-psikologis, 3) melatih anak-anak agar mereka dapat bergaul dan memberi kemungkinan bagi pemahaman terhadap orang lain beserta masalahnya. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Hariyanti di SDN 1 Sumber tahun 2012/2013 dengan strategi belajar menggunakan metode role playing mampu meningkatkan motivasi belajar siswa sehingga hasil belajar pada mata pelajaran Bahasa Indonesia semakin membaik.Â
Sehingga memberikan motivasi kepada siswa dalam proses belajar merupakan salah satu upaya untuk merangsang siswa agar lebih memahami tujuan dari pendidikan. Siswa akan semakin aktif dalam kegiatan belajarnya apabila adanya motivasi yang positif dan strategi pembelajaran yang digunakan menarik, sehingga mendorong terjadinya perubahan tingkah laku peserta didik ke arah yang lebih baik. Salah satu motivasi belajar siswa dapat terbentuk dengan strategi pembelajaran menarik seperti metode role playing yang diberikan oleh guru. Karena dengan strategi pembelajaran yang menarik dari seorang guru sangat berperan penting dalam meningkatkan motivasi siswa dalam proses pembelajaran. Semakin menarik strategi yang dibawakan oleh seorang guru maka membuat siswa akan semakin termotivasi dalam pembelajaran dan akan mencapai hasil pembelajaran yang baik pula.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H