"Labschool rumah keduaku" adalah sebuah pernyataan atau kalimat yang sudah sering saya lihat setiap kali menuju ke kelas. Namun, setelah dipikir-pikir lagi, hal itu juga merupakan pernyataan atau kalimat yang belum pernah saya pikrkan lebih dalam, mungkin saja penyebabnya adalah karena saya belum lama menjadi bagian dari keluarga besar SMP Labschool Rawamangun, atau bisa saja karena satu atau dua hal yang lain. Tapi, apakah benar bahwa Labschool merupaka rumah kedua bagi siswa dan siswinya?
Menurut saya, masuk SMP, terutama masuk SMP Labschool merupakan salah satu perubahan yang sangat besar bagi saya,terutama karena saya lulus dari SD yang hampir sepenuhnya menggunakan Bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar dan juga sekaligus menjadi bahasa yang digunakan dalam pembicaraan sehari-hari, karena itu ada beberapa kata dan istilah yang tidak dapat dimengerti. Namun, hal itu juga membuat saya merasa lebih bangga, bersyukur, dan senang karena diterima di Labschool.
 Pada suatu Sabtu di bulan Juli, saya masuk ke Labschool dengan seragam putih biru Labschool. Sejujurnya, saya tidak merasa ada sesuatu yang berbeda saat memakai rok biru, karena dulu di SD seragam sekolah saya juga putih biru. Namun, bedanya tidak ada dasi maupun sabuk yang membuat saya agak kesulitan saat pertama kali memakainya.
 Hari itu, para siswa dan siswi SMP Labschool angkatan 27 berbaris sesuai kelas masing-masing, lalu guru-guru dengan satu per satu memperkenalkan diri mereka.Â
Setelah itu, kami, para siswa dan siswi Labschool berkumpul di lapangan utuk melakasanakan APEL. Seusai melaksanakan APEL kami lalu pergi ke kelas kami masing-masing. Kelas saya, yaitu 7B, terletak di lantai 2. Di kelas, saya bertemu dengan guru wali kelas saya, Bu Ita. Ia memberi tahu seluruh kelas tentang apa yang kami akan lakukan di hari Senin sampai Rabu, yaitu adalah MPLS atau Masa Perkenalan Lingkungan Sekolah.
 MPLS sangatlah seru. Kami siswa-siswi SMP Labschool angkatan 27 dapat mengenal Labschool lebih baik. Saya sendiri belajar banyak hal seperti lagu-lagu di Labschool seperti "Halo-Halo Labschool" dan juga "Anak Labschool Keren". Kami juga diberi materi-materi yang totalnya ada 7 di saat MPLS yang diberikan oleh orang-orang seperti Bapak Arif Rachman, kepala sekolah kami Bapak Asdi Wiharto, Pak Ukim Komarudin, dan masih banyak lagi.Â
Hari Jumatnya, kami melakukan lari pagi yang mengelilingi SMP dan SMA Labschool dan UNJ untuk pertama kalinya di hari Jumat. Seusai dari lari pagi, dengan tubuh yang kelelahan dan penuh dengan keringat kami berkumpul di hall masjid. Di hall masjid, dilaksanakan expo ekskul.Â
Disana kami ditunjukkan berbagai pertunjukan oleh kakak-kakak kelas dari berbagai ekstrakurikuler dan mereka tampil dengan saat baik. Setelah pertunjukan selesai kami dipersilakan untuk mendaftarkan diri ke ekstrakurikuler yang kami minati dan lalu kami istirahat.Â
Setelah sholat dzuhur dan keputrian kami akhirnya boleh pulang. Saat sampai di rumah, saya merasa sangat senang karena akhirnya libur. Setelah minggu yang melelahkan akhirnya saya bisa nonton tv dan main handphone sepuasnya. Hari Seninnya saya dan siswa dan siswi labschool kelas 7 akhirnya mulai belajar.Â
Karena baru pertama kali mengajar kami, biasanya guru-gurunya tidak mulai belajar terlebih dahulu, namun kami mengadakan perkenalan diri yang terkadang sangatlah lama.Â
Setelah dua minggu belajar, saya dapat mengetahui lebih baik tentang cara-cara para guru-guru mengajar. Cara para guru-guru mengajar disana sangatlah berbeda satu sama lain, karena itu, saya bisa mengetahui lebih banyak cara mengajar dan juga lebih banyak tipe-tipe guru.