Mohon tunggu...
Dyananda ErlianMaulana
Dyananda ErlianMaulana Mohon Tunggu... Guru - Guru Sekolah Dasar

Saya hobi bermain futsal, sedangkan untuk konten yang saya minati adalah olahraga, otomotif, dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

"Ecobrick", Solusi Pengendalian Sampah Plastik Rumah Tangga Hingga Penerapan P5 Pada Siswa Sekolah Dasar

28 Oktober 2023   13:01 Diperbarui: 28 Oktober 2023   14:03 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

"Ecobrick", Solusi Pengendalian Sampah Plastik Rumah Tangga Hingga Penerapan P5 Pada Siswa Sekolah Dasar


Kantong plastik menjadi isu pembicaraan penting akhir-akhir ini di dunia pengelolaan sampah. Harganya yang murah, gampang ditemukan dan mudah digunakan membuat kantong plastik telah menjadi bagian dari hidup manusia. Hampir semua kemasan makanan dan pembungkus barang menggunakan plastik ataupun kantong plastik. Belum lagi plastik untuk kebutuhan lain seperti peralatan dan perabotan rumah tangga, mainan anak-anak, alat olahraga, peralatan elektronik maupun medis, dan sebagainya.

Plastik baru secara luas dikembangkan dan digunakan sejak abad ke-20. Namun penggunaannya berkembang secara luar biasa dari hanya beberapa ratus ton pada tahun 1930-an, menjadi 150 juta ton/tahun pada tahun 1990-an dan 220 ton/tahun pada tahun 2005. Plastik menjadi primadona karena beberapa sifatnya yang istimewa yakni, mudah dibentuk sesuai dengan kebutuhan; bobotnya ringan sehingga bisa menghemat biaya transportasi; tahan lama; aman dari kontaminasi kimia, air dan dampaknya; aman bagi kemasan barang maupun makanan; dan tahan terhadap cuaca dan suhu yang berubah; dan yang lebih penting lagi adalah harganya yang murah.

fenomena meledaknya sampah plastik telah menjadi momok yang menakutkan di setiap belahan bumi. Tidak saja di negara-negara berkembang tetapi juga di negara-negara maju seperti Amerika, Inggris, dan Jepang. Saat ini penggunaan material plastik di negara-negara Eropa Barat mencapai 60kg/orang/tahun, di Amerika Serikat mencapai 80kg/orang/tahun, sementara du India hanya 2kg/orang/tahun. 

Akibat sampah plastik yang memerlukan ratusan bahkan ribuan tahun untuk terurai kembali ke bumi, 57 persen sampah yang ditemukan di pantai berupa sampah plastik. Sebanyak 46 ribu sampah plastik mengapung di setiap mil persegi samudera bahkan kedalaman sampah plastik di samudera pasifik sudah mencapai hampir 100 meter. 

Di Indonesia, menurut data statistik persampahan domestik Indonesia, jenis sampah plastik menduduki peringkat kedua sebesar 5.4 juta ton per tahun atau 14 persen dari total prosuksi sampah. Dengan demikian, plastik telah mampu menggeser sampah jenis kertass yang tadinya di peringkat kedua menjadi peringkat ketiga dengan jumlah 3.6 juta ton per tahun atau 9 persen dari jumlah total prosuksi sampah.

sampah plastik rumah tangga pada dasarnya sangat mengganggu bagi kehidupan masyarakat, namun bukan berarti sampah plastik rumah tangga tidak mampu dimanfaatkan menjadi hal yang berguna bagi masyarakat. Sampah plastik rumah tangga yang didominasi plastik kresek dan bungkus makanan dapat dimanfaatkan melalui pemilahan plastik yang masih bisa digunakan. Hal seperti ini selain diterapkan pada lingkungan masyarakat dan rumah tangga pada khususnya, juga bisa diterapkan pada lingkungan sekolah, yaitu melalui kegiatan P5 (Projek penguatan Profil Pelajar Pancasila).

Salah satu tema dari kegiatan P5 adalah gaya hidup berkalanjutan dimana penerapan paling sederhana dari kegiatan ini adalah pemilahan sampah plastik rumah tangga yang nantinya dari hasil pemilahan ini bisa dimanfaatkan menjadi sebuah produk bermanfaat, salah satu contohnya adalah ecobrick.

Ecobrick adalah sebuah inovasi visioner yang dikembangkan sebagai solusi pengolahan limbah plastik. Diambil dari dua kata pembentuknya, eco dan brick, secara sederhana didefinisikan sebagai bata ramah lingkungan. Ecobrick sendiri diciptakan oleh Rusel Maier seorang seniman dari Kanada di Filipina. Sangat populer di dunia saat ini dan juga sering dikenal dengan nama-nama seperti Bottle Brick atau Ecoladrillo.

Dikembangjab dari material plastik atau sampah plastik, Ecobrick ini memiliki sifat dasar dari plastik tersebut yaitu kuat, anti air, dan awet.



Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun