Mohon tunggu...
Dyan Ananda
Dyan Ananda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa IAIN Metro

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Imperfect

18 Juni 2024   21:43 Diperbarui: 18 Juni 2024   21:51 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Clarisa... Apa yang kamu lakukan nak? Mengapa kamu melakukan semua ini?" tanya Pratama

"A-ku u-dah ga di bu-tuhin la-gi. Mung-kin de-dengan kepergianku bi-sa buat papa ba-ha-gia" ucap Clarisa dengan terbata-bata

"NGGAKK. Kamu ga boleh ngomong gitu Clarisa. Papa minta maaf atas perlakuan papa selama ini, papa menyesal. Tentang foto itu juga papa udah tau kebenarannya. Ayo kita kerumah sakit!" ucap Pratama

" ga-usah pa, u-dah ter-lambat. Baha-gia terus ya pa. Cla-risa sa-yang papa" jawab Clarisa

Clarisa tersenyum dan perlahan menutup matanya.

Pratama sangat menyesali perbuatannya karena telah menyia-nyiakan anak yang yang seharusnya ia jaga dan bahagiakan.

"Maafin aku Marisa. Aku gagal menjaga anak kita. Aku adalah ayah yang buruk"

End.

Note:

  • Kita harus mengikhlaskan kepergian seseorang dan tidak menyalahkan orang lain atas kematian seseorang. Karena kematian adalah takdir Tuhan.
  • Jadilah orang tua yang baik dan adil kepada anak-anaknya.
  • Bunuh diri bukanlah jalan keluar dari masalah penderitaan yg kamu alami, bangkitlah dari keputusasaan karena bunuh diri juga melawan takdir tuhan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun