Mohon tunggu...
diyanah shabitah
diyanah shabitah Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Mahasiswa Ilmu Politik Universitas Airlangga yang menyukai kemajuan teknologi. Inginnya sih menjadikan kemajuan teknologi dapat membantu kinerja sistem politik menjadi lebih baik dalam melayani dan mensejahterakan masyarkat.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Eksistensi Lulusan Ilmu Politik dalam Revolusi Industri 4.0

24 Februari 2019   20:08 Diperbarui: 24 Februari 2019   20:31 535
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perubahan kebutuhan dasar manusia

Nah, profesi-profesis karir diatas itu memang pasti ada tapi tentunya dengan syarat, bahwa profesi tersebut harus mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman kek sekarang ini.

Contoh sederhananya, semisal nanti lo mau berkarir di politik praktis dengan jadi tim sukses pada paslon capres dan cawapres. Tapi lo engga punya basic skills dalam menggunakan teknologi canggih kek smartphone dan masih pake cara-cara tradisional. Seperti kampanye pake mobil bak terbuka kemudian keliling sekampung dst, pliss deh ini mah udah ketinggalan zaman banget sih!. 

Perlu dipahami juga kalau perubahan sosial yang terjadi sekarang ini telah membuat sumber kekuasaan itu juga bertambah, dulu mungkin sumber kekuasaan mendapatkan dukungan massa cuman bisa didapetin lewat kampanye pake mobil bak terbuka kemudian keliling kampung, tapi sekarang dengan perkembangan teknologi, sebagai tim sukses lo tinggal memanfaatkan sosial media. 

Dengan cara menghidupkan sosial media paslon dengan kegiatan-kegiatan positif yang dilakukannya, hal ini justru sangat efektif untuk sekarang. Kemenangan Donald Trump 2016 lalu membuktikannya. Tim sukses Trump saat itu memanfaatkan Facebook sebagai platform untuk kampanye dengan menggunakan strategi mikro (microtargeting) apa itu? (baca)

Kembali ke laptop, yang terakhir dari awalan ini, eksistensi kalian sebagai lulusan ilmu politik di tengah maraknya perkembangan teknologi seperti saat ini, adalah dengan menjadi seorang akademisi atau aktivis yang ikut berkontribusi dalam proses perpolitikan di Indonesia untuk membawa Indonesia menjadi lebih baik lagi. 

Selebihnya kita harus mengakrabkan diri dengan teknologi-teknologi terbarukan (yang diciptakan anak IT) dan kudu berfikir kreatif dalam memanfaatkan teknologi atau IPTEK untuk memecahkan permasalahan dalam sektor politik/pemerintahan.  Sejatinya kemampuan lo dalam penggunaan teknologi akan memberikan nilai plus buat kamu saat kamu berkarir nanti.


Jadi, apa masih harus belajar big data, artificial intelligent, sistem android?

Kalau hemat gue sih, engga perlu. Yang penting adalah kita paham bagaimana mereka bekerja dan memahami bagaimana kedudukannya dalam menyelesaikan permasalahan pada ranah ilmu politik dengan begitu kita bakalan bisa memanfaatkan IPTEK untuk kemajuan perpolitikan Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun