Mohon tunggu...
Dyajeng Nasywa Aqila
Dyajeng Nasywa Aqila Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

M0321020 - Universitas Sebelas Maret

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa KKN 219 UNS Gagas Pemanfaatan Oli Bekas untuk Memasak Hemat dan Ramah Lingkungan kepada Ibu-ibu PKK Desa Trangsan

25 Agustus 2024   22:28 Diperbarui: 25 Agustus 2024   22:44 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Bersama Mahasiswa KKN UNS dan Ibu-ibu PKK Dukuh Dani (dokpri)

SUKOHARJO Sosialisasi pemanfaatan oli bekas sebagai bahan alternatif untuk memasak telah sukses diselenggarakan pada 28 Juli 2024 oleh 11 mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta yang melakukan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Dukuh Dani, Desa Trangsan, Kecamatan Gatak, Kabupaten Sukoharjo.

Desa Trangsan dengan luas wilayah sebesar 248,256 Ha merupakan 1 dari 14 desa yang berada di Kecamatan Gatak, Kabupaten Sukoharjo. Desa Trangsan sebagai sentra rotan terbesar di provinsi Jawa Tengah dan sentra rotan terbesar nomor 2 di Indonesia. Mayoritas warga di desa Trangsan berprofesi sebagai petani dan pengrajin rotan.

Untuk aktivitas memasak sehari-hari, warga di Desa Trangsan sudah menggunakan tabung gas LPG sebagai bahan bakar utama untuk memasak dan beberapa masih menggunakan kayu bakar sebagai bahan bakar alternatif karena mudah didapat dan digunakan sebagai bahan bakar untuk memasak. Namun, bertambahnya jumlah warga dan penduduk di Desa Trangsan menyebabkan luas lahan di desa Trangsan yang ditumbuhi pepohonan, terutama pohon jati juga semakin berkurang. Pohon jati yang kayunya dimanfaatkan oleh warga menjadi kayu bakar sebagai bahan bakar alternatif untuk memasak jumlahnya semakin berkurang sehingga warga kesulitan mencari bahan bakar alternatif untuk memasak selain kayu bakar.

Foto Bersama Mahasiswa KKN UNS dan Ibu-ibu PKK Dukuh Dani (dokpri)
Foto Bersama Mahasiswa KKN UNS dan Ibu-ibu PKK Dukuh Dani (dokpri)

Oleh karena itu, digunakan oli bekas yang berasal dari mesin kendaraan bermotor sebagai bahan bakar alternatif pengganti gas LPG dan kayu bakar untuk memasak. Pemanfaatan oli bekas sebagai bahan bakar alternatif untuk memasak memiliki peluang karena oli bekas yang mudah didapatkan, mudah digunakan, serta terhitung lebih murah dibandingkan penggunaan kompor gas elpiji. Alasan lain digunakan oli bekas juga diungkapkan oleh Bowo Winarno, S.Si., M.Kom., dosen program studi S-1 Matematika FMIPA UNS selaku dosen pembimbing lapangan mahasiswa KKN. "Masih banyak warga di desa ini yang masih belum memahami manfaat oli bekas sebagai bahan bakar alternatif untuk memasak. Saat kayu bakar langka dan harga tabung gas LPG mahal, warga di desa ini kesulitan untuk aktivitas memasak sehari-hari.'' ungkapnya.

Sebagai wujud pengabdian masyarakat berdasarkan Tridharma Perguruan Tinggi, Kelompok 219 KKN Tematik UNS periode Juli-Agustus 2024 mendemonstrasikan aktivitas memasak di depan ibu-ibu PKK Dukuh Dani, Desa Trangsan. Muhammad Adriansah Munir, mahasiswa program studi S-1 Biologi FMIPA UNS selaku peserta KKN Tematik UNS periode Juli-Agustus 2024 yang tergabung dalam Kelompok 219 mengatakan bahwa pemanfaatan oli bekas dapat mengurangi pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh terbuangnya limbah oli bekas. Di kesempatan yang sama, Dyah Ayu Fitria Ningsih, mahasiswi program studi S-1 Kimia FMIPA UNS yang juga peserta KKN Tematik UNS periode Juli-Agustus 2024 sebagai Ketua Kelompok 219 mengatakan bahwa ibu-ibu PKK Dukuh Dani, Desa Trangsan antusias saat mahasiswa dan mahasiswi KKN Tematik UNS menjelaskan manfaat oli bekas sebagai bahan alternatif memasak sekaligus mendemonstrasikan kompor berbahan bakar oli bekas kepada ibu-ibu PKK.

Dengan diadakannya sosialisasi pemanfaatan oli bekas sebagai bahan bakar alternatif untuk memasak, terdapat secercah harapan bagi seluruh elemen masyarakat Dukuh Dani, Desa Trangsan. Sosialisasi pemanfaatan kompor oli bekas sebagai bahan bakar untuk memasak kepada ibu-ibu PKK dan segenap masyarakat Dukuh Dani, Desa Trangsan diharapkan dapat lebih peduli dengan kelestarian lingkungan sehingga kelestarian lingkungan dapat terjaga. Selain itu, ibu-ibu PKK dan segenap masyarakat Dukuh Dani, Desa Trangsan juga diharapkan dapat menghemat pengeluaran untuk bahan bakar memasak sehingga keuangan skala rumah tangga dapat dikelola dengan baik. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun