Karena cita-cita saya cukup simpel, saya pun juga 'tersadarkan' untuk tidak terlalu berambisi dalam hal performa berolah raga. Maksudnya, saya cukup irit mengeluarkan usaha untuk melakukan latihan yang intensitasnya jauh lebih tinggi daripada kemampuan saya.
Betul, latihan yang 'berat' sangat efektif untuk meningkatkan fitness level--baik dalam wujud VO2Max maupun muscle strength & endurance. Tapi yang sering terjadi adalah ketika saya terlalu jor-joran dalam latihan, untuk beberapa lama setelahnya saya seperti kehilangan motivasi samasekali untuk berlatih. Saya tidak menginginkan ini.
Saya memilih jalur yang lebih santai dan tentu kembali pada cita-cita saya yang paling sejati, yaitu menikmati setiap prosesnya. Saya lebih memilih konsisten berolah raga meskipun dalam intensitas yang manageable daripada memaksa tubuh saya melakukan latihan yang 'berat' lalu kemudian mendapat pembenaran untuk beristirahat dalam waktu yang lama.
Progres saya--baik dalam lari maupun yoga--adalah progres yang lambat. Tapi berhubung garis finish saya memang masih jauh, saya merasa bersyukur atas kelambatan ini. Banyak yang bisa saya pelajari sambil bergerak dengan lambat seperti sekarang. Afterall, instead of a sprint, it's always a marathon for me, indeed :) .
Dyahsynta D. Hadiansyah
Facebook: facebook.com/dyahsynta
Twitter: twitter.com/dyahsynta
Instagram: @dyahsynta
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H