Masih di hari kedua Selasa 27 Februari 2024, pembangkit listrik energi baru terbarukan (EBT) berikutnya yang dikunjungi oleh tim Jelajah Energi Sumatera Selatan adalah Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBm) PT Buyung Poetra Sembada (BPS). Di sini aku menjadi semakin penasaran, bagaimana sekam padi dikemas habis tak ada sisa dan menjadi bahan bakar pembangkit listrik.Â
Sekam merupakan bagian kulit padi yang terpisah setelah padi melalui proses penggilingan. Seingatku dulu waktu aku masih kecil, sekam ini tidak terlalu bermanfaat karena dianggap sebagai limbah padi, paling hanya dipakai untuk membakar bata merah, membuat tungku, sebagai alas untuk menimbun tanah yang becek atau kotor. Jadi pemanfaatan sekam ini tidak maksimal.
Sekam dikategorikan sebagai biomassa yang ternyata dapat dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan, bahkan dimanfaatkan untuk pembangkit listrik. Institute for Essential Services Reform (IESR) melalui Koordinator sub-nasional Program Akses Energi Berkelanjutan, Rizqi M. Prasetyo mengemukakan bahwa IESR telah memetakan potensi teknis biomassa pada tahun 2021.Â
Hasilnya, terdapat potensi teknis energi biomassa sebesar 30,73 GW di seluruh Indonesia, di mana 5 GW atau 16,7% terdapat di Sumatera Selatan. Selain sekam padi, potensi biomassa yang potensial yaitu limbah kelapa sawit, kakao, kopi, dan akasia.
Pemanfaatan sekam padi untuk bahan bakar pembangkit listrik pada industri pengolahan padi merupakan praktik yang tepat guna. Pemanfaatan biomassa di sektor industri seringkali terhambat oleh jarak dan keandalan pasokan sumber biomassa dengan penggunanya. Dengan pemanfaatan biomassa di sumbernya, kedua tantangan tersebut dapat diatasi dengan baik.
Kunjungan tim Jelajah Energi Sumatera Selatan diterima dengan ramah oleh Supervisor Operasional PT BPS, Candra Priansah dan beberapa pegawainya.
PT Buyung Poetra Sembada (BPS) merupakan produsen beras yang mengadopsi inisiatif penting dalam mengurangi dampak lingkungan pada limbah kulit padi hasil penggilingan atau kita sebut sekam. PT BPS memiliki Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBm) yang berlokasi di Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan.
Awalnya, sebagai pabrik beras, PT BPS yang setiap hari menggiling gabah hingga 500 ton selama musim panen, mengalami persoalan limbah berupa sekam padi yang ketika ada angin dipastikan sekam beterbangan ke mana-mana, mencemari udara dan perairan sehingga mendapat protes dari masyarakat di sekitarnya. Dari sinilah, di tahun 2018 dibangun Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBm) Buyung Putra Energi yang menjadi PLTBm pertama yang memanfaatkan sekam padi.