Mohon tunggu...
Dyah Sinto Rini
Dyah Sinto Rini Mohon Tunggu... Guru - Pengawas Sekolah

the love of my family is my life's greatest blessing....

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Jelajah Energi Sumatera Selatan, Perjalananku Mengenal Transisi Energi Dimulai

3 Maret 2024   13:26 Diperbarui: 21 Maret 2024   23:14 556
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ini adalah kali pertama aku menapakkan kaki di bumi Sriwijaya, ibu kota provinsi Sumatera Selatan. Aku memenuhi undangan Institute for Essential Services Reform (IESR) sebagai peserta kegiatan Jelajah Energi Sumatera Selatan, yang diselenggarakan dari tanggal 26 Februari hingga 1 Maret 2024.

Aku adalah seorang Pengawas Sekolah jenjang SMP yang bertugas di Dinas Pendidikan Kota Tangerang. Lalu, apa kaitannya antara Pengawas Sekolah dengan perjalanan mengenal energi baru terbarukan? Mengapa aku ikut diundang, lalu apa tugasku? Apakah Pengawas Sekolah mempunyai andil dalam energi baru terbarukan? Dan mungkin masih banyak lagi pertanyaan yang terlintas di benak para pembaca. 

Sejarah aku bisa menikmati jelajah energi di kota pempek ini tak lepas dari tugas kepengawasan yang kujalankan. Di saat aku bersama salah satu sekolah dampingan yaitu SMP National Global School mengadakan acara yang bertajuk 'Workshop Bank Sampah dan Bank Emisi', di situlah aku mengenal IESR dan sekaligus berkenalan dengan dua orang anggota tim IESR yang mensupport acara tersebut. Mereka adalah Campaigner Generasi Energi Bersih, Riyan Nurrahman, dan Koordinator Clean Energy Hub, Irwan Sarifudin. Selanjutnya aku sering berkomunikasi dengan mereka, hingga datanglah tawaran untuk bergabung dalam jelajah energi ini.  

Mungkin para pembaca ingin tahu apa itu IESR? Institute for Essential Services Reform atau IESR  adalah sebuah lembaga think tank, yang secara aktif melakukan advokasi dan kampanye untuk menjamin tercapainya pemenuhan kebutuhan energi masyarakat, keadilan dalam pemanfaatan sumber daya alam serta memiliki tujuan keberlanjutan ekologi. Saat ini IESR mefokuskan diri pada empat isu yaitu: energi, kelistrikan, perubahan iklim, dan industri ekstraktif. (http://www.iesr-esmi.id/iesr.php). 

Saat menerima undangan ini, aku takjub melihat daftar undangannya, karena berderet dari Kementerian/ lembaga tingkat nasional, yang pasti adalah pemerintah daerah Sumatera Selatan, pun melibatkan tidak sedikit media nasional dan daerah, hingga komunitas, termasuk aku sebagai perwakilan komunitas Generasi Energi Bersih. 

Dan aku bersyukur, Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangerang sebagai atasan, berkenan mengizinkanku untuk berpetualang menjelajahi jejak mengenal transisi energi di provinsi Sumatera Selatan. Aku berpikir jika aku mengikuti acara ini, yang terpenting adalah bahwa akan membawa dampak positif bagi sekolah-sekolah serta bagi para peserta didik, khususnya di Kota Tangerang.

Jejakku mengenal energi baru terbarukan dimulai bersama dengan dibukanya kegiatan 'Jelajah Energi Sumatera Selatan' yang diselenggarakan oleh IESR bersama dengan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Sumatera Selatan, Senin 26 Februari 2024. 

Bertempat di hotel Amaris Palembang, Sekretaris Dinas ESDM Sumatera Selatan, Ahmad Gufran membuka 'Jelajah Energi Sumatera Selatan' secara langsung dan menyatakan bahwa Sumatera Selatan merupakan salah satu provinsi yang menetapkan kebijakan bauran energi terbarukan mencapai target daerah lebih dari target nasional. Beliau menjelaskan bahwa pada tahun 2022, di Sumatera Selatan realisasi bauran energi terbarukan mencapai 23,85%, lebih tinggi dari target bauran energi terbarukan nasional sebesar 23% pada tahun 2025.

Data dari Dinas ESDM menyebutkan bahwa potensi energi baru terbarukan (EBT) di Sumatera Selatan sebesar 21.032 MW (Megawatt), terdiri dari energi hydro sebesar 448 MW, energi surya (solar) sebesar 17.233 MW, energi angin sebesar 301 MW, bioenergi sebesar 2.132 MW, dan energi panas bumi (geothermal) sebesar 918 MW. Namun saat ini kapasitas energi terbarukan yang telah dimanfaatkan baru mencapai sekitar 4,7% yaitu sebesar 989,12 MW.

Implementasi strategi pengelolaan energi daerah di Sumatera Selatan antara lain dengan kajian potensi energi terbarukan di berbagai wilayah kabupaten/kota, pembinaan konservasi energi ke berbagai industri, pendidikan dan pelatihan manajemen energi, percepatan program kendaraan bermotor listrik berbasis baterai, penggunaan transportasi massal menggunakan energi listrik, serta mendorong pihak swasta untuk ikut serta mengembangkan energi terbarukan.

Dalam rangka pelaksanaan transisi energi, pemerintah provinsi Sumatera Selatan  akan terus berkontribusi dalam pengembangan sektor EBT guna mendapatkan energi bersih yang ramah lingkungan. Kedepannya pemanfaatan energi bersih yang berbasis energi baru dan terbarukan di Sumatera Selatan dapat lebih berkembang ke seluruh lapisan masyarakat.

Pada pembukaan 'Jelajah Energi Sumatera Selatan', seluruh peserta juga diberi bekal agar siap menjelajah selama lima hari ke depan. Koordinator Sub-Nasional Program Akses Energi Berkelanjutan IESR, Rizqi Mahfudz Prasetyo memaparkan tentang 'Pengenalan dan Diskursus Transisi Energi'. Menurut Rizqi, sumber energi yang kita gunakan ternyata membawa perubahan pada kondisi iklim. Transisi energi menjadi kunci dalam menghindari dampak krisis iklim. 

Keterlibatan berbagai pihak dalam transisi energi sangat penting untuk memastikan keberhasilan transisi energi. IESR meluncurkan platform Akademi Transisi Energi yang bisa diakses melalui laman http://akademi.transisienergi.id/. Platform tersebut dapat digunakan sebagai wadah pembelajaran isu transisi energi dan perubahan iklim.

Selanjutnya Koordinator Dekarbonisasi Industri IESR, Faricha Hidayati memaparkan materi terkait 'Pengantar Dekarbonisasi Industri dan IETO 2024', yang diawali dengan Industri sebagai Penopang Ekonomi Indonesia hingga Peta Jalan Dekarbonisasi Industri dan Skenario Near Zero 2060. Faricha menyatakan bahwa komitmen pengurangan emisi Indonesia perlu ditingkatkan. Untuk mendorong dekarbonisasi, pemerintah perlu membuat target yang lebih terukur, regulasi yang lebih mengikat serta memberi insentif bagi industri yang bertransisi.

Materi terakhir yang tak kalah menarik adalah tentang 'Kelas Pengantar Citizen Journalism' yang disampaikan oleh tim IESR, Kurniawati Hasjanah. Paparan materi ini bertujuan agar semua peserta siap menyajikan konten jurnalisme yang menarik selama dan setelah mengikuti rangkaian kegiatan, yang siap dibagikan kepada masyarakat agar lebih memahami tentang energi baru terbarukan.

Para pembaca, ini baru separuh hari di hari pertama kegiatan 'Jelajah Energi Sumatera Selatan' dimulai. Pasti para pembaca penasaran. Bagaimana kiprahku selanjutnya di sini? Yuk, ikuti terus cerita perjalananku ya...

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun